MILAN - Franco Baresi adalah kapten AC Milan saat tim itu dilabeli The Dream Team. Bek legendaris Italia itu menilai Barcelona sama kuatnya dengan Rossoneri saat itu. Era itu dimulai saat Silvio Berlusconi membeli Milan pada tahun 1986.
Setelahnya Arrigo Sacchi direkrut dan trio Belanda Marco van Basten, Frank Rijkaard dan Ruud Gullit ikut masuk. Milan pun langsung menjelma jadi tim super dan sempat dijuluki The Immortals, karena sulitnya mereka dikalahkan. Lima titel Seri A dan tiga trofi Liga Champions adalah tolak ukurnya.
Hal yang sama kini terjadi pada Barca sejak masuknya Pep Guardiola tiga tahun lalu. Total dengan kemenangan atas Manchester United semalam, Los Cules sudah mengumpulkan tiga titel La Liga dan dua trofi Liga Champions. Meski secara perolehan trofi masih kalah, namun permainan Barca benar-benar mengundang decak kagum pencinta sepakbola di seluruh dunia dan mereka pun sepertinya sulit disentuh oleh lawan. Maka tak salah jika Baresi mengungkapkan kekagumannya pada penampilan Lionel Messi dkk. Ia pun tak segan mengomparasi tim Pep saat ini dengan Milan yang dipimpinnya jadi tim terbaik dunia di akhir era 80-an dan awal 90-an.
"Kami harus menunggu tim ini menjadi tua. Sebelum itu tak ada satupun yang bisa melewati Barcelona saat ini," ucap Baresi seperti diwartakan Football Italia. "Banyak tim hebat seperti Ajax-nya Johan Cruyff dan Bayern Munich-nya Franz Beckenbauer, yang menelurkan generasi juara baru," sambungnya. "Namun Barcelona saat ini mirip dengan Milanku, mereka punya keyakinan dalam DNA mereka.
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada lawan, Anda akan selalu menjadi yang selalu mengambil inisiatif (penyerangan) dan mendikte permainan," tukas pria 51 tahun itu. "Dalam sisi teknik, organisasi, passing dan individual, dua tim ini sama.
Kami berdua mengubah sepakbola." "Harapannya Barcelona lebih spektakuler untuk ditonton daripada Milan. Namun aku yakin kami akan bisa menyulitkan mereka. Ah, bagaimana aku sangat ingin bermain melawan mereka," pungkasnya.
Setelahnya Arrigo Sacchi direkrut dan trio Belanda Marco van Basten, Frank Rijkaard dan Ruud Gullit ikut masuk. Milan pun langsung menjelma jadi tim super dan sempat dijuluki The Immortals, karena sulitnya mereka dikalahkan. Lima titel Seri A dan tiga trofi Liga Champions adalah tolak ukurnya.
Hal yang sama kini terjadi pada Barca sejak masuknya Pep Guardiola tiga tahun lalu. Total dengan kemenangan atas Manchester United semalam, Los Cules sudah mengumpulkan tiga titel La Liga dan dua trofi Liga Champions. Meski secara perolehan trofi masih kalah, namun permainan Barca benar-benar mengundang decak kagum pencinta sepakbola di seluruh dunia dan mereka pun sepertinya sulit disentuh oleh lawan. Maka tak salah jika Baresi mengungkapkan kekagumannya pada penampilan Lionel Messi dkk. Ia pun tak segan mengomparasi tim Pep saat ini dengan Milan yang dipimpinnya jadi tim terbaik dunia di akhir era 80-an dan awal 90-an.
"Kami harus menunggu tim ini menjadi tua. Sebelum itu tak ada satupun yang bisa melewati Barcelona saat ini," ucap Baresi seperti diwartakan Football Italia. "Banyak tim hebat seperti Ajax-nya Johan Cruyff dan Bayern Munich-nya Franz Beckenbauer, yang menelurkan generasi juara baru," sambungnya. "Namun Barcelona saat ini mirip dengan Milanku, mereka punya keyakinan dalam DNA mereka.
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada lawan, Anda akan selalu menjadi yang selalu mengambil inisiatif (penyerangan) dan mendikte permainan," tukas pria 51 tahun itu. "Dalam sisi teknik, organisasi, passing dan individual, dua tim ini sama.
Kami berdua mengubah sepakbola." "Harapannya Barcelona lebih spektakuler untuk ditonton daripada Milan. Namun aku yakin kami akan bisa menyulitkan mereka. Ah, bagaimana aku sangat ingin bermain melawan mereka," pungkasnya.
sumber : detiksport.com
0 komentar:
Post a Comment