
"Ini semua masih berada di daerah kekuasaan Premier League dan FA.
Mereka punya kekuasaan untuk mencegah hal ini (transfer Kaka dengan nilai gila-gilaan) terjadi. Saya harap para pejabat dua lembaga itu bangun dan menyadari bahwa ini tak bisa diterima. Mereka harus membuat batasan nilai transfer dan gaji pemain," tegas Al Fayed. Ayah mendiang pacar Lady Di itu menambahkan, "Ini gila-gilaan. Jika Anda punya satu striker fantastis, bagaimana dengan pemain lainnya? Pemain yang mengitarinya?
Melakukan transfer seperti itu sama saja berjudi. Ini berita buruk buat sepak bola karena gila." Al Fayed terus menjadi headline surat kabar Inggris kala membeli Fulham pada 1997. Apalagi, dia mampu mengangkat klub itu dari Divisi III ke Premier League. Bedanya, pemilik pusat perbelanjaan Harrods ini tak membeli pemain-pemain mewah.
Mereka punya kekuasaan untuk mencegah hal ini (transfer Kaka dengan nilai gila-gilaan) terjadi. Saya harap para pejabat dua lembaga itu bangun dan menyadari bahwa ini tak bisa diterima. Mereka harus membuat batasan nilai transfer dan gaji pemain," tegas Al Fayed. Ayah mendiang pacar Lady Di itu menambahkan, "Ini gila-gilaan. Jika Anda punya satu striker fantastis, bagaimana dengan pemain lainnya? Pemain yang mengitarinya?
Melakukan transfer seperti itu sama saja berjudi. Ini berita buruk buat sepak bola karena gila." Al Fayed terus menjadi headline surat kabar Inggris kala membeli Fulham pada 1997. Apalagi, dia mampu mengangkat klub itu dari Divisi III ke Premier League. Bedanya, pemilik pusat perbelanjaan Harrods ini tak membeli pemain-pemain mewah.
0 komentar:
Post a Comment