MILAN – Presiden Silvio Berlusconi terus berusaha menyelamatkan AC Milan dari masalah yang lebih besar, setelah perusahaan milik keluarganya, Fininvest dijatuhi sanksi sebesar 560 juta euro.
Seperti diketahui, Berlusconi tengah dihantam masalah besar setelah pengadilan Italia menjatuhkan sanksi denda 560 juta euro kepada Fininvest atas dugaan korupsi saat mengambil alih perusahaan percetakan Mondadori hampir satu dekade lalu. Sialnya, Fininvest juga merupakan perusahaan yang berperan besar dalam finansial Rossoneri.
Maka tak heran kasus ini ikut membuat Milanisti mencemaskan kondisi ekonomi tim kesayangan mereka. Disebut-sebut situasi ini akan berimbas pada aktivitas Milan di bursa transfer. Sempat juga mencuat kabar Berlusconi akan menjual klub demi menyelamatkan Milan. Namun, kabar ini dimentahkan pria kelahiran 74 tahun silam.
Dan, untuk menjaga “dapur” Rossoneri agar tetap ngebul, ada tiga opsi yang kini tengah dipertimbangkan keluarga besar Berlusconi. Kabarnya, Berlusconi bersama putrinya, Marina (bos Fininvest) dan Barbara (petinggi Milan) serta sejumlah dewan Fininvest lainnya mengadakan pertemuan pada Senin (18/7/2011) lalu.
Opsi pertama adalah memisahkan Milan dari Fininvest demi menghindari masalah lebih besar. Kedua, melepas 30 persen saham kepada konsorsium Arab dan terakhir memasukkan Rossoneri dalam Stock Exchange Hong Kong, demikian diwartakan Football-Italia, Rabu (20/7/2011). Dua opsi terakhir sebenarnya akan membantu Milan mendapat dana segar dan memperkuat kondisi ekonomi.
Sementara jika melakukan opsi pertama, berarti Milan tidak lagi secara eksklusif dikuasai keluarga Berlusconi. Semua pilihan ini terus digodok manajemen Fininvest dan diharapkan akan segera ada jalan keluar untuk membantu Adriano Galliani bergeliat di bursa transfer musim panas.
Seperti diketahui, Berlusconi tengah dihantam masalah besar setelah pengadilan Italia menjatuhkan sanksi denda 560 juta euro kepada Fininvest atas dugaan korupsi saat mengambil alih perusahaan percetakan Mondadori hampir satu dekade lalu. Sialnya, Fininvest juga merupakan perusahaan yang berperan besar dalam finansial Rossoneri.
Maka tak heran kasus ini ikut membuat Milanisti mencemaskan kondisi ekonomi tim kesayangan mereka. Disebut-sebut situasi ini akan berimbas pada aktivitas Milan di bursa transfer. Sempat juga mencuat kabar Berlusconi akan menjual klub demi menyelamatkan Milan. Namun, kabar ini dimentahkan pria kelahiran 74 tahun silam.
Dan, untuk menjaga “dapur” Rossoneri agar tetap ngebul, ada tiga opsi yang kini tengah dipertimbangkan keluarga besar Berlusconi. Kabarnya, Berlusconi bersama putrinya, Marina (bos Fininvest) dan Barbara (petinggi Milan) serta sejumlah dewan Fininvest lainnya mengadakan pertemuan pada Senin (18/7/2011) lalu.
Opsi pertama adalah memisahkan Milan dari Fininvest demi menghindari masalah lebih besar. Kedua, melepas 30 persen saham kepada konsorsium Arab dan terakhir memasukkan Rossoneri dalam Stock Exchange Hong Kong, demikian diwartakan Football-Italia, Rabu (20/7/2011). Dua opsi terakhir sebenarnya akan membantu Milan mendapat dana segar dan memperkuat kondisi ekonomi.
Sementara jika melakukan opsi pertama, berarti Milan tidak lagi secara eksklusif dikuasai keluarga Berlusconi. Semua pilihan ini terus digodok manajemen Fininvest dan diharapkan akan segera ada jalan keluar untuk membantu Adriano Galliani bergeliat di bursa transfer musim panas.
sumber : kompas.com
1 komentar:
lebih baik pilih opsi kedua dan ketiga dibandingkan memilih opsi pertama.. namun jika berlusconi sudah tak sanggup mendanai milan dan membuat milan akan menjadi gulung tikar, lebih baik menjual 100% sahamnya ke milyader arab yang ingin membeli ac milan dan memperbaiki finansial milan dalam 5 tahun belakangan ini...
Post a Comment