
"Saya selalu mengikuti perkembangan AC Milan, dan selalu berharap bisa kembali ke San Siro," lanjutnya lagi. Gullit menjadi legenda di Milan antar tahun 1987 sampai 1993. Bersama Marco van Basten dan Frank Rijkaard -- dua rekan senegaranya -- ia menjadikan Milan sebagai Dream Team.
Performanya menurun akibat cedera, dan dipinjamkan ke Sampdoria musim 1993/1994. Ketika kembali ke Milan musim berikutnya, Gullit tidak bisa lagi menyesuaikan diri. Gullit melanjutkan kariernya di Chelsea.
Di klub asal London ini, Gullit tidak hanya menjadi pemain, tapi juga pelatih. Ia mengubah gaya bermain Chelsea dari kick and rush menjadi lebih cantik, dengan membawa banyak pemain asal Italia. Namun kariernya sebagai pelatih selalu berakhir tragis.
Ia gagal mengangkat Chelsea, dan dipecat. Ia juga dipecat Newcastle United, setelah hanya satu musim menangani klub itu. Kembali ke Belanda, Gullit menangani Feyenoord dan relatif gagal. Terakhir ia menangani Los Angeles Galaxy musim 2007/2008, juga tak terlampau sukses.
sumber : goal.com

0 komentar:
Post a Comment