MILAN - Awan gelap tampaknya belum mau pergi dari karir seorang Andriy Shevchenko. Tapi bintang Ukraina itu tak mau menyerah dan masih ingin membuktikan kepada publik dirinya belum habis. Sejak hijrah ke San Siro musim 1999 dari Dynamo Kiev, Sheva menjelma menjadi predator ganas di lini depan Rossoneri.
Total ia menyumbangkan 127 gol dari 287 penampilannya. Namun, kehebatan itu luntur saat dirinya hijrah ke Chelsea musim 2006. Banderol 31 juta poundsterling hanya mampu dibayar dengan sembilan gol selama dua musim bermukim di Stamford Bridge. Sheva pun mudik ke Milan musim panas lalu dengan status pinjaman dari The Blues. Lagi-lagi kegagalan mewarnai comeback-nya tersebut, hingga Maret 2009 ini ia hanya tampil sebanyak 20 kali dan mencetak dua gol.
Tapi fakta tersebut urung membuat Sheva merasa kecewa balik ke pelukan Carlo Ancelotti. Baginya ia selalu bersikap layaknya pemain profesional yang selalu memberikan yang terbaik bagi tim yang dibelanya, sekalipun untuk mencapainya harus dimulai dari bangku cadangan. "Aku tidak menyesal kembali ke Milan.
Aku hanya perlu meremajakan diriku secara fisik dan aku telah melakukannya," tutur Sheva kepada La Gazetta Dello Sport yang dilansir Channel4. "Aku selalu membuat diriku ada walaupun aku tidak dimainkan sama sekali. Ketika aku kembali aku mengatakan bahwa aku menerima apapun yang kudapat."
"Aku tahu bahwa aku tidak akan mendapatkan apapun. Aku tahu bahwa aku adalah striker pilihan terakhir di Milan. Namun aku akan selalu berlaku professional sampai kapan pun," tukasnya. Menderita di klub tak berarti Sheva harus merasakannya juga di level internasional.
Sampai saat ini Sheva masih dipanggil pelatih Oleksiy Mykhaylichenko guna memperkuat timnya melawan Inggris dalam laga Pra Piala Dunia 2010. Mereka bertanya kepadaku bagaimana keadaan diriku, dan aku baik-baik saja kok," tegas Sheva merujuk pada segelintir pernyataan mengenai pemanggilan dirinya ke timnas di saat penampilannya jelek di level klub.
Total ia menyumbangkan 127 gol dari 287 penampilannya. Namun, kehebatan itu luntur saat dirinya hijrah ke Chelsea musim 2006. Banderol 31 juta poundsterling hanya mampu dibayar dengan sembilan gol selama dua musim bermukim di Stamford Bridge. Sheva pun mudik ke Milan musim panas lalu dengan status pinjaman dari The Blues. Lagi-lagi kegagalan mewarnai comeback-nya tersebut, hingga Maret 2009 ini ia hanya tampil sebanyak 20 kali dan mencetak dua gol.
Tapi fakta tersebut urung membuat Sheva merasa kecewa balik ke pelukan Carlo Ancelotti. Baginya ia selalu bersikap layaknya pemain profesional yang selalu memberikan yang terbaik bagi tim yang dibelanya, sekalipun untuk mencapainya harus dimulai dari bangku cadangan. "Aku tidak menyesal kembali ke Milan.
Aku hanya perlu meremajakan diriku secara fisik dan aku telah melakukannya," tutur Sheva kepada La Gazetta Dello Sport yang dilansir Channel4. "Aku selalu membuat diriku ada walaupun aku tidak dimainkan sama sekali. Ketika aku kembali aku mengatakan bahwa aku menerima apapun yang kudapat."
"Aku tahu bahwa aku tidak akan mendapatkan apapun. Aku tahu bahwa aku adalah striker pilihan terakhir di Milan. Namun aku akan selalu berlaku professional sampai kapan pun," tukasnya. Menderita di klub tak berarti Sheva harus merasakannya juga di level internasional.
Sampai saat ini Sheva masih dipanggil pelatih Oleksiy Mykhaylichenko guna memperkuat timnya melawan Inggris dalam laga Pra Piala Dunia 2010. Mereka bertanya kepadaku bagaimana keadaan diriku, dan aku baik-baik saja kok," tegas Sheva merujuk pada segelintir pernyataan mengenai pemanggilan dirinya ke timnas di saat penampilannya jelek di level klub.
0 komentar:
Post a Comment