MADRID - Alexandre Pato menjadi bintang kemenangan AC Milan atas tuan rumah Real Madrid dalam lanjutan Liga Champions Grup C, Kamis (22/10/2009) dinihari WIB. Dua golnya memenangkan Rossoneri 3-2.
Awalnya Madrid tampak superior di hadapan Milan, di depan Madridista di Santiago Bernabeu. Hampir di sepanjang babak pertama mereka membuat bola lebih banyak bergulir di wilayah permainan tim tamunya itu.
Meski demikian shot on goal pertama dilakukan oleh Milan melalui tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti oleh Andrea Pirlo. Namun bola melesat di atas mistar gawang Iker Casillas. Semenit kemudian Madrid membalas.
Dari crossing Sergio Ramos, Esteban Granero berhasil menyambar bola meski ditempel ketat oleh Massimo Oddo. Dida berhasil menghentikan serangan tersebut. Di menit 13 Madrid menyerang lagi melalui penetrasi Karim Benzema.
Saat masuk kotak penalti, ia dijatuhkan Gianluca Zambrotta. Tayangan ulang memperlihatkan Zambrotta mengayuhkan kai kanan dan kirinya untuk menghentikan Benzema hingga terjatuh. Namun wasit Frank De Bleeckere asal Belgia tidak memberi tuan rumah hadiah penalti.
Sampai saat itu Milan lebih bermain menunggu sambil sesekali mencoba melakukan counter attack melalui trio penyerang Pato, Pippo Inzaghi dan Ronaldinho. Strategi yang diterapkan pelatih Leonardo adalah menumpuk pemain di lini tengah untuk melambatkan tempo serangan Madrid. Di menit 18 publik Bernabeu bergemuruh melihat gawang Milan bergetar.
Berawal dari serangan Benzema, striker Prancis itu mengoper pendek kepada Granero, yang kemudian melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Dida berhasil meredam tendangan itu, tapi tidak benar-benar berhasil mengamakan keadaan.
Tangkapannya luput, dan bola segera diserobot Raul Gonzalez, yang dengan cepat menceploskannya ke gawang yang sudah kosong. Madrid memimpin 1-0 dan Raul melanggengkan statusnya sebagai pemilik rekor gol terbanyak di Liga Champions dengan 66 gol. Peluang emas diperoleh Milan di menit 24 lewat umpan silang terukur dari Clarence Seedorf. Namun, Inzaghi yang sudah berdiri bebas sendirian, luput tendangan volinya.
Di penghujung babak pertama Madrid memberi sebuah tekanan lain melalui tendangan keras Marcelo, tapi Dida menepisnya. Di babak kedua Milan mencoba bermain lebih terbuka dengan tetap mencoba memperlambat tempo permainan Madrid, yang masih tanpa pemain termahal dunia Cristiano Ronaldo yang masih cedera.
Sementara Madrid masih menyerang. Tembakan kaki kiri Raul melebar, sedangkan Kaka, yang lebih sering beroperasi di sayap kiri, menjajal Dida dengan tendangan dari jarak dekat, tapi kiper Brasil itu mematahkannya. Dida juga melakukan penyelamatan dengan menepis sepakan Benzema dari luar kotak penalti.
Di menit 59 Leonardo menarik keluar Inzaghi dan memasukkan Marco Boriello. Dua menit kemudian Milan berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan jarak jauh Pirlo. Tembakan gelandang internasional Italia itu tidak sangat keras, tapi bentuknya cantik dan arahnya ke tiang dekat.
Casillas tak berhasil menjangkau bola yang menembus gawangnya di sebelah kanan. Madrid tampak lengah di lini belakang. Empat menit kemudian mereka kembali kebobolan. Massimo Ambrosini memberi umpan dari titik tengah ke arah Pato. Casillas keluar wilayahnya untuk menyongsong, tapi ia tak mungkin menggerakkan tangannya. Alhasil bola mampu dikuasai Pato dan striker Brasil itu dengan mudah menggetarkan gawang El Real.
Milan berbalik unggul 2-1. Keadaan itu berubah lagi di menit 76. Drenthe, yang masuk ke lapangan di menit 67, memperpanjang nafas tuan rumah. Menerima bola sepak pojok dari Raul, bek kiri Belanda itu langsung melepaskan tembakan dari luar kotak penalti dan mengarahkannya ke pojok kiri gawang Milan.
Dida tak mampu menjangkaunya dan gol keempat dalam laga itu tercipta. Tensi pertandingan meningkat drastis. Di menit 83 Dida meredam tembakan Kaka, tapi Raul me-rebound-nya dan gol. Namun wasit menganulir gol itu karena kapten Madrid itu sudah offside. Semenit berselang giliran Casillas melakukan penyelamatan krusial.
Berhadapan satu lawan satu dengan Pato, kiper nomor satu Spanyol itu mampu menahan tembakan jarak dekat musuhnya itu dengan kaki. Dari sepak pojok tersebut lahir dua insiden. Pertama, Thiago Silva berhasil menanduk bola dan mengoyak jala Madrid. Wasit tidak mengesahkan gol itu karena bek asal Brasil itu dianggap melakukan pelanggaran saat menyundul bola di udara.
Keputusan itu diprotes para pemain Milan. Raul yang "terjebak" di antara kerumunan pemain-pemain Milan dikeplak oleh Ronaldinho. Rekan-rekan Raul terpancing emosinya, dan kericuhan antarpemain merebak. Keputusannya adalah Raul dan Alessandro Nesta dikartu kuning.
Drama memuncak ketika di menit 88 tercipta sebuah gol lagi dan itu memunculkan pemenang. Dari serangan balik, Clarence Seedorf menarik perhatian bek-bek Madrid di kotak penalti sebelum mengirim umpan kepada Pato.
Drenthe terlalu jauh dari Pato, dan pemain berkostum merah-hitam bernomor punggung 7 itu menyambar bola Seedorf dengan tendangan voli untuk menaklukkan Casillas dan menghancurkan hati Madridista. Upaya terakhir Madrid untuk menyamakan kedudukan dilakukan Xabi Alonso dengan tembakan keras dari luar kotak penalti.
Namun Dida berhasil menghalaunya dan ia layak dipandang sebagai salah satu bintang Milan, walaupun blunder fatalnya di babak pertama terlanjur tercatat. Milan pun memenangi duel besar di Madrid itu dengan skor 3-2.
Kaka, sosok yang paling dinantikan dalam reuni pertamanya dengan Milan, dan ramai-ramai dipeluk rekan-rekan lamanya dari San Siro sebelum kickoff, tertunduk lesu dalam balutan kostum putih-putih.
Susunan pemain:
Real Madrid: 1-Iker Casillas; 4-Sergio Ramos, 3-Pepe, 18-Raul Albiol, 12-Marcelo; 8-Kaka, 10-Lassana Diarra, 22-Xabi Alonso, 24-Esteban Granero (15-Royston Drenthe 66); 11-Karim Benzema, 7-Raul.
AC Milan: 1-Dida; 44-Massimo Oddo, 13-Alessandro Nesta, 33-Thiago Silva, 15-Gianluca Zambrotta; 23-Massimo Ambrosini, 21-Andrea Pirlo, 10-Clarence Seedorf; 7-Alexandre Pato, 9-Filippo Inzaghi (22-Marco Borriello 60), 80-Ronaldinho (16-Mathieu Flamini 90+1).
sumber : detiksport.com
Awalnya Madrid tampak superior di hadapan Milan, di depan Madridista di Santiago Bernabeu. Hampir di sepanjang babak pertama mereka membuat bola lebih banyak bergulir di wilayah permainan tim tamunya itu.
Meski demikian shot on goal pertama dilakukan oleh Milan melalui tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti oleh Andrea Pirlo. Namun bola melesat di atas mistar gawang Iker Casillas. Semenit kemudian Madrid membalas.
Dari crossing Sergio Ramos, Esteban Granero berhasil menyambar bola meski ditempel ketat oleh Massimo Oddo. Dida berhasil menghentikan serangan tersebut. Di menit 13 Madrid menyerang lagi melalui penetrasi Karim Benzema.
Saat masuk kotak penalti, ia dijatuhkan Gianluca Zambrotta. Tayangan ulang memperlihatkan Zambrotta mengayuhkan kai kanan dan kirinya untuk menghentikan Benzema hingga terjatuh. Namun wasit Frank De Bleeckere asal Belgia tidak memberi tuan rumah hadiah penalti.
Sampai saat itu Milan lebih bermain menunggu sambil sesekali mencoba melakukan counter attack melalui trio penyerang Pato, Pippo Inzaghi dan Ronaldinho. Strategi yang diterapkan pelatih Leonardo adalah menumpuk pemain di lini tengah untuk melambatkan tempo serangan Madrid. Di menit 18 publik Bernabeu bergemuruh melihat gawang Milan bergetar.
Berawal dari serangan Benzema, striker Prancis itu mengoper pendek kepada Granero, yang kemudian melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Dida berhasil meredam tendangan itu, tapi tidak benar-benar berhasil mengamakan keadaan.
Tangkapannya luput, dan bola segera diserobot Raul Gonzalez, yang dengan cepat menceploskannya ke gawang yang sudah kosong. Madrid memimpin 1-0 dan Raul melanggengkan statusnya sebagai pemilik rekor gol terbanyak di Liga Champions dengan 66 gol. Peluang emas diperoleh Milan di menit 24 lewat umpan silang terukur dari Clarence Seedorf. Namun, Inzaghi yang sudah berdiri bebas sendirian, luput tendangan volinya.
Di penghujung babak pertama Madrid memberi sebuah tekanan lain melalui tendangan keras Marcelo, tapi Dida menepisnya. Di babak kedua Milan mencoba bermain lebih terbuka dengan tetap mencoba memperlambat tempo permainan Madrid, yang masih tanpa pemain termahal dunia Cristiano Ronaldo yang masih cedera.
Sementara Madrid masih menyerang. Tembakan kaki kiri Raul melebar, sedangkan Kaka, yang lebih sering beroperasi di sayap kiri, menjajal Dida dengan tendangan dari jarak dekat, tapi kiper Brasil itu mematahkannya. Dida juga melakukan penyelamatan dengan menepis sepakan Benzema dari luar kotak penalti.
Di menit 59 Leonardo menarik keluar Inzaghi dan memasukkan Marco Boriello. Dua menit kemudian Milan berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan jarak jauh Pirlo. Tembakan gelandang internasional Italia itu tidak sangat keras, tapi bentuknya cantik dan arahnya ke tiang dekat.
Casillas tak berhasil menjangkau bola yang menembus gawangnya di sebelah kanan. Madrid tampak lengah di lini belakang. Empat menit kemudian mereka kembali kebobolan. Massimo Ambrosini memberi umpan dari titik tengah ke arah Pato. Casillas keluar wilayahnya untuk menyongsong, tapi ia tak mungkin menggerakkan tangannya. Alhasil bola mampu dikuasai Pato dan striker Brasil itu dengan mudah menggetarkan gawang El Real.
Milan berbalik unggul 2-1. Keadaan itu berubah lagi di menit 76. Drenthe, yang masuk ke lapangan di menit 67, memperpanjang nafas tuan rumah. Menerima bola sepak pojok dari Raul, bek kiri Belanda itu langsung melepaskan tembakan dari luar kotak penalti dan mengarahkannya ke pojok kiri gawang Milan.
Dida tak mampu menjangkaunya dan gol keempat dalam laga itu tercipta. Tensi pertandingan meningkat drastis. Di menit 83 Dida meredam tembakan Kaka, tapi Raul me-rebound-nya dan gol. Namun wasit menganulir gol itu karena kapten Madrid itu sudah offside. Semenit berselang giliran Casillas melakukan penyelamatan krusial.
Berhadapan satu lawan satu dengan Pato, kiper nomor satu Spanyol itu mampu menahan tembakan jarak dekat musuhnya itu dengan kaki. Dari sepak pojok tersebut lahir dua insiden. Pertama, Thiago Silva berhasil menanduk bola dan mengoyak jala Madrid. Wasit tidak mengesahkan gol itu karena bek asal Brasil itu dianggap melakukan pelanggaran saat menyundul bola di udara.
Keputusan itu diprotes para pemain Milan. Raul yang "terjebak" di antara kerumunan pemain-pemain Milan dikeplak oleh Ronaldinho. Rekan-rekan Raul terpancing emosinya, dan kericuhan antarpemain merebak. Keputusannya adalah Raul dan Alessandro Nesta dikartu kuning.
Drama memuncak ketika di menit 88 tercipta sebuah gol lagi dan itu memunculkan pemenang. Dari serangan balik, Clarence Seedorf menarik perhatian bek-bek Madrid di kotak penalti sebelum mengirim umpan kepada Pato.
Drenthe terlalu jauh dari Pato, dan pemain berkostum merah-hitam bernomor punggung 7 itu menyambar bola Seedorf dengan tendangan voli untuk menaklukkan Casillas dan menghancurkan hati Madridista. Upaya terakhir Madrid untuk menyamakan kedudukan dilakukan Xabi Alonso dengan tembakan keras dari luar kotak penalti.
Namun Dida berhasil menghalaunya dan ia layak dipandang sebagai salah satu bintang Milan, walaupun blunder fatalnya di babak pertama terlanjur tercatat. Milan pun memenangi duel besar di Madrid itu dengan skor 3-2.
Kaka, sosok yang paling dinantikan dalam reuni pertamanya dengan Milan, dan ramai-ramai dipeluk rekan-rekan lamanya dari San Siro sebelum kickoff, tertunduk lesu dalam balutan kostum putih-putih.
Susunan pemain:
Real Madrid: 1-Iker Casillas; 4-Sergio Ramos, 3-Pepe, 18-Raul Albiol, 12-Marcelo; 8-Kaka, 10-Lassana Diarra, 22-Xabi Alonso, 24-Esteban Granero (15-Royston Drenthe 66); 11-Karim Benzema, 7-Raul.
AC Milan: 1-Dida; 44-Massimo Oddo, 13-Alessandro Nesta, 33-Thiago Silva, 15-Gianluca Zambrotta; 23-Massimo Ambrosini, 21-Andrea Pirlo, 10-Clarence Seedorf; 7-Alexandre Pato, 9-Filippo Inzaghi (22-Marco Borriello 60), 80-Ronaldinho (16-Mathieu Flamini 90+1).
sumber : detiksport.com
0 komentar:
Post a Comment