MILAN - Hubungan buruk antara Zlatan Ibrahimovic
dan Pep Guardiola sudah jadi rahasia umum. Kini, bintang AC Milan ini
kembali membeberkannya secara lebih detil lewat buku otobiografinya.
Ibra bicara panjang lebar lewat tulisan dalam buku berjudul "I Am Zlatan Ibrahimovic".
Dia menceritakan bagaimana kebahagiaan yang dirasakannya saat pertama
kali menjejakkan kaki di Barcelona, hingga akhirnya harus hengkang
karena berseteru dengan Guardiola.
"Ini adalah mimpi masa kecil
(bisa bergabung dengan Barcelona) dan saya seperti berjalan di atas
angin. Awalnya bagus, tapi kemudian (Lionel) Messi mulai bicara," tulis
Ibra. "Dia ingin bermain di tengah, bukan di sayap.
Jadi, sistem
permainan kemudian berubah dari 4-3-3 menjadi 4-5-1. Saya dikorbankan
dan tak lagi punya kebebasan di lapangan yang saya butuhkan untuk bisa
sukses." "Jadi, saya meminta pertemuan dengan Guardiola. Ini
untuk diskusi, bukan perdebatan.
Saya bilang bahwa saya sudah dipakai
dalam cara yang salah dan harusnya mereka tidak membeli saya jika mereka
menginginkan pemain tipe lain." "Kepada Guardiola, saya
mengatakan sesuatu yang pernah dikatakan seorang teman 'Anda membeli
sebuah Ferrari, tapi seperti menyetir sebuah Fiat'. Percakapan ini
tampaknya akan berjalan baik, tapi kemudian Guardiola mulai membekukan
saya."
"Saya masuk ke sebuah ruangan, dia akan keluar. Dia akan bilang halo ke semua orang, tapi saya akan diabaikan." "Saya
sudah melakukan banyak hal untuk beradaptasi. Para pemain Barca seperti
anak sekolah, mengikuti apa pun kata pelatihnya secara membabi buta.
Sementara saya sudah terbiasa bertanya 'mengapa?'." "Saya suka
orang yang menerobos lampu merah, tak bertele-tele, dan terlalu patuh
pada aturan. Jadi, saya mencoba untuk terlalu baik, tak berani
kehilangan kesabaran." "Tapi, setelah itu saya berhenti mencoba
untuk beradaptasi. Sebagai contoh, di Barca, para pemain dilarang
membawa mobil sport ke tempat latihan."
"Saya pikir ini konyol.
Bukan urusan orang lain soal mobil apa yang saya bawa. Jadi, di bulan
April, sebelum laga melawan Almeria, saya mengendarai mobil Ferrari Enzo
untuk bekerja. Dan itu menimbulkan masalah." Puncak perseteruan
Ibra dan Guardiola terjadi setelah laga di kandang Villarreal, Mei 2010,
di mana Ibra cuma dimainkan selama lima menit di penghujung laga.
Sebagai informasi, itu adalah laga pertama sejak Barca disingkirkan
Inter Milan di Liga Champions. "(Pep) memandang saya dan saya
kehilangan itu. Saya pikir 'ada musuh saya di sana, menggaruk kepalanya
yang botak'.
Saya berteriak kepadanya: 'Anda tidak punya keberanian!'.
Dan mungkin hal yang lebih buruk daripada itu." "Saya
menambahkan: 'Anda membuat diri Anda jadi sasaran sumpah serapah (Jose)
Mourinho. Anda bisa pergi ke neraka. Saya benar-benar gila."
"Saya
melemparkan sekotak alat-alat latihan, itu jatuh berantakan di lantai.
Pep tak bilang apa-apa, dia cuma memunguti alat-alat itu dan
memasukkannya lagi ke kotak." "Saya tidak keras, tapi jika saya jadi Guardiola, saya akan takut."
sumber : detiksport.com




















0 komentar:
Post a Comment