MILAN - Adriano Galliani mengkritisi kebijakan UEFA dalam memberikan jatah tiket Liga Champions kepada tim-tim Eropa. CEO AC Milan meminta otoritas sepakbola tertinggi Eropa tersebut untuk mengubah kebijakan mereka soal sistem koefisien yang sekarang mereka terapkan.
Seperti diketahui, saat ini UEFA menentukan koefisien berdasarkan hasil yang diraih setiap klub di dua kompetisi yang mereka ikuti dalam lima tahun. Dalam hal ini, UEFA menggabungkan antara hasil tim di ajang Europa League dan Liga Champions.
Dengan kebijakan ini, Italia saat ini diketahui berada di urutan empat, di bawah Inggris, Spanyol dan Jerman. Dengan kata lain, kondisi ini membuat jatah tim asal Italia di Liga Champions akan dikurangi.
Jika sebelumnya, Italia diwakili empat tim (satu melalui babak playoff), maka, mulai musim 2012/2013, hanya tiga tim asal Italia yang berhak tampil di ajang paling prestius benua biru: Dua tim teratas di Liga (Serie A) lolos langsung, sedangkan tim di urutan tiga harus melewati babak playoff. Menyikapi kondisi ini, Galliani pun angkat bicara.
Menurutnya, UEFA harus merevisi kebijakannya dengan tidak mengikutsertakan hasil di Europa League dalam menentukan jatah di Liga Champions. “Kita tengah berbicara tentang dua kompetisi berbeda,” tutur Galliani sebagaimana dikutip La Gazzetta dello Sport, Sabtu (12/3/2011).
“Peringkat selalu ada dalam olahraga, tapi mereka tidak menghitung situasi non-homogen. Sebab, ada peringkat dari FIFA dan UEFA. Saya rasa, mereka seharusnya memisahkan penilaian Liga Champions dari Europa League untuk memodifikasi kriteria penilaian,” sambungnya.
Berkurangnya jatah tim Italia di ajang Liga Champions memang tak lepas dari penurunan prestasi tim-tim asal Negeri Pizza di kompetisi Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Musim lalu, Inter Milan sempat menyelamatkan muka Italia dengan menjadi kampiun Liga Champions. Namun, musim ini, Italia terancam gagal mengirimkan satu pun wakilnya ke perempat final, setelah AS Roma dan AC Milan tersingkir di babak 16 besar, dan hanya menyisakan Nerazzurri yang di leg pertama dipaksa menelan kekalahan 0-1 dari Bayern Munich.
Inter akan melakoni leg kedua di Allianz Arena, 16 Maret 2011 nanti. Sementara hasil lebih miris diterima Italia di kasta kedua, Europa League. Empat tim yang mewakili Serie A gagal menembus babak 32 besar, dimana tiga diantaranya yakni Juve, Palermo dan Sampdoria gagal melewati fase grup. Hanya Napoli yang sukses menembus 32 besar sebelum dihentikan Villarreal.
Seperti diketahui, saat ini UEFA menentukan koefisien berdasarkan hasil yang diraih setiap klub di dua kompetisi yang mereka ikuti dalam lima tahun. Dalam hal ini, UEFA menggabungkan antara hasil tim di ajang Europa League dan Liga Champions.
Dengan kebijakan ini, Italia saat ini diketahui berada di urutan empat, di bawah Inggris, Spanyol dan Jerman. Dengan kata lain, kondisi ini membuat jatah tim asal Italia di Liga Champions akan dikurangi.
Jika sebelumnya, Italia diwakili empat tim (satu melalui babak playoff), maka, mulai musim 2012/2013, hanya tiga tim asal Italia yang berhak tampil di ajang paling prestius benua biru: Dua tim teratas di Liga (Serie A) lolos langsung, sedangkan tim di urutan tiga harus melewati babak playoff. Menyikapi kondisi ini, Galliani pun angkat bicara.
Menurutnya, UEFA harus merevisi kebijakannya dengan tidak mengikutsertakan hasil di Europa League dalam menentukan jatah di Liga Champions. “Kita tengah berbicara tentang dua kompetisi berbeda,” tutur Galliani sebagaimana dikutip La Gazzetta dello Sport, Sabtu (12/3/2011).
“Peringkat selalu ada dalam olahraga, tapi mereka tidak menghitung situasi non-homogen. Sebab, ada peringkat dari FIFA dan UEFA. Saya rasa, mereka seharusnya memisahkan penilaian Liga Champions dari Europa League untuk memodifikasi kriteria penilaian,” sambungnya.
Berkurangnya jatah tim Italia di ajang Liga Champions memang tak lepas dari penurunan prestasi tim-tim asal Negeri Pizza di kompetisi Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Musim lalu, Inter Milan sempat menyelamatkan muka Italia dengan menjadi kampiun Liga Champions. Namun, musim ini, Italia terancam gagal mengirimkan satu pun wakilnya ke perempat final, setelah AS Roma dan AC Milan tersingkir di babak 16 besar, dan hanya menyisakan Nerazzurri yang di leg pertama dipaksa menelan kekalahan 0-1 dari Bayern Munich.
Inter akan melakoni leg kedua di Allianz Arena, 16 Maret 2011 nanti. Sementara hasil lebih miris diterima Italia di kasta kedua, Europa League. Empat tim yang mewakili Serie A gagal menembus babak 32 besar, dimana tiga diantaranya yakni Juve, Palermo dan Sampdoria gagal melewati fase grup. Hanya Napoli yang sukses menembus 32 besar sebelum dihentikan Villarreal.
sumber : okezone.com
0 komentar:
Post a Comment