MILAN - Kepemilikan Silvio Berlusconi terhadap AC Milan mungkin akan berakhir dalam waktu dekat. Itu berpeluang terjadi setelah perusahaan induk Rossoneri, Fininvest, dipaksa membayar denda Rp 10 T. Fininvest. yang didirikan Berlusconi pada tahun 1978, awalnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang media.
Namun seiring kemajuan pesat yang dialami, Berlusconi kemudian mengembangkan usahanya dengan membentuk Fininvest Group, yang menginduki banyak bidang usaha lain, termasuk merambah dunia olahraga saat mengakuisisi AC Milan di tahun 1986. Dalam perkembangannya, Fininvest mengalami kemajuan yang luar biasa.
Beberapa perusahaan lain berhasil diakuisisi oleh perusahaan yang pada tahun 2005 memiliki pendapatan bersih sebesar 1,297 miliar euro itu. Namun dari sinilah Berlusconi justru terancam kehilangan Milan.
Pengadilan sipil Italia mengabulkan tuntutan Compagnie Industriali Riunite (CIR) agar Fininvest membayar kerugian sebesar 750.000.000 euro atau sekitar Rp 10,5 triliun, CIR, yang merupakan pesaing Fininvest, mengadukan perusahaan milik Berlusconi tersebut telah melakukan penyuapan saat keduanya berupaya mengambil alih Mondadori, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan.
"Saya benar-benar heran. Ini adalah hukuman yang melewati hal baik dan buruk, ini hukum yang absurd," ungkap Berlusconi menanggapi putusan pengadilan di Goal. Marina Berlusconi, anak perempuan Berlusconi yang juga bertindak sebagai direktur Fininvest, sudah memastikan kalau pihaknya akan melakukan banding atas sanksi yang sudah dijatuhkan.
Putusan pengadilan untuk mewajibkan Fininvest membayar denda hingga Rp 10 triliun diyakini akan ikut mempengaruhi kondisi AC Milan. Klub yang sudah sejak musim lalu mengalami masalah keuangan itu sangat mungkin dilepas Berlusconi dalam waktu dekat. Pria yang juga menjabat perdana menteri Italia itu dalam beberapa kesempatan selalu membantah isu soal rencana penjualan Milan.
Namun La Gazzetta dello Sport mengklaim kalau kasus terbaru ini akan memaksa Berlusconi melepas klub yang sudah dimilikinya selama 23 tahun itu. Kabar yang beredar menyebut kalau Fininvest akan melakukan pembicaraan dengan seorang pengusaha asal Albania, Rezart Taci, untuk menjanjaki terjadinya akuisisi.
Taci musim panas lalu sempat berniat membeli Bologna, meski kemudian keinginan itu tak sampai terwujud. Meski sudah memberi banyak kejayaan buat Milan, pergantian pemilik justru bisa memberi dampak positif buat Diavolo Rosso. Milan yang saat ini masih tertatih di papan tengah klasemen butuh investasi baru demi mengembalikan kejayaan mereka.
Namun seiring kemajuan pesat yang dialami, Berlusconi kemudian mengembangkan usahanya dengan membentuk Fininvest Group, yang menginduki banyak bidang usaha lain, termasuk merambah dunia olahraga saat mengakuisisi AC Milan di tahun 1986. Dalam perkembangannya, Fininvest mengalami kemajuan yang luar biasa.
Beberapa perusahaan lain berhasil diakuisisi oleh perusahaan yang pada tahun 2005 memiliki pendapatan bersih sebesar 1,297 miliar euro itu. Namun dari sinilah Berlusconi justru terancam kehilangan Milan.
Pengadilan sipil Italia mengabulkan tuntutan Compagnie Industriali Riunite (CIR) agar Fininvest membayar kerugian sebesar 750.000.000 euro atau sekitar Rp 10,5 triliun, CIR, yang merupakan pesaing Fininvest, mengadukan perusahaan milik Berlusconi tersebut telah melakukan penyuapan saat keduanya berupaya mengambil alih Mondadori, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan.
"Saya benar-benar heran. Ini adalah hukuman yang melewati hal baik dan buruk, ini hukum yang absurd," ungkap Berlusconi menanggapi putusan pengadilan di Goal. Marina Berlusconi, anak perempuan Berlusconi yang juga bertindak sebagai direktur Fininvest, sudah memastikan kalau pihaknya akan melakukan banding atas sanksi yang sudah dijatuhkan.
Putusan pengadilan untuk mewajibkan Fininvest membayar denda hingga Rp 10 triliun diyakini akan ikut mempengaruhi kondisi AC Milan. Klub yang sudah sejak musim lalu mengalami masalah keuangan itu sangat mungkin dilepas Berlusconi dalam waktu dekat. Pria yang juga menjabat perdana menteri Italia itu dalam beberapa kesempatan selalu membantah isu soal rencana penjualan Milan.
Namun La Gazzetta dello Sport mengklaim kalau kasus terbaru ini akan memaksa Berlusconi melepas klub yang sudah dimilikinya selama 23 tahun itu. Kabar yang beredar menyebut kalau Fininvest akan melakukan pembicaraan dengan seorang pengusaha asal Albania, Rezart Taci, untuk menjanjaki terjadinya akuisisi.
Taci musim panas lalu sempat berniat membeli Bologna, meski kemudian keinginan itu tak sampai terwujud. Meski sudah memberi banyak kejayaan buat Milan, pergantian pemilik justru bisa memberi dampak positif buat Diavolo Rosso. Milan yang saat ini masih tertatih di papan tengah klasemen butuh investasi baru demi mengembalikan kejayaan mereka.
sumber : detik.com
0 komentar:
Post a Comment