MILAN - AC Milan cuma mendulang hasil seri 1-1 dari Lazio, dalam duel Serie-A, di San Siro, Minggu (28/3/2010). Mereka pun tertahan di posisi ketiga dengan 60 poin, atau kalah tiga angka dari Inter Milan di puncak klasemen.
Bermain di kandang sendiri, Milan tampak galak di awal-awal laga. Dalams sepuluh menit pertama, Massimo Ambrosini, Marco Borriello, dan Clarence Seedorf bergantian melepaskan ancaman, yang tak satu pun berbuah gol. Sayangnya, Milan gagal mempertahankan determinasinya, sehingga Lazio bisa membalik keadaan di menit kesebelas.
Sayang, usaha Lazio dicederai pelanggaran Aleksandar Kolarov terhadap Mathieu Flamini, yang berujung sanksi penalti. Milan pun kemudian berhasil unggul. Boriello yang dipercaya melakukan eksekusi, melepaskan tendangan kaki kiri yang membuat bola mendesak sudut kiri atas gawang Muslera. Muslera sebetulnya berhasil menjangkau bola.
Namun, sentuhannya malah membuat bola semakin deras mendesak gawangnya. Gol itu tak lantas membuat penampilan lebih baik. Mereka masih kesulitan mengatasi kecepatan pemain Lazio. Terus-menerus ditekan, Milan gagal mempertahankan keunggulan akibat gol Stephan Lichtsteiner di menit ke-32.
Gol bermula dari usaha bek Luca Antonini mengeblok tembakan lawan. Namun, bola malah bergulir ke kaki Lichtsteiner yang berada di depan tengah kotak penalti. Tanpa halangan, Lichtsteiner menyepak bola masuk ke dalam gawang. Gol itu menggelorakan semangat juang Lazio. Dari berbagai sisi lapangan, mereka Dida jatuh bangun.
Sayang, buruknya eksekusi membuat banyak peluang tersia-sia. Meski nyaris tak terancam, mereka gagal menambah gol, hingga berbunyinya peluit turun minum. Memasuki babak kedua, Milan mengambil inisiatif menyerang. Mereka kemudian berhasil menekan lawan secara konsisten.
Peluang demi peluang pun lahir dari kaki Clarence Seedorf dkk. Pada menit ke-54 misalnya, memanfaatkan kesalahan Radu, Antonini berhasil menguasai bola dan melepaskan tendangan, yang sayangnya hanya membentur mistar gawang Lazio. Menghadapai tekanan tuan rumah, Lazio menolak bertahana.
Mereka berusaha meredam aksi Milan di tengah sambil mencari peluang melakukan serangan balik. Ketenangan Lazio nyaris berbuah keunggulan, ketika Mauro Zarate berhasil menjangkau umpan Julio Cruz dan melepaskan tendangan keras ke sudut kiri bawah gawang Dida. Sayang, bola cuma membentur tiang gawang dan memantul meninggalkan lapangan.
Lazio belum sempat menata kembali permainannya, ketika Milan kembali menggebrak dan nyaris menuai gol kedua melalui Ignazio Abate di menit ke-82. Memanfaatkan kesalahan antisipasi kiper Muslera, ia menembakkan bola, yang sayangnya melenceng dari sasaran. Milan terus berusaha mencetak gol.
Namun, Lazio berhasil membangun pertahanan efektif, yang memaksa Milan puas menutup laga dengan skor imbang 1-1. Sepanjang pertandingan, Milan menguasai bola sebesar 60 persen dan melepaskan empat tembakan tepat ke gawang dari 12 usaha. Bandingkan dengan Lazio, yang menciptakan lima peluang emas dari 14 kali percobaan. (*)
Bermain di kandang sendiri, Milan tampak galak di awal-awal laga. Dalams sepuluh menit pertama, Massimo Ambrosini, Marco Borriello, dan Clarence Seedorf bergantian melepaskan ancaman, yang tak satu pun berbuah gol. Sayangnya, Milan gagal mempertahankan determinasinya, sehingga Lazio bisa membalik keadaan di menit kesebelas.
Sayang, usaha Lazio dicederai pelanggaran Aleksandar Kolarov terhadap Mathieu Flamini, yang berujung sanksi penalti. Milan pun kemudian berhasil unggul. Boriello yang dipercaya melakukan eksekusi, melepaskan tendangan kaki kiri yang membuat bola mendesak sudut kiri atas gawang Muslera. Muslera sebetulnya berhasil menjangkau bola.
Namun, sentuhannya malah membuat bola semakin deras mendesak gawangnya. Gol itu tak lantas membuat penampilan lebih baik. Mereka masih kesulitan mengatasi kecepatan pemain Lazio. Terus-menerus ditekan, Milan gagal mempertahankan keunggulan akibat gol Stephan Lichtsteiner di menit ke-32.
Gol bermula dari usaha bek Luca Antonini mengeblok tembakan lawan. Namun, bola malah bergulir ke kaki Lichtsteiner yang berada di depan tengah kotak penalti. Tanpa halangan, Lichtsteiner menyepak bola masuk ke dalam gawang. Gol itu menggelorakan semangat juang Lazio. Dari berbagai sisi lapangan, mereka Dida jatuh bangun.
Sayang, buruknya eksekusi membuat banyak peluang tersia-sia. Meski nyaris tak terancam, mereka gagal menambah gol, hingga berbunyinya peluit turun minum. Memasuki babak kedua, Milan mengambil inisiatif menyerang. Mereka kemudian berhasil menekan lawan secara konsisten.
Peluang demi peluang pun lahir dari kaki Clarence Seedorf dkk. Pada menit ke-54 misalnya, memanfaatkan kesalahan Radu, Antonini berhasil menguasai bola dan melepaskan tendangan, yang sayangnya hanya membentur mistar gawang Lazio. Menghadapai tekanan tuan rumah, Lazio menolak bertahana.
Mereka berusaha meredam aksi Milan di tengah sambil mencari peluang melakukan serangan balik. Ketenangan Lazio nyaris berbuah keunggulan, ketika Mauro Zarate berhasil menjangkau umpan Julio Cruz dan melepaskan tendangan keras ke sudut kiri bawah gawang Dida. Sayang, bola cuma membentur tiang gawang dan memantul meninggalkan lapangan.
Lazio belum sempat menata kembali permainannya, ketika Milan kembali menggebrak dan nyaris menuai gol kedua melalui Ignazio Abate di menit ke-82. Memanfaatkan kesalahan antisipasi kiper Muslera, ia menembakkan bola, yang sayangnya melenceng dari sasaran. Milan terus berusaha mencetak gol.
Namun, Lazio berhasil membangun pertahanan efektif, yang memaksa Milan puas menutup laga dengan skor imbang 1-1. Sepanjang pertandingan, Milan menguasai bola sebesar 60 persen dan melepaskan empat tembakan tepat ke gawang dari 12 usaha. Bandingkan dengan Lazio, yang menciptakan lima peluang emas dari 14 kali percobaan. (*)
Susunan pemain:
Milan: 1-Dida; 77-Luca Antonini, 19-Giuseppe Favalli, 33-Thiago Silva, 15-Gianluca Zambrotta (18-Marek Jankulovski 77); 23-Massimo Ambrosini; 16-Mathieu Flamini, 10-Clarence Seedorf, 20-Ignazio Abate; 22-Marco Borriello, 9-Filippo Inzaghi (17-Marco Zigoni 77)
Lazio: 86-Fernando Muslera; 26-Stefan Radu, 28-Guglielmo Stendardo, 80-Andre Dias; 11-Aleksandar Kolarov, 24-Cristian Ledesma, 5-Stefano Mauri, 32-Christian Brocchi, 2-Stephan Lichtsteiner (25-Giuseppe Biava 89); 10-Mauro Zarate (17-Pasquale Foggia 83), 9-Tommaso Rocchi (74-Julio Cruz 56)
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment