PALERMO - Palermo menghentikan catatan sebelas pertandingan tanpa kalah yang ditorehkan AC Milan di Serie A. Dalam duel yang berlangsung di Renzo Barbera, tuan rumah menggasak I Rossoneri dengan skor telak 3-1. Kegagalan penalti Ronaldinho menjadi awal petaka Milan malam itu.
Dinho mendapat kesempatan menjadi eksekutor setelah kiper Marco Amelia melanggar Alexandre Pato di kotak terlarang pada menit ke-25. Amelia menebus kesalahannya itu dengan menggagalkan tendangan striker Brasil tersebut. Palermo sendiri layak memenangi pertandingan tersebut karena mereka tak pernah berhenti menyerang sejak menit pertama.
Baru beberapa detik pertarungan, Fabrizio Miccoli sudah mengancam gawang Christian Abbiati. Tandukan Moris Carrozzieri pun hanya melayang tipis di atas gawang. Miccoli lagi-lagi membombardir sarang Abbiati pada paruh babak pertama. Il Diavolo mulai bangkit setelah jarum jam menunjuk angka 15 menit. Dua kali Pato mengancam gawang Amelia, tapi berujung kegagalan. Pato mencuri back-pass Antonio Nocerino, namun Amelia berhasil mencegat bola.
Kesialan Dinho kembali berlanjut di akhir babak pertama setelah tendanganya membentur mistar gawang. Palermo terus mencecar Milan di babak kedua. Dan, lima menit usai jeda, Miccoli membobol gawang Abbiari lewat sebuah tendangan roket berkecepatan lebih dari 100 km/jam. Tak sampai sepuluh menit berikutnya, Edinson Cavani membuat Milan menangis setelah berhasil menanduk crossing Fabio Liverani. Pelatih Carlo Ancelotti makin merana ketika Fabio Simplicio mencetak gol ketiga Palermo, sepuluh menit jelang pertandingan berakhir.
Tiga menit kemudian, Milan memperoleh hadiah hiburan melalui titik putih. Kali ini Dinho berhasil memerdaya Amelia dan mengubah skor menjadi 3-1 sampai pertandingan berakhir. Dengan kekalahan ini, Milan gagal merebut kembali posisi nomor dua yang sehari sebelumnya diambil alih oleh Juventus. Nilai Milan sama dengan Juve, yakni 27, tapi kalah selisih gol.
Dinho mendapat kesempatan menjadi eksekutor setelah kiper Marco Amelia melanggar Alexandre Pato di kotak terlarang pada menit ke-25. Amelia menebus kesalahannya itu dengan menggagalkan tendangan striker Brasil tersebut. Palermo sendiri layak memenangi pertandingan tersebut karena mereka tak pernah berhenti menyerang sejak menit pertama.
Baru beberapa detik pertarungan, Fabrizio Miccoli sudah mengancam gawang Christian Abbiati. Tandukan Moris Carrozzieri pun hanya melayang tipis di atas gawang. Miccoli lagi-lagi membombardir sarang Abbiati pada paruh babak pertama. Il Diavolo mulai bangkit setelah jarum jam menunjuk angka 15 menit. Dua kali Pato mengancam gawang Amelia, tapi berujung kegagalan. Pato mencuri back-pass Antonio Nocerino, namun Amelia berhasil mencegat bola.
Kesialan Dinho kembali berlanjut di akhir babak pertama setelah tendanganya membentur mistar gawang. Palermo terus mencecar Milan di babak kedua. Dan, lima menit usai jeda, Miccoli membobol gawang Abbiari lewat sebuah tendangan roket berkecepatan lebih dari 100 km/jam. Tak sampai sepuluh menit berikutnya, Edinson Cavani membuat Milan menangis setelah berhasil menanduk crossing Fabio Liverani. Pelatih Carlo Ancelotti makin merana ketika Fabio Simplicio mencetak gol ketiga Palermo, sepuluh menit jelang pertandingan berakhir.
Tiga menit kemudian, Milan memperoleh hadiah hiburan melalui titik putih. Kali ini Dinho berhasil memerdaya Amelia dan mengubah skor menjadi 3-1 sampai pertandingan berakhir. Dengan kekalahan ini, Milan gagal merebut kembali posisi nomor dua yang sehari sebelumnya diambil alih oleh Juventus. Nilai Milan sama dengan Juve, yakni 27, tapi kalah selisih gol.
Susunan pemain:
Palermo: Amelia; Cassani, Carrozieri, Bovo, Balzaretti; Nocerino, Liverani, Bresciano; Simplicio (Guana 91), Miccoli (Kjaer 87), Cavani (Succi 92)
Milan: Abbiati;Zambrotta, Bonera, Maldini, Jankulovski; Flamini (Emerson 57), Pirlo, Ambrosini (Shevchenko 57); Seedorf, Ronaldinho, Pato (Inzaghi 29)
0 komentar:
Post a Comment