BARCELONA — Harian Sport mengklaim, gelandang AC Milan, Ronaldinho, frustrasi melihat kemerosotan kariernya. Menurut mereka, Ronaldinho mempertimbangkan gantung sepatu akhir musim ini. Ronaldinho pindah dari Barcelona ke Milan awal musim 2008-2009.
Namun, karena kalah bersaing dengan Ricardo Kaka, ia banyak dicadangkan. Performa dan kepercayaan diri Ronaldinho pun merosot tajam. Ketika Kaka pindah ke Real Madrid pada bursa transfer silam, segenap warga San Siro mendaulat Ronaldinho untuk berperan sebagai otak permainan "I Rossoneri".
Ronaldinho pun sempat menjawab kepercayaan itu dengan penampilan gemilang yang membawa Milan menang 2-1 atas Siena. Saat itu, ia menyumbang satu assist. Namun, Ronaldinho tak mampu menjaga konsistensi. Pada giornata kedua dan ketiga, ia gagal berkontribusi sehingga Milan menyerah 0-4 dari Inter Milan dan ditahan Livorno 0-0.
Pelatih Leonardo pun mencoba mencari solusi kebobrokan performa Milan. Ketika menghadapi Olympique Marseille di pentas Liga Champions, ia pun mencadangkan Ronaldinho dan memasang Clarence Seedorf.
Hasilnya, Milan menutup laga tandang itu dengan kemenangan 2-1. Hasil itu membuat Leonardo ingin menjajal formasi yang sama saat menjamu Bologna dalam lanjutan Serie A, Minggu (20/9). Kali ini, Ronaldinho bukan hanya tidak dijadikan starter. Media Italia mengklaim, Ronaldinho bahkan tidak masuk rombongan cadangan.
Keadaan ini akan berlangsung hingga Ronaldinho bisa membuktikan, ia pantas memimpin Milan. Sayangnya, menurut Sport, hal itu sulit diharapkan. "Ronaldinho menyadari kenyataan bahwa kemerosotannya 100 persen bergantung kepada hilangnya motivasi dan tantangan baru. Ia bersikap seperti mantan pesepak bola profesional. Ini adalah alasan mengapa ide (pensiun) membayangi pikirannya untuk segera mengambil keputusan final dan pensiun," demikian bunyi artikel di Sport.
"Ronaldo terus mengering. Penampilannya di Afrika hanyalah utopia. Bahkan, (gaji) 6,5 juta euro yang didapat dari Milan tak cukup untuk mengembalikan senyumnya," lanjut tulisan tersebut. Menurut radio Brasil, Jovern Pan, krisis kepercayaan diri Ronaldinho sudah terjadi sejak ia menginjakkan kaki di Milan.
Saat itu, Ronaldinho bahkan telah mendiskusikan niat itu kepada kakak sekaligus agennya, Roberto de Assis. Namun, dengan berbagai pertimbangan, Ronaldinho memilih bertahan. Kali in pun, peluang Ronaldinho untuk menunda pensiun tetap terbuka. Hanya saja, ia tak akan merumput di liga-liga besar Eropa. Mengikuti jejak Ronaldo dan Adriano, ia mungkin akan bermain di Liga Brasil.
Namun, karena kalah bersaing dengan Ricardo Kaka, ia banyak dicadangkan. Performa dan kepercayaan diri Ronaldinho pun merosot tajam. Ketika Kaka pindah ke Real Madrid pada bursa transfer silam, segenap warga San Siro mendaulat Ronaldinho untuk berperan sebagai otak permainan "I Rossoneri".
Ronaldinho pun sempat menjawab kepercayaan itu dengan penampilan gemilang yang membawa Milan menang 2-1 atas Siena. Saat itu, ia menyumbang satu assist. Namun, Ronaldinho tak mampu menjaga konsistensi. Pada giornata kedua dan ketiga, ia gagal berkontribusi sehingga Milan menyerah 0-4 dari Inter Milan dan ditahan Livorno 0-0.
Pelatih Leonardo pun mencoba mencari solusi kebobrokan performa Milan. Ketika menghadapi Olympique Marseille di pentas Liga Champions, ia pun mencadangkan Ronaldinho dan memasang Clarence Seedorf.
Hasilnya, Milan menutup laga tandang itu dengan kemenangan 2-1. Hasil itu membuat Leonardo ingin menjajal formasi yang sama saat menjamu Bologna dalam lanjutan Serie A, Minggu (20/9). Kali ini, Ronaldinho bukan hanya tidak dijadikan starter. Media Italia mengklaim, Ronaldinho bahkan tidak masuk rombongan cadangan.
Keadaan ini akan berlangsung hingga Ronaldinho bisa membuktikan, ia pantas memimpin Milan. Sayangnya, menurut Sport, hal itu sulit diharapkan. "Ronaldinho menyadari kenyataan bahwa kemerosotannya 100 persen bergantung kepada hilangnya motivasi dan tantangan baru. Ia bersikap seperti mantan pesepak bola profesional. Ini adalah alasan mengapa ide (pensiun) membayangi pikirannya untuk segera mengambil keputusan final dan pensiun," demikian bunyi artikel di Sport.
"Ronaldo terus mengering. Penampilannya di Afrika hanyalah utopia. Bahkan, (gaji) 6,5 juta euro yang didapat dari Milan tak cukup untuk mengembalikan senyumnya," lanjut tulisan tersebut. Menurut radio Brasil, Jovern Pan, krisis kepercayaan diri Ronaldinho sudah terjadi sejak ia menginjakkan kaki di Milan.
Saat itu, Ronaldinho bahkan telah mendiskusikan niat itu kepada kakak sekaligus agennya, Roberto de Assis. Namun, dengan berbagai pertimbangan, Ronaldinho memilih bertahan. Kali in pun, peluang Ronaldinho untuk menunda pensiun tetap terbuka. Hanya saja, ia tak akan merumput di liga-liga besar Eropa. Mengikuti jejak Ronaldo dan Adriano, ia mungkin akan bermain di Liga Brasil.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment