VERONA - Rentetan kemenangan AC Milan berlanjut saat mereka menundukkan Chievo 2-1. Tampil sebagai pahlawan Rossoneri adalah Alessandro Nesta dengan dua gol yang dilesakkannya di akhir laga.
Inilah kemenangan ketiga Milan secara beruntun setelah mereka sebelumnya sukses menundukkan AS Roma dan memetik kemenangan mengejutkan atas Real Madrid di Liga Champions. Dengan 15 poin dikumpulkan, Diavolo Rosso kini mulai mendekati ke papan atas klasemen.
Milan sesungguhnya mengawali laga dengan kurang meyakinkan karena mereka sudah tertinggal lewat gol Giampiero Pinzi di menit enam babak pertama. Dua gol penentu kemenangan Andrea Pirlo cs baru datang di menit 80 dan masa injury time melalui tandukan Alesandro Nesta.
Jalannya pertandingan Di Stadion Marc'Antonio Bentegodi, Senin (26/10/2009) dinihari WIB, Milan mengawali laga dengan sangat tidak meyakinkan. Mendapat tekanan hebat dari Chievo, lini belakang Rossoneri terlihat gugup dan beberapa kali membuat kesalahan. Kondisi ini harus dibayar mahal karena gawang Milan sudah harus bobol di menit enam.
Mendapat umpan dari Andrea Mantovani, Sergio Pellissier yang berdiri di kotak penalti memantulkan bola ke arah belakang. Giampiero Pinzi yang datang dari blindspot melepaskan tendangan first time mendatar yang tak bisa diantisipasi Dida. Mengandalkan permainan taktis dan umpan pendek nan cepat, Chievo mampu membuat kesulitan tamunya.
Masalah Diavolo Rosso bertambah karena saling kepemahaman antara pemainnya belum bagus, Andrea Pirlo cs kerap masih salah paham soal penempatan posisi. Namun perlahan skuad besutan Leonardo mulai menguasai pertandingan.
Di menit 15 Huntelaar dapat umpan terobosan dari Andrea Pirlo dan langsung meneruskannya pada Clarence Seedorf yang menusuk dari tengah kotak penalti. Tak ada gol dari proses tersebut lantaran sontekan gelandang Belanda itu bisa dihadang kiper Stefano Sorrentino. Upaya rebound Seedorf juga tak membuahkan hasil karena bola mental lebih dekat ke arah kiper.
Tekanan Milan berlanjut saat tandukan Nesta meneruskan umpan tendangan sudut bisa ditepis Sorrentino. Upaya Ronaldinho memperdaya sang kiper yang keluar dari sarangnya untuk memungut bola mental juga tak membuahkan hasil. Selepas 30 menit permainan Milan kembali memburuk. Ini dimanfaatkan Chievo untuk membangun serangan.
Tuan rumah bahkan berpeluang menyudahi paruh pertama dengan keunggulan 2-0 andai tendangan voli Pellissier yang lolos dari pengawasan Massimo Oddo tidak melayang tinggi. Padahal Pellissier berdiri sendiri di tiang jauh dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Dida.
Di awal babak kedua Milan tampil lebih ganas dengan mengalirkan serangan bertubi ke pertahanan Chievo. Empat menit pertama paruh kedua ini Rossoneri punya dua kesempatan melalui rebound Pirlo dari dalam kotak penalti yang melayang tinggi serta sepakan Ronaldinho yang membentur tubuk bek lawan di muka gawang. Di menit 53 Milan punya dua peluang beruntun.
Yang pertama adalah saat Pato kalah cepat dari kiper Sorrentino saat berusaha menyambar umpan terobosan Seedorf. Bola yang mental dari kejadian tersebut disundul Huntelaar ke arah tiang jauh, di mana Ronaldinho berada. Sempat memperdaya bek lawan, Dinho melepaskan tendangan dari sudut sempit.
Bola sepertinya akan masuk dan Milan bakal menyamakan kedudukan, namun Sorrentino melakukan penyelamatan gemilang tepat di garis gawang. Mencoba menambah daya gedor, Leonardo memasukkan Marco Borriello dan menarik masuk Huntelaar. Namun justru gawang Dida yang kemudian berada dalam ancaman saat serangan balik Chievo membuat Thiago Silva pontang-panting.
Milan beruntung Pellissier tak mampu mengendalikan bola dengan sempurna di kotak penalti karena Nesta jadi punya kesempatan untuk membuangnya. Ketidakberuntungan Milan berlanjut di menit 75 saat tendangan Seedorf membentur tubuh bek Chievo. Hembusan napas lega baru bisa dikeluarkan Leonardo di menit 80 saat Nesta mencetak gol penyama.
Menyambar umpan crossing Pirlo dari sisi kiri, tandukan Borriello dimentahkan mistar gawang. Nesta yang berada di muka gawang memenangi duel udara dengan bek lawan untuk memasukkan bola pantul tersebut ke dalam gawang. Kedudukan berubah menjadi 1-1. Asyik menyerang, Milan nyaris kembali kebobolan di menit 90.
Namun Dida berhasil melakukan penyelamatan luar biasa untuk mengamankan gawangnya. Saat itu Dida sudah terlihat melayangkan tubuhnya ke arah kiri, namun saat melihat bola tandukan Pablo Granoche justru mengarah ke kanan, sambil melayang di udara kiper Brasil itu masih sempat melayangkan tangan kanannya menghalau laju bola.
Milan akhirnya memastikan kemenangannya di menit kedua masa injury time. Bola hasil tendangan penjuru Pirlo mengarah ke tiang jauh, di mana Nesta berdiri tanpa dapat kawalan berarti. Bek 33 tahun itu melepaskan tandukan bertenaga yang sempat menyentuh bahu pemain lawan sebelum bersarang di gawang Chievo.
Inilah kemenangan ketiga Milan secara beruntun setelah mereka sebelumnya sukses menundukkan AS Roma dan memetik kemenangan mengejutkan atas Real Madrid di Liga Champions. Dengan 15 poin dikumpulkan, Diavolo Rosso kini mulai mendekati ke papan atas klasemen.
Milan sesungguhnya mengawali laga dengan kurang meyakinkan karena mereka sudah tertinggal lewat gol Giampiero Pinzi di menit enam babak pertama. Dua gol penentu kemenangan Andrea Pirlo cs baru datang di menit 80 dan masa injury time melalui tandukan Alesandro Nesta.
Jalannya pertandingan Di Stadion Marc'Antonio Bentegodi, Senin (26/10/2009) dinihari WIB, Milan mengawali laga dengan sangat tidak meyakinkan. Mendapat tekanan hebat dari Chievo, lini belakang Rossoneri terlihat gugup dan beberapa kali membuat kesalahan. Kondisi ini harus dibayar mahal karena gawang Milan sudah harus bobol di menit enam.
Mendapat umpan dari Andrea Mantovani, Sergio Pellissier yang berdiri di kotak penalti memantulkan bola ke arah belakang. Giampiero Pinzi yang datang dari blindspot melepaskan tendangan first time mendatar yang tak bisa diantisipasi Dida. Mengandalkan permainan taktis dan umpan pendek nan cepat, Chievo mampu membuat kesulitan tamunya.
Masalah Diavolo Rosso bertambah karena saling kepemahaman antara pemainnya belum bagus, Andrea Pirlo cs kerap masih salah paham soal penempatan posisi. Namun perlahan skuad besutan Leonardo mulai menguasai pertandingan.
Di menit 15 Huntelaar dapat umpan terobosan dari Andrea Pirlo dan langsung meneruskannya pada Clarence Seedorf yang menusuk dari tengah kotak penalti. Tak ada gol dari proses tersebut lantaran sontekan gelandang Belanda itu bisa dihadang kiper Stefano Sorrentino. Upaya rebound Seedorf juga tak membuahkan hasil karena bola mental lebih dekat ke arah kiper.
Tekanan Milan berlanjut saat tandukan Nesta meneruskan umpan tendangan sudut bisa ditepis Sorrentino. Upaya Ronaldinho memperdaya sang kiper yang keluar dari sarangnya untuk memungut bola mental juga tak membuahkan hasil. Selepas 30 menit permainan Milan kembali memburuk. Ini dimanfaatkan Chievo untuk membangun serangan.
Tuan rumah bahkan berpeluang menyudahi paruh pertama dengan keunggulan 2-0 andai tendangan voli Pellissier yang lolos dari pengawasan Massimo Oddo tidak melayang tinggi. Padahal Pellissier berdiri sendiri di tiang jauh dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Dida.
Di awal babak kedua Milan tampil lebih ganas dengan mengalirkan serangan bertubi ke pertahanan Chievo. Empat menit pertama paruh kedua ini Rossoneri punya dua kesempatan melalui rebound Pirlo dari dalam kotak penalti yang melayang tinggi serta sepakan Ronaldinho yang membentur tubuk bek lawan di muka gawang. Di menit 53 Milan punya dua peluang beruntun.
Yang pertama adalah saat Pato kalah cepat dari kiper Sorrentino saat berusaha menyambar umpan terobosan Seedorf. Bola yang mental dari kejadian tersebut disundul Huntelaar ke arah tiang jauh, di mana Ronaldinho berada. Sempat memperdaya bek lawan, Dinho melepaskan tendangan dari sudut sempit.
Bola sepertinya akan masuk dan Milan bakal menyamakan kedudukan, namun Sorrentino melakukan penyelamatan gemilang tepat di garis gawang. Mencoba menambah daya gedor, Leonardo memasukkan Marco Borriello dan menarik masuk Huntelaar. Namun justru gawang Dida yang kemudian berada dalam ancaman saat serangan balik Chievo membuat Thiago Silva pontang-panting.
Milan beruntung Pellissier tak mampu mengendalikan bola dengan sempurna di kotak penalti karena Nesta jadi punya kesempatan untuk membuangnya. Ketidakberuntungan Milan berlanjut di menit 75 saat tendangan Seedorf membentur tubuh bek Chievo. Hembusan napas lega baru bisa dikeluarkan Leonardo di menit 80 saat Nesta mencetak gol penyama.
Menyambar umpan crossing Pirlo dari sisi kiri, tandukan Borriello dimentahkan mistar gawang. Nesta yang berada di muka gawang memenangi duel udara dengan bek lawan untuk memasukkan bola pantul tersebut ke dalam gawang. Kedudukan berubah menjadi 1-1. Asyik menyerang, Milan nyaris kembali kebobolan di menit 90.
Namun Dida berhasil melakukan penyelamatan luar biasa untuk mengamankan gawangnya. Saat itu Dida sudah terlihat melayangkan tubuhnya ke arah kiri, namun saat melihat bola tandukan Pablo Granoche justru mengarah ke kanan, sambil melayang di udara kiper Brasil itu masih sempat melayangkan tangan kanannya menghalau laju bola.
Milan akhirnya memastikan kemenangannya di menit kedua masa injury time. Bola hasil tendangan penjuru Pirlo mengarah ke tiang jauh, di mana Nesta berdiri tanpa dapat kawalan berarti. Bek 33 tahun itu melepaskan tandukan bertenaga yang sempat menyentuh bahu pemain lawan sebelum bersarang di gawang Chievo.
Susunan Pemain
Chievo Verona: Stefano Sorrentino, Davide Mandelli, Santiago Morero, Manuel Iori (Simone Bentivoglio '85), Andrea Mantovani, Nicolas Frey, Giampiero Pinzi, Michele Marcolini (Luca Ariatti '80), Siqueira Luciano, Erjon Bogdani (Pablo Granoche '67), Sergio Pellissier
AC Milan: Dida, Thiaguinho, Alessandro Nesta, Luca Antonini (Gianluca Zambrotta), Massimo Oddo, Andrea Pirlo, Clarence Seedorf, Mathieu Flamini, Ronaldinho (Filippo Inzaghi '79), Klaas-Jan Huntelaar (Marco Borriello), Pato
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment