MILAN – Wakil Presiden AC Milan Adriano Galliani mulai mencemaskan masa depan sepakbola Italia di level klub. Italia mulai tertinggal dari Inggris, Spanyol bahkan Jerman di level internasional. Klub-klub Serie A sempat dihormati di kompetisi Eropa pada periode 1990 hingga 2000-an.
Tapi, saat ini prestasi tim asal Negeri Pizza justru merosot. Dalam ranking UEFA terakhir, Italia harus puas berada di bawah Inggris, Spanyol dan Jerman. Artinya, Italia hanya boleh mengirim tiga wakilnya di Liga Champions 2012/2013. Galliani pun mulai mencemaskan situasi ini, yang menurutnya akan mematikan sepakbola di negaranya.
“Terima kasih kepada stadion baru yang dibangun untuk (bidding-red), Euro 2016, saya prediksi Prancis juga akan mengambil alih posisi kami,” cetus Galliani kepada La Gazzetta dello Sport, Jumat (5/8/2011). “Dulu kami mampu tampil kompetitif dengan faktor dan situasi yang sama, tapi sayangnya saat ini tidak lagi,” dia menambahkan.
Masalah pembangunan stadion disinyalir menjadi salah satu faktor menurunnya prestasi klub Italia. Tak seperti klub-klub di liga lain di Eropa, sepakbola Italia kebanyakan menyewa stadion milik pemerintah.
Belum lagi masalah pembagian hak siar televisi yang belakangan ini juga dipermasalahkan. “Spanyol memilik keuntungan, mereka tak perlu kolektif untuk membagi hak siar TV. Jerman juga mengambil alih posisi kami berkat banyaknya stadion baru yang dibangun untuk Piala Dunia 2006,” tegas Galliani. “Ini seperti bioskop dan restoran. Ada bioskop bagus dan jelek, ada juga restoran mewah dan murahan,” selorohnya, mengklaim sepakbola Italia bak restoran murahan.
Galliani juga mengimbau adanya peraturan pembenahan stadion dan infrastruktur demi mendukung sepakbola Italia. “Kami tak bisa melakukan apa pun. Tanpa stadion kami tak bisa melakukan apa-apa dan tanpa peraturan baru kami tak bisa membangun stadion baru,” keluhnya.
“Meski politisi memahami masalah ini, tapi peraturan akan tetap menjadi penghalang antara dua parlemen,” papar pria 67 tahun. Saat ini Juventus menjadi satu-satunya tim Italia yang memiliki stadion sendiri, New Delle Alpi, yang akan mulai digunakan pada kompetisi musim 2011/12.
Tapi, saat ini prestasi tim asal Negeri Pizza justru merosot. Dalam ranking UEFA terakhir, Italia harus puas berada di bawah Inggris, Spanyol dan Jerman. Artinya, Italia hanya boleh mengirim tiga wakilnya di Liga Champions 2012/2013. Galliani pun mulai mencemaskan situasi ini, yang menurutnya akan mematikan sepakbola di negaranya.
“Terima kasih kepada stadion baru yang dibangun untuk (bidding-red), Euro 2016, saya prediksi Prancis juga akan mengambil alih posisi kami,” cetus Galliani kepada La Gazzetta dello Sport, Jumat (5/8/2011). “Dulu kami mampu tampil kompetitif dengan faktor dan situasi yang sama, tapi sayangnya saat ini tidak lagi,” dia menambahkan.
Masalah pembangunan stadion disinyalir menjadi salah satu faktor menurunnya prestasi klub Italia. Tak seperti klub-klub di liga lain di Eropa, sepakbola Italia kebanyakan menyewa stadion milik pemerintah.
Belum lagi masalah pembagian hak siar televisi yang belakangan ini juga dipermasalahkan. “Spanyol memilik keuntungan, mereka tak perlu kolektif untuk membagi hak siar TV. Jerman juga mengambil alih posisi kami berkat banyaknya stadion baru yang dibangun untuk Piala Dunia 2006,” tegas Galliani. “Ini seperti bioskop dan restoran. Ada bioskop bagus dan jelek, ada juga restoran mewah dan murahan,” selorohnya, mengklaim sepakbola Italia bak restoran murahan.
Galliani juga mengimbau adanya peraturan pembenahan stadion dan infrastruktur demi mendukung sepakbola Italia. “Kami tak bisa melakukan apa pun. Tanpa stadion kami tak bisa melakukan apa-apa dan tanpa peraturan baru kami tak bisa membangun stadion baru,” keluhnya.
“Meski politisi memahami masalah ini, tapi peraturan akan tetap menjadi penghalang antara dua parlemen,” papar pria 67 tahun. Saat ini Juventus menjadi satu-satunya tim Italia yang memiliki stadion sendiri, New Delle Alpi, yang akan mulai digunakan pada kompetisi musim 2011/12.
sumber : okezone.com
0 komentar:
Post a Comment