MILAN - Soal saling lempar komentar antara Zlatan Ibrahimovic dan Arrigo Sacchi masih berlanjut. Terakhir, Sacchi menyebut bahwa Ibra sebagai 'solois terbaik di dunia'.
Cerita bermula dari komentar Sacchi yang mengatakan Ibra bisa mencetak gol hanya karena pemain Swedia tersebut memiliki ukuran kaki yang besar. Mendengar komentar itu, Ibra balas mengkritik. "Sacchi seharusnya belajar diam. Dia juga sepertinya merasa iri karena dia bicara terlalu banyak.
Dia seharusnya mengurangi bicara di depan televisi dan berkomentar di surat kabar," seru Ibra. Sacchi kemudian berusaha meredakan situasi dengan mengatakan apa yang ia lontarkan adalah sebuah pujian. Mantan pembesut AC Milan itu juga memberikan saran agar Ibra lebih bisa menghormati orang lain.
Kini Sacchi mencoba memberikan masukan yang lebih condong ke soal taktik. Pria yang pernah membesut Rossoneri tahun 1987-1991 dan 1996-1997 itu mengatakan, Ibra bakal menjadi pemain yang lebih baik jika bisa menyesuaikan diri kepada skema permainan yang ada. "Ibra adalah solois terbaik di dunia. Jika dia bisa beradaptasi terhadap taktik tim, dia bisa menjadi pemain terbaik yang tak terbantahkan," ucap Sacchi di Football Italia.
"Saya harap dia lebih sukses dari ketika saya masih berada di Milan." "Saya minta maaf atas urusan saya dengan Ibra ini. Kritik saya hanya bersifat teknis. Aneh rasanya karena saya adalah teman dari (Adriano) Galliani dan (Silvio) Berlusconi," tukasnya.
Cerita bermula dari komentar Sacchi yang mengatakan Ibra bisa mencetak gol hanya karena pemain Swedia tersebut memiliki ukuran kaki yang besar. Mendengar komentar itu, Ibra balas mengkritik. "Sacchi seharusnya belajar diam. Dia juga sepertinya merasa iri karena dia bicara terlalu banyak.
Dia seharusnya mengurangi bicara di depan televisi dan berkomentar di surat kabar," seru Ibra. Sacchi kemudian berusaha meredakan situasi dengan mengatakan apa yang ia lontarkan adalah sebuah pujian. Mantan pembesut AC Milan itu juga memberikan saran agar Ibra lebih bisa menghormati orang lain.
Kini Sacchi mencoba memberikan masukan yang lebih condong ke soal taktik. Pria yang pernah membesut Rossoneri tahun 1987-1991 dan 1996-1997 itu mengatakan, Ibra bakal menjadi pemain yang lebih baik jika bisa menyesuaikan diri kepada skema permainan yang ada. "Ibra adalah solois terbaik di dunia. Jika dia bisa beradaptasi terhadap taktik tim, dia bisa menjadi pemain terbaik yang tak terbantahkan," ucap Sacchi di Football Italia.
"Saya harap dia lebih sukses dari ketika saya masih berada di Milan." "Saya minta maaf atas urusan saya dengan Ibra ini. Kritik saya hanya bersifat teknis. Aneh rasanya karena saya adalah teman dari (Adriano) Galliani dan (Silvio) Berlusconi," tukasnya.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment