RIO DE JANEIRO — Legenda sepak bola Brasil, Carlos Alberto Parreira, menilai masih ada waktu bagi pemain muda tim nasional negerinya belajar dari kegagalan di Copa America 2011 Argentina untuk meraih hasil lebih baik di Piala Dunia 2014 Brasil.
"Saat ini, di Brasil, kami punya tim baru berisi pemain-pemain muda menarik, misalnya Pato, Neymar, dan Ganso. Mereka ini muncul setelah Cafu, Ronaldo, Rivaldo, Ronaldinho, dan Kaka. Dengan begitu, tantangan mereka berat. Pemain muda masih punya waktu untuk belajar dan perlu sedikit lebih dewasa," ujar Parreira.
"Tim ini harus kuat di depan dan belakang. Esensi sepak bola adalah keseimbangan di antara kedua lini itu. Brasil menjuarai Piala Dunia 1970 dengan mencetak 19 gol dan kebobolan tujuh gol," tambahnya. Pada Copa America 2011, Brasil disingkirkan Uruguay melalui adu penalti pada babak perempat final, 16 Juli lalu.
Setelah Copa America ini, Brasil hanya memiliki turnamen Piala Konfederasi 2013 untuk mengukur kesiapan mereka di Piala Dunia 2014, mengingat sebagai tuan rumah, mereka akan tampil di Piala Dunia 2014 tanpa melewati kualifikasi.
"Saat ini, di Brasil, kami punya tim baru berisi pemain-pemain muda menarik, misalnya Pato, Neymar, dan Ganso. Mereka ini muncul setelah Cafu, Ronaldo, Rivaldo, Ronaldinho, dan Kaka. Dengan begitu, tantangan mereka berat. Pemain muda masih punya waktu untuk belajar dan perlu sedikit lebih dewasa," ujar Parreira.
"Tim ini harus kuat di depan dan belakang. Esensi sepak bola adalah keseimbangan di antara kedua lini itu. Brasil menjuarai Piala Dunia 1970 dengan mencetak 19 gol dan kebobolan tujuh gol," tambahnya. Pada Copa America 2011, Brasil disingkirkan Uruguay melalui adu penalti pada babak perempat final, 16 Juli lalu.
Setelah Copa America ini, Brasil hanya memiliki turnamen Piala Konfederasi 2013 untuk mengukur kesiapan mereka di Piala Dunia 2014, mengingat sebagai tuan rumah, mereka akan tampil di Piala Dunia 2014 tanpa melewati kualifikasi.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment