MILAN - Sejauh ini hanya Mr X yang dibicarakan AC Milan di sisa bursa transfer musim panas. Kita lupakan sejenak ciri-ciri karakter pemain 'aneh' yang pernah diklaim pelatih Massimiliano Allegri untuk menjadikan lini tengah Rossoneri solid.
Masih ada lubang lain di San Siro yang menjadi pekerjaan rumah. Kita sebut saja Mr Z, pemain dengan tinggi 190 hingga 195cm dan berat antara 90 dan 95kg, berposisi penyerang tengah dan memiliki karakter juara, terdengar familiar? Benar, Milan butuh Zlatan Ibrahimovic kedua.
Il Diavolo tidak boleh berpuas diri memiliki Ibra seorang dan harus mencari striker baru. Pencarian yang selama ini dilakukan klub terbilang tepat yaitu mencari sosok dengan kemampuan mirip Ibra. Tanpa kehadiran mantan bomber Ajax Amsterdam itu, kekuatan Milan menurun drastis.
Benar Milan meraih sembilan kemenangan tanpa Ibra, termasuk meraih kemenangan di laga sarat gengsi derby della Madonnina 3-0. Tetapi ketika Ibra absen dan tim harus berhadapan dengan klub seperti Cagliari, Palermo, Brescia dan Bologna, aksi Milan jauh dari memuaskan. Kemenangan atas Sampdoria di bulan April terkesan berbau keberuntungan, sementara tiga poin yang dirampas dari tangan Cagliari diperoleh ketika Milan tampil tanpa beban karena Scudetto sudah di tangan.
Kemenangan dengan skor besar hadir hanya ketika Marco Borriello masih berada di depan. Bonus, kita katakan saja begitu terkait fakta Ibra jarang sekali mengalami cedera parah yang memaksanya absen panjang. Tetapi bukan berarti mimpi buruk itu tidak akan pernah hadir, AC Milan harus mempersiapkan diri menghadapi situasi terburuk.
Ibrahimovic saat ini sedang berjuang memulihkan kondisi untuk bermain di partai pembuka melawan Cagliari, klub yang sulit ditumbangkan di bulan Januari lalu jika Rodney Strasser tidak mencetak gol menjelang pertandingan terakhir.
Sekarang, pertanyaan itu kembali menyamai pemegang delapan gelar liga beruntun itu memang sulit, tetapi sebenarnya Milan minimal bisa mencari pemain yang memiliki postur dan kekuatan fisik sama, karena jelas tanpa 'tower' di sektor penyerangan, Milan berbeda prospek. Masalah bagi Allegri dan Adriano Galliani hanya satu, tidak banyak Ibrahimovic lainnya yang beredar di muka bumi.
Spekulasi transfer Didier Drogba begitu cepat lenyap tak berbekas. Padahal, pencarian striker tinggi dan kuat dilakukan tim lainnya. Sebut saja Aston Villa dengan Darrent Bent dan Liverpool dengan Andy Carroll. Dua transfer itu seakan menasbihkan striker bertipe Ibra adalah komoditi penting bagi sepakbola abad 21.
Lini depan yang dihuni sederet pemain dengan kecepatan dan skill tinggi seperti Alexandre Pato, Robinho dan Antonio Cassano seolah-olah hanya memberikan pencitraan satu dimensi terhadap pola serangan Milan. Bandingkan jika Ibrahimovic hadir. Lini depan Milan memiliki serangan yang lebih bervariasi hingga membuat lini pertahanan paling tangguh di Italia sekalipun pontang-panting menghalau bola.
Hasil postif AC Milan di Beijing plus dua kekalahan di ajang Trofeo TIM dari Inter dan Juventus seakan membenarkan pentingnya klub mendatangkan pemain baru dengan karakteristik seperti Ibra.
Bagaimana jika gagal? Masalah akan hadir apabila sang penyerang mengalami cedera panjang. Untuk mempertahankan kesuksesan di Italia dan mewujudkan ambisi menaklukkan Eropa, pencarian Mr Z harus berlanjut sampai tuntas!
Masih ada lubang lain di San Siro yang menjadi pekerjaan rumah. Kita sebut saja Mr Z, pemain dengan tinggi 190 hingga 195cm dan berat antara 90 dan 95kg, berposisi penyerang tengah dan memiliki karakter juara, terdengar familiar? Benar, Milan butuh Zlatan Ibrahimovic kedua.
Il Diavolo tidak boleh berpuas diri memiliki Ibra seorang dan harus mencari striker baru. Pencarian yang selama ini dilakukan klub terbilang tepat yaitu mencari sosok dengan kemampuan mirip Ibra. Tanpa kehadiran mantan bomber Ajax Amsterdam itu, kekuatan Milan menurun drastis.
Benar Milan meraih sembilan kemenangan tanpa Ibra, termasuk meraih kemenangan di laga sarat gengsi derby della Madonnina 3-0. Tetapi ketika Ibra absen dan tim harus berhadapan dengan klub seperti Cagliari, Palermo, Brescia dan Bologna, aksi Milan jauh dari memuaskan. Kemenangan atas Sampdoria di bulan April terkesan berbau keberuntungan, sementara tiga poin yang dirampas dari tangan Cagliari diperoleh ketika Milan tampil tanpa beban karena Scudetto sudah di tangan.
Kemenangan dengan skor besar hadir hanya ketika Marco Borriello masih berada di depan. Bonus, kita katakan saja begitu terkait fakta Ibra jarang sekali mengalami cedera parah yang memaksanya absen panjang. Tetapi bukan berarti mimpi buruk itu tidak akan pernah hadir, AC Milan harus mempersiapkan diri menghadapi situasi terburuk.
Ibrahimovic saat ini sedang berjuang memulihkan kondisi untuk bermain di partai pembuka melawan Cagliari, klub yang sulit ditumbangkan di bulan Januari lalu jika Rodney Strasser tidak mencetak gol menjelang pertandingan terakhir.
Sekarang, pertanyaan itu kembali menyamai pemegang delapan gelar liga beruntun itu memang sulit, tetapi sebenarnya Milan minimal bisa mencari pemain yang memiliki postur dan kekuatan fisik sama, karena jelas tanpa 'tower' di sektor penyerangan, Milan berbeda prospek. Masalah bagi Allegri dan Adriano Galliani hanya satu, tidak banyak Ibrahimovic lainnya yang beredar di muka bumi.
Spekulasi transfer Didier Drogba begitu cepat lenyap tak berbekas. Padahal, pencarian striker tinggi dan kuat dilakukan tim lainnya. Sebut saja Aston Villa dengan Darrent Bent dan Liverpool dengan Andy Carroll. Dua transfer itu seakan menasbihkan striker bertipe Ibra adalah komoditi penting bagi sepakbola abad 21.
Lini depan yang dihuni sederet pemain dengan kecepatan dan skill tinggi seperti Alexandre Pato, Robinho dan Antonio Cassano seolah-olah hanya memberikan pencitraan satu dimensi terhadap pola serangan Milan. Bandingkan jika Ibrahimovic hadir. Lini depan Milan memiliki serangan yang lebih bervariasi hingga membuat lini pertahanan paling tangguh di Italia sekalipun pontang-panting menghalau bola.
Hasil postif AC Milan di Beijing plus dua kekalahan di ajang Trofeo TIM dari Inter dan Juventus seakan membenarkan pentingnya klub mendatangkan pemain baru dengan karakteristik seperti Ibra.
Bagaimana jika gagal? Masalah akan hadir apabila sang penyerang mengalami cedera panjang. Untuk mempertahankan kesuksesan di Italia dan mewujudkan ambisi menaklukkan Eropa, pencarian Mr Z harus berlanjut sampai tuntas!
sumber : goal.com
0 komentar:
Post a Comment