LECCE — Unggul lebih dahulu, AC Milan akhirnya hanya mendulang hasil imbang 1-1 saat menyambangi Lecce dalam lanjutan Serie A di Via del Mare, Minggu (16/1/2011).
Mereka masih berada di puncak klasemen dengan 41 poin, atau unggul empat angka dari pesaing terdekat, Napoli. Milan sebetulnya mendominasi permainan, terutama pada babak pertama. Pada 15 menit pertama, misalnya, Milan konsisten menekan Lecce.
Namun, mereka kesulitan menuntaskan serangan dengan eksekusi. Milan baru bisa menyerang dan mengakhirinya dengan eksekusi saat pertandingan memasuki menit ke-19. Sejak itu sampai menit ke-25, Milan melepaskan tiga tembakan melalui Mathieu Flamini, Gennari Gattuso, dan Alexandre Pato.
Namun, eksekusi Flamini diblok, sementara tembakan Gattuso dan Pato melenceng dari sasaran. Setelah itu, Milan sempat mengendurkan serangan dan menata kembali pola permainan mereka. Kesempatan ini dimanfaatkan Lecce untuk menaikkan tekanan. Mereka pun berhasil melumpuhkan permainan Milan dan menciptakan sejumlah peluang melalui Carlis Grossmueller, yang sayangnya juga tidak membuahkan gol.
Milan baru bisa bangkit dan mengangkat serangan ketika laga menginjak menit ke-40. Meski tak seagresif sebelumnya, perencanaan serangan Milan tampak lebih matang. Dengan aliran bola bertempo sedang, mereka mampu melancarkan dua serangan yang semuanya berujung eksekusi. Sayang, sampai peluit turun minum berbunyi, mereka gagal membuat gol.
Memasuki babak kedua, Milan tak mengubah permainannya dan tetap kesulitan menciptakan peluang berarti. Di tengah kebuntuan itu, Zlatan Ibrahimovic melakukan tendangan spekulatif yang berbuah gol pada menit ke-49. Menguasai bola di luar kotak penalti dalam kawalan dua pemain lawan, ia melambungkan bola yang masuk sudut kiri atas gawang Antonio Rosati. Setelah gol itu, Lecce bermain lebih terbuka.
Dengan tetap bermain disiplin dalam bertahan, mereka jeli melihat peluang melakukan serangan balik. Pada menit ke-61, misalnya, setelah selamat dari serangan Milan, mereka bergerak cepat menggiring bola ke wilayah Milan.
Dengan permainan penguasaan bola yang didukung enam sampai delapan pemain, mereka mampu menuntaskan itu dengan tembakan akurat Guillermo Giacomazzi dari tengah kotak penalti, yang sayangnya bisa dimentahkan Amelia. Meski gagal, Lecce berusaha mempertahankan gaya bermain itu. Mereka berusaha tetap agresif terutama saat tidak menguasai bola dan bergerak maju dengan cepat ketika menguasainya.
Dalam sejumlah kesempatan, Lecce mampu mengalirkan bola sampai sekitar kotak penalti Milan. Namun, koordinasi mereka kurang solid sehingga pada momen-momen krusial, umpan mereka kandas dimentahkan bek Milan.
Tak kurang akal, Lecce pun berusaha memaksimalkan kesempatan mengeksekusi bola mati, yang pada akhirnya membuahkan gol dari kaki Ruben Olivera pada menit ke-82. Memanfaatkan sepak pojok, Olivera menembakkan bola dari tengah kotak penalti masuk sudut kanan bawah gawang Milan. Setelah itu, permainan berlangsung semakin seru.
Kedua kubu semakin saling menyerang. Namun, tak satu pun gol tercipta sampai peluit berbunyi panjang. Selama 90 menit, Milan menguasai bola sebanyak 66 persen dan menciptakan tiga peluang emas dari 16 usaha. Adapun Lecce melepaskan dua tembakan akurat dari tujuh percobaan.
Mereka masih berada di puncak klasemen dengan 41 poin, atau unggul empat angka dari pesaing terdekat, Napoli. Milan sebetulnya mendominasi permainan, terutama pada babak pertama. Pada 15 menit pertama, misalnya, Milan konsisten menekan Lecce.
Namun, mereka kesulitan menuntaskan serangan dengan eksekusi. Milan baru bisa menyerang dan mengakhirinya dengan eksekusi saat pertandingan memasuki menit ke-19. Sejak itu sampai menit ke-25, Milan melepaskan tiga tembakan melalui Mathieu Flamini, Gennari Gattuso, dan Alexandre Pato.
Namun, eksekusi Flamini diblok, sementara tembakan Gattuso dan Pato melenceng dari sasaran. Setelah itu, Milan sempat mengendurkan serangan dan menata kembali pola permainan mereka. Kesempatan ini dimanfaatkan Lecce untuk menaikkan tekanan. Mereka pun berhasil melumpuhkan permainan Milan dan menciptakan sejumlah peluang melalui Carlis Grossmueller, yang sayangnya juga tidak membuahkan gol.
Milan baru bisa bangkit dan mengangkat serangan ketika laga menginjak menit ke-40. Meski tak seagresif sebelumnya, perencanaan serangan Milan tampak lebih matang. Dengan aliran bola bertempo sedang, mereka mampu melancarkan dua serangan yang semuanya berujung eksekusi. Sayang, sampai peluit turun minum berbunyi, mereka gagal membuat gol.
Memasuki babak kedua, Milan tak mengubah permainannya dan tetap kesulitan menciptakan peluang berarti. Di tengah kebuntuan itu, Zlatan Ibrahimovic melakukan tendangan spekulatif yang berbuah gol pada menit ke-49. Menguasai bola di luar kotak penalti dalam kawalan dua pemain lawan, ia melambungkan bola yang masuk sudut kiri atas gawang Antonio Rosati. Setelah gol itu, Lecce bermain lebih terbuka.
Dengan tetap bermain disiplin dalam bertahan, mereka jeli melihat peluang melakukan serangan balik. Pada menit ke-61, misalnya, setelah selamat dari serangan Milan, mereka bergerak cepat menggiring bola ke wilayah Milan.
Dengan permainan penguasaan bola yang didukung enam sampai delapan pemain, mereka mampu menuntaskan itu dengan tembakan akurat Guillermo Giacomazzi dari tengah kotak penalti, yang sayangnya bisa dimentahkan Amelia. Meski gagal, Lecce berusaha mempertahankan gaya bermain itu. Mereka berusaha tetap agresif terutama saat tidak menguasai bola dan bergerak maju dengan cepat ketika menguasainya.
Dalam sejumlah kesempatan, Lecce mampu mengalirkan bola sampai sekitar kotak penalti Milan. Namun, koordinasi mereka kurang solid sehingga pada momen-momen krusial, umpan mereka kandas dimentahkan bek Milan.
Tak kurang akal, Lecce pun berusaha memaksimalkan kesempatan mengeksekusi bola mati, yang pada akhirnya membuahkan gol dari kaki Ruben Olivera pada menit ke-82. Memanfaatkan sepak pojok, Olivera menembakkan bola dari tengah kotak penalti masuk sudut kanan bawah gawang Milan. Setelah itu, permainan berlangsung semakin seru.
Kedua kubu semakin saling menyerang. Namun, tak satu pun gol tercipta sampai peluit berbunyi panjang. Selama 90 menit, Milan menguasai bola sebanyak 66 persen dan menciptakan tiga peluang emas dari 16 usaha. Adapun Lecce melepaskan dua tembakan akurat dari tujuh percobaan.
Susunan pemain:
Lecce: Antonio Rosati; Medina Da Silva Fabiano, Gustavo, Djamel Mesbah, Nenad Tomovic; Carlos Grossmueller (Guillermo Giacomazzi 57), Giuseppe Vives (Ignacio Piatti 81), Ruben Olivera, Gianni Munari; David Di Michele, Neves Capucho Jeda (Daniele Corvia 69)
Milan: Marco Amelia; Thiago Silva, Alessandro Nesta, Daniele Bonera, Ignazio Abate; Massimo Ambrosini, Clarence Seedorf, Mathieu Flamini (Mario Yepes 90), Gennaro Gattuso; Zlatan Ibrahimovic, Pato (Antonio Cassano 72)
Wasit: Andrea De Marco
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment