MILAN - Mengalahkan Manchester United di Old Trafford diakui Ronaldinho sebagai pekerjaan yang sulit. Namun dengan sejarah panjang di Eropa, tiket ke babak delapan besar masih sangat mungkin didapat AC Milan. Kalah 2-3 di pertemuan pertama, Milan berada di ujung tanduk terkait keikutsertaannya di Liga Champions.
Paling minim, Rossoneri butuh kemenangan dengan keunggulan dua gol untuk bisa lolos ke babak selanjutnya. Syarat tersebut jelas sangat berat mengingat lawan yang dihadapi adalah MU plus laga yang dihelat di Old Trafford.
Meski Milan punya rekor tandang yang bagus musim ini sementara The Red Devils justru tak meyakinkan di kandang sendiri, Ronaldinho melihat kecil kans Diavolo Rosso bisa lolos. "Itu akan menjadi pertandingan yang sulit, tapi tak ada yang tak mungkin," sahut Dinho seperti dikutip dari situs resmi UEFA.
"Saya pikir itu akan menjadi pertandingan yang sangat indah. Kami membutuhkan hasil positif jadi kami akan mengincar kemenangan dan mereka akan bermain di kandang sendiri dengan gaya mereka sendiri karena pelatihnya selalu menerapkan gaya seperti itu. Semua bahan yang dibutuhkan untuk menjadi pertandingan hebat sudah tersedia," sambung mantan pemain terbaik dunia itu.
Old Trafford sesungguhnya tak selalu meninggalkan cerita buruk buat Milan. Milan memberi perlawanan ekstra sengit saat terakhir melawat ke stadion tersebut, meski akhirnya kalah 2-3 di musim 2006/2007. Sebelumnya, di musim 2004/2005, Milan bahkan bisa memetik kemenangan dengan skor 1-0.
Momen terbaik Milan di Old Trafford adalah saat mereka meraih gelar juara Liga Championsnya yang keenam. Di Theater of Dreams, Andriy Shevchenko dkk saat ini menang adu penalti atas Juventus dengan skor 3-2. Tradisi Milan yang sangat kuat di Liga Champions juga disebut Dinho sebagai modal kuat mereka untuk bisa membalikkan keadaan dan membuat kejutan.
"Milan punya tradisi kuat di Liga Champions, jadi saat Milan bermain di kompetisi seperti ini, setiap tim akan tahu kalau Milan akan menjadi Milan. Saat saya bermain untuk Barcelona menghadapi Milan, jadi saya tahu bagaimana rasanya melihat musuh menggunakan seragam Milan.
"(Saat itu) kami tahu mereka adalah tim dengan sejarah panjang, dan sekarang saya memakai seragam tersebut dan bisa mengetahui kekuatan Milan," pungkas mantan pemain terbaik dunia dan Eropa itu.
Paling minim, Rossoneri butuh kemenangan dengan keunggulan dua gol untuk bisa lolos ke babak selanjutnya. Syarat tersebut jelas sangat berat mengingat lawan yang dihadapi adalah MU plus laga yang dihelat di Old Trafford.
Meski Milan punya rekor tandang yang bagus musim ini sementara The Red Devils justru tak meyakinkan di kandang sendiri, Ronaldinho melihat kecil kans Diavolo Rosso bisa lolos. "Itu akan menjadi pertandingan yang sulit, tapi tak ada yang tak mungkin," sahut Dinho seperti dikutip dari situs resmi UEFA.
"Saya pikir itu akan menjadi pertandingan yang sangat indah. Kami membutuhkan hasil positif jadi kami akan mengincar kemenangan dan mereka akan bermain di kandang sendiri dengan gaya mereka sendiri karena pelatihnya selalu menerapkan gaya seperti itu. Semua bahan yang dibutuhkan untuk menjadi pertandingan hebat sudah tersedia," sambung mantan pemain terbaik dunia itu.
Old Trafford sesungguhnya tak selalu meninggalkan cerita buruk buat Milan. Milan memberi perlawanan ekstra sengit saat terakhir melawat ke stadion tersebut, meski akhirnya kalah 2-3 di musim 2006/2007. Sebelumnya, di musim 2004/2005, Milan bahkan bisa memetik kemenangan dengan skor 1-0.
Momen terbaik Milan di Old Trafford adalah saat mereka meraih gelar juara Liga Championsnya yang keenam. Di Theater of Dreams, Andriy Shevchenko dkk saat ini menang adu penalti atas Juventus dengan skor 3-2. Tradisi Milan yang sangat kuat di Liga Champions juga disebut Dinho sebagai modal kuat mereka untuk bisa membalikkan keadaan dan membuat kejutan.
"Milan punya tradisi kuat di Liga Champions, jadi saat Milan bermain di kompetisi seperti ini, setiap tim akan tahu kalau Milan akan menjadi Milan. Saat saya bermain untuk Barcelona menghadapi Milan, jadi saya tahu bagaimana rasanya melihat musuh menggunakan seragam Milan.
"(Saat itu) kami tahu mereka adalah tim dengan sejarah panjang, dan sekarang saya memakai seragam tersebut dan bisa mengetahui kekuatan Milan," pungkas mantan pemain terbaik dunia dan Eropa itu.
sumber : detiksport.com
0 komentar:
Post a Comment