MILAN - Zlatan Ibrahimovic baru saja menunjukkan kalau dirinya juga piawai menjadi "asisten" untuk rekan-rekannya. Ibra sendiri memang mengaku kalau dirinya kini rela mati demi teman satu timnya.
Sebagai seorang pemain depan yang tugas utamanya menjebol gawang lawan, mungkin takkan banyak orang yang terlalu menyalahkan jika Ibra tampil egois di depan gawang.
Namun demikian, penyerang asal Swedia berusia 29 tahun memperlihatkan kalau dirinya tidaklah begitu karena kepentingan tim adalah yang terpenting. Ini terlihat saat AC Milan menundukkan Chievo Verona 3-1 akhir pekan lalu. Alih-alih memaksakan diri, Ibra memberikan umpan-umpan kepada rekannya yang lebih berpeluang mencetak gol.
Maka jadilah dia membuat dua assist dalam partai tersebut --walau kemudian juga membuat satu gol bunuh diri. "Aku sekarang ingin lebih bekerja keras untuk tim," tegas Ibra di Football Italia. "Di awal karir, Anda bakal menginginkan dirimu dikenal dan Anda akan jadi lebih individualistis.
Kemudian Anda mulai mengerti bahwa tim lebih penting dari individu dan Anda hanya bisa melaju jauh dengan tim," paparnya. Lewat performanya saat menghadapi Chievo, Ibra juga menuai banyak pujian dari rekan-rekannya. Ia pun ikut senang, bukan karena dipuji melainkan karena sudah bisa membuat rekan-rekannya bahagia.
"Saat rekan-rekan setimku senang, aku juga ikut senang. Karena ketika aku bergabung dengan sebuah klub maka aku akan rela membunuh diriku sendiri demi rekan setim. Jika mereka menang, aku juga menang," seru Ibra.
Sebagai seorang pemain depan yang tugas utamanya menjebol gawang lawan, mungkin takkan banyak orang yang terlalu menyalahkan jika Ibra tampil egois di depan gawang.
Namun demikian, penyerang asal Swedia berusia 29 tahun memperlihatkan kalau dirinya tidaklah begitu karena kepentingan tim adalah yang terpenting. Ini terlihat saat AC Milan menundukkan Chievo Verona 3-1 akhir pekan lalu. Alih-alih memaksakan diri, Ibra memberikan umpan-umpan kepada rekannya yang lebih berpeluang mencetak gol.
Maka jadilah dia membuat dua assist dalam partai tersebut --walau kemudian juga membuat satu gol bunuh diri. "Aku sekarang ingin lebih bekerja keras untuk tim," tegas Ibra di Football Italia. "Di awal karir, Anda bakal menginginkan dirimu dikenal dan Anda akan jadi lebih individualistis.
Kemudian Anda mulai mengerti bahwa tim lebih penting dari individu dan Anda hanya bisa melaju jauh dengan tim," paparnya. Lewat performanya saat menghadapi Chievo, Ibra juga menuai banyak pujian dari rekan-rekannya. Ia pun ikut senang, bukan karena dipuji melainkan karena sudah bisa membuat rekan-rekannya bahagia.
"Saat rekan-rekan setimku senang, aku juga ikut senang. Karena ketika aku bergabung dengan sebuah klub maka aku akan rela membunuh diriku sendiri demi rekan setim. Jika mereka menang, aku juga menang," seru Ibra.
sumber : DETIKSPORT.com
0 komentar:
Post a Comment