MARSEILLE — Asisten Pelatih AC Milan Mauro Tassotti mengaku puas dengan kemenangan 2-1 atas Olympique Marseille dalam babak penyisihan grup Liga Champions, di Stadion Velodrome, Selasa (15/9) atau Rabu dini hari WIB.
Namun, menurutnya, terlalu dini untuk mengatakan Milan telah bangkit. Performa Milan di Serie A memang naik turun. Mengawal musim dengan kemenangan 2-1 atas AC Siena, mereka menyerah 0-4 dari Inter Milan. Di pekan berikutnya, mereka ditahan imbang Livorno 0-0.
Rentetan hasil itu membuat Milan diragukan bisa sukses di Liga Champions. Namun, faktanya, mereka bisa mengawali kampanye mereka di Eropa dengan kemenangan 2-1 di kandang Marseille. "Kami sangat gembira malam ini, terutama karena di babak pertama, kami bermain sangat baik.
Tidaklah mudah untuk bermain di lapangan seperti ini dan kami kalah oleh lawan dalam soal peluang (gol)," paparnya. "Apakah ini titik balik? Tentunya bukan. Kami harus memiliki serangkaian kemenangan (untuk disebut bangkit) untuk menemukan kepercayaan diri dan moral merupakan syarat untuk mengubah musim kami," lanjutnya.
Melihat statistik, harus diakui bahwa performa Milan memang belum memuaskan. Satu-satunya perbedaan adalah sempurnanya eksekusi akhir yang sempurna. Sepanjang 90 menit melawan Marseille, mereka hanya membuat tiga tembakan tepat ke gawang dari tujuh usaha. Bandingkan dengan tuan rumah yang mampu melepaskan empat tembakan akurat dari 21 percobaan.
Namun, menurutnya, terlalu dini untuk mengatakan Milan telah bangkit. Performa Milan di Serie A memang naik turun. Mengawal musim dengan kemenangan 2-1 atas AC Siena, mereka menyerah 0-4 dari Inter Milan. Di pekan berikutnya, mereka ditahan imbang Livorno 0-0.
Rentetan hasil itu membuat Milan diragukan bisa sukses di Liga Champions. Namun, faktanya, mereka bisa mengawali kampanye mereka di Eropa dengan kemenangan 2-1 di kandang Marseille. "Kami sangat gembira malam ini, terutama karena di babak pertama, kami bermain sangat baik.
Tidaklah mudah untuk bermain di lapangan seperti ini dan kami kalah oleh lawan dalam soal peluang (gol)," paparnya. "Apakah ini titik balik? Tentunya bukan. Kami harus memiliki serangkaian kemenangan (untuk disebut bangkit) untuk menemukan kepercayaan diri dan moral merupakan syarat untuk mengubah musim kami," lanjutnya.
Melihat statistik, harus diakui bahwa performa Milan memang belum memuaskan. Satu-satunya perbedaan adalah sempurnanya eksekusi akhir yang sempurna. Sepanjang 90 menit melawan Marseille, mereka hanya membuat tiga tembakan tepat ke gawang dari tujuh usaha. Bandingkan dengan tuan rumah yang mampu melepaskan empat tembakan akurat dari 21 percobaan.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment