MILAN - FC Zurich pasti belum melupakan kemenangan gemilang mereka saat melawat ke AC Milan dua bulan lalu. Di kandangnya sendiri tengah pekan nanti, jawara Swiss itu harus ekstra waspada karena Rossoneri kini sudah jauh berbeda.
Zurich membuat salah satu kejutan terbesar di fase grup Liga Champions saat sukses membungkam Milan dengan skor 1-0 di San Siro pada matchday II lalu. Gol tunggal kemenangan tim tamu saat itu datang dari backheel Hannu Tihinen meneruskan umpan tendangan sudut.
Meski sudah lama berselang, euforia tersebut mungkin kini kembali dirasakan pemain Zurich saat harus kembali berhadapan dengan Rossoneri, kali ini di kandang sendiri, Stadion Letzigrund. Tapi jika mau mengamankan tiket ke Europa League, skuad besutan Bernard Challandes harusnya jauh lebih waspada.
Soalnya Milan yang akan datang di Rabu (9/12/2009) dinihari WIB lusa jauh berbeda dengan Milan yang dihadapai pada akhir September lalu. Apalagi mereka datang dengan ambisi besar untuk menang demi dapat tiket ke 16 besar. Saat kalah atas Zurich beberapa waktu lalu, Milan tengah berada dalam kondisi sangat buruk menyusul transisi kepalatihan yang terjadi di klub tersebut.
Kala itu Diavolo Rosso juga tengah guncang karena tak mampu menampilkan performa yang dinginkan sepeninggal Kaka dan kekalahan telak atas Inter Milan di Derby Della Madoninna. Faktanya, sepanjang September tersebut Andrea Pirlo dkk cuma meraih dua kemenangan (atas Marseille dan Bologna), dua kali imbang dan dua kali kalah.
Tapi itu dulu, sekitar dua atau tiga bulan lalu. Milan kini sudah kembali ke khittahnya sebagai raksasa Eropa dan Italia. Faktanya, Milan justru belum tersungkur sejak kekalahan atas Zurich tersebut. Di Seri A mereka selalu menang dalam liga laga terakhir dan belum terkalahkan di 10 laga ke belakang.
Sementara di Liga Champions, Diavlo Rosso malah bisa menang 3-2 atas Real Madrid di Santiago Bernabeu meski kemudian main imbang di kandang atas lawan yang sama dan kemudian ditahan Marseille. "Kami akan mendatangi stadion yang tetap harus dihormati apapun hasil yang didapat klub dari grup yang sama di tempat itu.
Kami harus memainkan permainan kami sendiri dan mencoba mendominasi penguasaan bola. Persiapan akan penting buat kami karena kami diunggulkan," ungkap Clarence Seedorf di situs resmi Milan. Kecuali kemenangan di San Siro, Zurich adalah klub dengan performa terburuk di Grup C karena mereka selalu kalah di empat pertandingan lainnya.
Di depan publiknya sendiri klub tersebut dihajar Madrid 2-5, dan dibungkam Marseille 0-1. "Pendekatan kami untuk pertandingan ini akan sangat krusial. Karena itulah kemenangan atas Sampdoria akan banyak membantu kami," pungkas gelandang asal Belanda itu.
Zurich membuat salah satu kejutan terbesar di fase grup Liga Champions saat sukses membungkam Milan dengan skor 1-0 di San Siro pada matchday II lalu. Gol tunggal kemenangan tim tamu saat itu datang dari backheel Hannu Tihinen meneruskan umpan tendangan sudut.
Meski sudah lama berselang, euforia tersebut mungkin kini kembali dirasakan pemain Zurich saat harus kembali berhadapan dengan Rossoneri, kali ini di kandang sendiri, Stadion Letzigrund. Tapi jika mau mengamankan tiket ke Europa League, skuad besutan Bernard Challandes harusnya jauh lebih waspada.
Soalnya Milan yang akan datang di Rabu (9/12/2009) dinihari WIB lusa jauh berbeda dengan Milan yang dihadapai pada akhir September lalu. Apalagi mereka datang dengan ambisi besar untuk menang demi dapat tiket ke 16 besar. Saat kalah atas Zurich beberapa waktu lalu, Milan tengah berada dalam kondisi sangat buruk menyusul transisi kepalatihan yang terjadi di klub tersebut.
Kala itu Diavolo Rosso juga tengah guncang karena tak mampu menampilkan performa yang dinginkan sepeninggal Kaka dan kekalahan telak atas Inter Milan di Derby Della Madoninna. Faktanya, sepanjang September tersebut Andrea Pirlo dkk cuma meraih dua kemenangan (atas Marseille dan Bologna), dua kali imbang dan dua kali kalah.
Tapi itu dulu, sekitar dua atau tiga bulan lalu. Milan kini sudah kembali ke khittahnya sebagai raksasa Eropa dan Italia. Faktanya, Milan justru belum tersungkur sejak kekalahan atas Zurich tersebut. Di Seri A mereka selalu menang dalam liga laga terakhir dan belum terkalahkan di 10 laga ke belakang.
Sementara di Liga Champions, Diavlo Rosso malah bisa menang 3-2 atas Real Madrid di Santiago Bernabeu meski kemudian main imbang di kandang atas lawan yang sama dan kemudian ditahan Marseille. "Kami akan mendatangi stadion yang tetap harus dihormati apapun hasil yang didapat klub dari grup yang sama di tempat itu.
Kami harus memainkan permainan kami sendiri dan mencoba mendominasi penguasaan bola. Persiapan akan penting buat kami karena kami diunggulkan," ungkap Clarence Seedorf di situs resmi Milan. Kecuali kemenangan di San Siro, Zurich adalah klub dengan performa terburuk di Grup C karena mereka selalu kalah di empat pertandingan lainnya.
Di depan publiknya sendiri klub tersebut dihajar Madrid 2-5, dan dibungkam Marseille 0-1. "Pendekatan kami untuk pertandingan ini akan sangat krusial. Karena itulah kemenangan atas Sampdoria akan banyak membantu kami," pungkas gelandang asal Belanda itu.
sumber : detiksport.com
0 komentar:
Post a Comment