MILAN - Tumbang di kandang atas Atalanta menipiskan peluang AC Milan meraih tiket ke Liga Champions. Meski menyesakkan, Massimo Oddo menilai timnya layak kalah. Lalu kenapa dia mengkritik fans? "Kami bermain dengan buruk dan pantas untuk kalah. Penampilan kami juga buruk, kami kurang sabar dan tak punya keinginan untuk menang," ungkap Oddo di Channel4, Selasa (1/4/2008).
Kekalahan 1-2 atas Atalanta bukan hanya menyulitkan ambisi Milan meraih targetnya musim ini untuk sekedar lolos ke Liga Champions. Saat harus pontang-panting mengejar Fiorentina, kini Paolo Maldini cs malah berhasil disalip Udinese dan untuk sementara harus puas dengan posisi enam klasemen. Sayangnya dalam kondisi kehilangan kepercayaan diri seperti itu Oddo menganggap Rossoneri kurang dapat dukungan dari pendukung setianya. Bek internasional Italia itu meminta tiffosi Diavolo Rosso meniru apa yang dilakukan fans Inggris terhadap klub kecintaannya.
"Atmosfer di San Siro tak terlalu bagus belakangan ini. Seperti itulah di Italia, tak seperti di Inggris yang bahkan saat Anda kalah atau bahkan terdegradasi, mereka tetap memberi tepuk tangan. "Seperti halnya kami berbagi dengan fans saat menang, kami juga harus menerima kegagalan. Jika mereka memberi suport di akhir babak pertama atau saat peluit panjang dibunyikan, itu akan jauh lebih baik," pungkas Oddo.
Kekecewaan Oddo mungkin cukup punya dasar. Faktanya sepanjang musim ini Milan justru lebih banyak menelan kekalahan kandang, sesuatu yang jelas sangat janggal mengingat banyak tim justru dominan di rumahnya sendiri. Dengan tujuh laga tersisa dan selisih poin yang cuma empat angka, peluang Milan duduk di posisi empat masih terbuka lebar. Syaratnya tentu memperbaiki performa dan mulai membuang kutukan buruk di kandang.
Kekalahan 1-2 atas Atalanta bukan hanya menyulitkan ambisi Milan meraih targetnya musim ini untuk sekedar lolos ke Liga Champions. Saat harus pontang-panting mengejar Fiorentina, kini Paolo Maldini cs malah berhasil disalip Udinese dan untuk sementara harus puas dengan posisi enam klasemen. Sayangnya dalam kondisi kehilangan kepercayaan diri seperti itu Oddo menganggap Rossoneri kurang dapat dukungan dari pendukung setianya. Bek internasional Italia itu meminta tiffosi Diavolo Rosso meniru apa yang dilakukan fans Inggris terhadap klub kecintaannya.
"Atmosfer di San Siro tak terlalu bagus belakangan ini. Seperti itulah di Italia, tak seperti di Inggris yang bahkan saat Anda kalah atau bahkan terdegradasi, mereka tetap memberi tepuk tangan. "Seperti halnya kami berbagi dengan fans saat menang, kami juga harus menerima kegagalan. Jika mereka memberi suport di akhir babak pertama atau saat peluit panjang dibunyikan, itu akan jauh lebih baik," pungkas Oddo.
Kekecewaan Oddo mungkin cukup punya dasar. Faktanya sepanjang musim ini Milan justru lebih banyak menelan kekalahan kandang, sesuatu yang jelas sangat janggal mengingat banyak tim justru dominan di rumahnya sendiri. Dengan tujuh laga tersisa dan selisih poin yang cuma empat angka, peluang Milan duduk di posisi empat masih terbuka lebar. Syaratnya tentu memperbaiki performa dan mulai membuang kutukan buruk di kandang.
0 komentar:
Post a Comment