
Padahal Paolo Maldini cs terhitung digdaya di Liga Champions (lolos ke 16 besar) dan kemudian menjadi juara di Jepang setelah menundukkan Boca Juniors. Apapun alasannya, Ancelotti harus segera menemukan formula yang tepat untuk memompa penampilan anak didiknya yang terlihat tanpa ambisi jika bermain di Seri A. Scudetto mungkin sudah bukan target lagi karena selisih poin yang sangat jauh, tapi kekalahan atas Inter jelas sesuatu yang diharamkan Diavolo Rosso. Sayangnya, Inter justru sedang bagus-bagusnya di dalam negeri.
Mereka muncaki klasemen dengan rekor belum pernah kalah plus agregat gol fantastis, 35-8. Rekor 100% diraih Nerazzurri dalam lima laga terakhir di Seri A, sementara Rossoneri cuma dapat dua kemenangan dan tiga kali imbang. Kondisi fisik juga akan menjadi salah satu musuh Milan akhir pekan ini. Penerbangan jarak jauh Tokyo-Milan jelas menguras tenaga. Sementara Inter yang "tidak ke mana-mana" jelas memiliki tingkat kebugaran yang lebih baik. Meski kalah dalam hal jumlah Scudetto dan jumlah tropi yang didapat, tapi Inter masih bisa jumawa pada saudara sekotanya itu. Dari 168 kali pertemuan mereka di Seri A, Nerazzurri mampu meraih 60 kemenangan sementara Milan menang 56 kali dan 52 sisanya berakhir imbang. Tapi jika yang dihitung adalah pertemuan mereka di berbagai ajang, gantian Milan yang unggul.
Tercatat 266 kali mereka saling berhadapan, dan Milan bisa memenangi 104 di antaranya. Sedangkan Inter menang 90 kali dan 72 sisanya berakhir tanpa pemenang. Melihat statistik tersebut laga yang akan dilangsungkan di San Siro, dengan Inter menjadi tuan rumah, Minggu (23/12/2007) mendatang, dipastikan berjalan sengit.
0 komentar:
Post a Comment