MILAN - Mark van Bommel menjadi salah satu pemain yang tampil cemerlang ketika AC Milan mengalahkan rival sekota sekaligus pesaing terdekat dalam perburuan scudetto musim ini, Inter Milan, 3-0 pekan lalu. Bergabung ke Milan sejak awal tahun, Van Bommel membuktikan kepantas berseragam Rossoneri dengan mematikan pergerakan lini tengah Inter yang dimotori Wesley Sneijder.
Kepada Sergio Stanco dari GOAL.com Italia, Van Bommel membahas kemungkinan bertahan di Milanello musim depan, ambisinya bersama timnas Belanda, serta tentang klub yang ditinggalkannya, Bayern Muenchen.
Kepada Sergio Stanco dari GOAL.com Italia, Van Bommel membahas kemungkinan bertahan di Milanello musim depan, ambisinya bersama timnas Belanda, serta tentang klub yang ditinggalkannya, Bayern Muenchen.
GOAL.com: Mark, bagaimana perasaan Anda pada hari pertama di Milanello?
Mark van Bommel (MVB): Sangat baik. Milan klub besar dan saya bangga bergabung ke salah satu klub terbaik dunia. Sejak kecil saya mendukung Bayern, Barcelona, dan Milan. Kalau tidak percaya, saya bahkan memiliki foto-fotonya. Fakta saya bisa bermain untuk tiga klub tersebut adalah impian yang jadi nyata.GOAL.com: Apakah Anda akan bertahan di Milan musim depan?
GOAL.com: Anda sudah mengumpulkan tujuh gelar liga (empat bersama PSV Eindhoven, dua bersama Bayern, dan satu dengan Barcelona), Anda rasa sudah dekat dengan gelar yang kedelapan?
MVB: Tidak. Masih ada beberapa pertandingan yang harus dimainkan. Serie A sangat ketat dan kami harus berjuang keras untuk memenangkan setiap laga. Semua lawan sungguh cerdik dan bermain sangat berhati-hati. Mereka semua tampil rapi saat bertahan, sungguh kompetisi yang menghibur. Kami punya keuntungan karena memiliki semua syarat di tangan sendiri. Kami hanya perlu fokus untuk menang dalam setiap pertandingan.
GOAL.com: Apa yang dimiliki Milan sementara tim lain tidak?
MVB: Saya tidak tahu kondisi tim lain jadi saya tak bisa menjawabnya. Saya hanya membahas soal Milan dan suasana kamar ganti sungguh fantastis. Kami semua memiliki tujuan yang sama dan setiap pemain mendahulukan kepentingan tim daripada pribadi. Kami punya banyak pemain bermental juara dan mereka yang duduk di bangku cadangan pun tidak mengeluh. Atmosfir positif ini salah satu faktor kesuksesan kami.
GOAL.com: Apakah kekalahan telak Inter di Liga Champions merupakan kejutan besar bagi Anda? Kira-kira apa yang salah?
MVB: Sulit diterangkan, tapi Sneijder selalu penuh percaya diri ketika saya berbicara dengannya menjelang derby. Mereka begitu percaya diri mampu melibas Schalke 04 dan lolos ke babak berikutnya. Tapi inilah sepakbola, ada kalanya kita tidak bisa memprediksi hasil pertandingan. Sesuatu yang luar biasa dapat terjadi dalam sebuah derby dan begitu juga di Liga Champions. Tim seperti Schalke hanya menempati papan tengah di Jerman, tapi tampil sangat baik di Eropa. Harus dibilang Schalke mampu memanfaatkan kartu merah Cristian Chivu. Sungguh sulit bagi mereka membalasnya, tapi segalanya mungkin, bahkan kemenangan 5-0.
GOAL.com: Apakah Barcelona akan menjuarai Liga Champions?
MVB: Mereka tim favorit, tapi apapun bisa terjadi di Liga Champions. Tak bisa dipungkiri mereka memainkan sepakbola terbaik saat ini.
GOAL.com: Anda mengobrol dengan Sneijder setelah derby?
MVB: Tentu saja, kenapa tidak? Dia tidak marah. Kami musuh di atas lapangan, tapi kembali berteman usai bertanding. Bukan pertama kali kami saling bentrok. Sebelumnya kami berhadapan ketika saya bermain untuk PSV sementara dia bersama Ajax Amsterdam, begitu pula dengan laga Inter-Bayern musim lalu. Tak ada yang baru menghadapinya, tapi saya akui saya lebih suka bermain bersamanya di timnas Belanda. Apakah saya menekelnya dengan keras? Ya, tapi hanya sekali (tertawa).
GOAL.com: Tentang kiprah Anda di Jerman, kepergian Anda dari Bayern merupakan sebuah kejutan. Apa yang terjadi? Rumor mengatakan ada perseteruan dengan Louis van Gaal.
MVB: Sama seperti Anda, saya pun terkejut. Segalanya berlangsung begitu cepat. Satu-satunya yang ingin saya bilang adalah tidak biasanya sebuah klub melepas kapten mereka di bulan Januari, bukan? Tapi saya tak mau membahas masa lalu. Saya sangat betah di sini dan rasanya saya sudah mengambil keputusan yang tepat.
GOAL.com: Bagaimana pendapat Anda tentang Massimiliano Allegri? Dia dianggap salah satu pelatih yang memiliki masa depan cerah. Anda pernah ditangani sejumlah pelatih hebat, Anda kira Allegri punya karier yang prospektif?
MVB: Hanya waktu yang dapat menjawabnya. Saya hanya bisa bilang dia selalu berterus terang tentang tujuannya. Dia sangat tenang dan punya gagasan yang jernih tentang apa yang diinginkan. Dia tahu apa yang diinginkan dan tahu bagaimana mewujudkannya. Itu karakter yang bagus bagi seorang pelatih.
GOAL.com: Dengan banyak gelar yang sudah Anda kumpulkan, bagaimana caranya menghimpun kembali semangat berprestasi?
MVB: Saya masih ingin meraih gelar. Saya fokus meraih tujuan jangka pendek saat ini, yaitu scudetto. Untuk jangka waktu panjang, saya ingin merasakan gelar juara bersama tim nasional. Kami tidak beruntung di Afrika Selatan karena kami bisa menjuarai Piala Dunia. Namun, Belanda masih salah satu tim terkuat di dunia dan saya yakin kami punya peluang bagus di Euro 2012. Turnamen masih jauh, tapi keyakinan saya untuk menjadi juara membuat saya memutuskan tetap membela Oranje usai Piala Dunia. Saya akan mengucapkan selamat tinggal kepada Oranje sehabis Euro 2012 dan setelahnya saya hanya fokus bersama klub.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment