MILAN - Gelandang AC Milan, Ronaldinho, mengakui Liga Serie-A lebih sulit daripada Divisi Primera. Menurutnya, Liga Italia memberikan ruang yang sangat sedikit baginya. "Bermain di Italia lebih sulit daripada di Spanyol. Di sini, aku diberikan sedikit ruang," jelasnya kepada AS.
Ronaldinho tampil gemilang saat membela "El Barca". Ia selalu mempertontonkan kemampuan individunya yang spektakuler. Dalam setiap laga, ia memberikan kontribusi yang besar. Saat bermain di Barca, Dinho - sapaan akrabnya - memiliki ruang yang bebas untuk mengembangkan permianan.
Hal inilah yang membuat karier Dinho begitu cemerlang bersama Barca. Selama lima musim, Dinho membawa Barca meraih dua gelar Divisi Primera, Super Copa, dan satu gelar Liga Champions. Pada 2008, Dinho memilih angkat koper ke Milan. Tampil bersama Andrea Pirlo dkk, karier Dinho justru makin meredup.
Kehebatannya di Barca tak terulang di Milan. Dinho sering kehilangan bola dan kemampuan individunya makin merosot tajam. Sepeninggalnya Ricardo Kaka, publik San Siro berharap Dinho dapat bermain secemerlang Kaka. Namun, tetap saja kontribusi Dinho masih belum maksimal. Bahkan, ia dinilai gagal membawa Milan meraih kemenangan, termasuk saat dihajar Inter Milan 0-4. Dinho mengakui, bermain di Serie-A lebih sulit daripada Spanyol.
Baginya, Calcio memberikan ruang yang sangat sedikit baginya. Inilah yang membuat dirinya sulit berkembang di Italia. "Tidak peduli apakah aku bermain di depan, di kiri atau di kanan. Aku ulangi, masalahnya adalah ruang yang lebih sedikit," ungkap Dinho.
Ronaldinho tampil gemilang saat membela "El Barca". Ia selalu mempertontonkan kemampuan individunya yang spektakuler. Dalam setiap laga, ia memberikan kontribusi yang besar. Saat bermain di Barca, Dinho - sapaan akrabnya - memiliki ruang yang bebas untuk mengembangkan permianan.
Hal inilah yang membuat karier Dinho begitu cemerlang bersama Barca. Selama lima musim, Dinho membawa Barca meraih dua gelar Divisi Primera, Super Copa, dan satu gelar Liga Champions. Pada 2008, Dinho memilih angkat koper ke Milan. Tampil bersama Andrea Pirlo dkk, karier Dinho justru makin meredup.
Kehebatannya di Barca tak terulang di Milan. Dinho sering kehilangan bola dan kemampuan individunya makin merosot tajam. Sepeninggalnya Ricardo Kaka, publik San Siro berharap Dinho dapat bermain secemerlang Kaka. Namun, tetap saja kontribusi Dinho masih belum maksimal. Bahkan, ia dinilai gagal membawa Milan meraih kemenangan, termasuk saat dihajar Inter Milan 0-4. Dinho mengakui, bermain di Serie-A lebih sulit daripada Spanyol.
Baginya, Calcio memberikan ruang yang sangat sedikit baginya. Inilah yang membuat dirinya sulit berkembang di Italia. "Tidak peduli apakah aku bermain di depan, di kiri atau di kanan. Aku ulangi, masalahnya adalah ruang yang lebih sedikit," ungkap Dinho.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment