MILAN - Media Italia terus meyakini, AC Milan akan mendepak penyerang Klaas-Jan Huntelaar. Sebagai gantinya, mereka kembali ke target lama, penyerang Sevilla, Luis Fabiano. Milan sudah mengejar Fabiano sejak bursa transfer silam.
Sayangnya, meski negosiasi dengan Sevilla buntu karena kedua klub tak bersepakat soal harga. Gagal menggaet Fabiano, Milan membeli Huntelaar dari Real Madrid. Namun, Huntelaar gagal menunjukkan performa terbaiknya bersama Milan. Sejak musim ini bergulir, ia belum menyumbang satu gol pun untuk Milan.
Buruknya performa Huntelaar tak lepas dari pelitnya Milan memberi jam terbang. Hingga Serie-A giornata ke-12, Huntelaar baru belum sekalipun diberi kesempatan bermain sepuluh menit.
Dalam lima penampilan sebagai starter, ia selalu digantikan di tengah laga. Pelatih Leonardo membantah menyia-nyiakan bakat Huntelaar. Bahwa kemudian Huntelaar sering dicadangkan, itu karena Milan sedang fokus membangun konsolidasi dengan pemain lama. Ia bahkan menegaskan, akan tiba waktunya, Huntelaar akan bersinar.
Huntelaar sendiri mengaku tenang-tenang saja duduk di kursi latihan. Ia mengaku mengerti, bahwa Milan sedang fokus kepada pembentukan tim baru dan karenanya wajar pemain lama mendapat prioritas.
Toh, senyum dan kata-kata manis Leonardo dan Huntelaar tak mengubah fakta, bahwa Huntelaar tak berkontribusi bagi Milan. Bahkan, ketika performa Milan meningkat, Huntelaar tak juga beranjak dari kursi cadangan.
Karenanya, begitu mendengar media Inggris menyatakan Huntelaar dibidik oleh Manchester United dan Tottenham Hotspur, media Italia langsung mengaitkan Milan dengan Fabiano. Menurut mereka, Milan berusaha menuntaskan penjualan Huntelaar dan pembelian Fabiano di jendela transfer kedua, Januari mendatang.
Sayangnya, meski negosiasi dengan Sevilla buntu karena kedua klub tak bersepakat soal harga. Gagal menggaet Fabiano, Milan membeli Huntelaar dari Real Madrid. Namun, Huntelaar gagal menunjukkan performa terbaiknya bersama Milan. Sejak musim ini bergulir, ia belum menyumbang satu gol pun untuk Milan.
Buruknya performa Huntelaar tak lepas dari pelitnya Milan memberi jam terbang. Hingga Serie-A giornata ke-12, Huntelaar baru belum sekalipun diberi kesempatan bermain sepuluh menit.
Dalam lima penampilan sebagai starter, ia selalu digantikan di tengah laga. Pelatih Leonardo membantah menyia-nyiakan bakat Huntelaar. Bahwa kemudian Huntelaar sering dicadangkan, itu karena Milan sedang fokus membangun konsolidasi dengan pemain lama. Ia bahkan menegaskan, akan tiba waktunya, Huntelaar akan bersinar.
Huntelaar sendiri mengaku tenang-tenang saja duduk di kursi latihan. Ia mengaku mengerti, bahwa Milan sedang fokus kepada pembentukan tim baru dan karenanya wajar pemain lama mendapat prioritas.
Toh, senyum dan kata-kata manis Leonardo dan Huntelaar tak mengubah fakta, bahwa Huntelaar tak berkontribusi bagi Milan. Bahkan, ketika performa Milan meningkat, Huntelaar tak juga beranjak dari kursi cadangan.
Karenanya, begitu mendengar media Inggris menyatakan Huntelaar dibidik oleh Manchester United dan Tottenham Hotspur, media Italia langsung mengaitkan Milan dengan Fabiano. Menurut mereka, Milan berusaha menuntaskan penjualan Huntelaar dan pembelian Fabiano di jendela transfer kedua, Januari mendatang.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment