MILAN - Pelatih FC Zurich, Bernard Challandes, menilai, AC Milan merupakan tim besar yang tetap harus disegani bagi siapa pun. Menurutnya, naik-turunnya performa tidak menjadikan AC Milan pantas disebut berada dalam krisis.
Ia pun mengaku senang bila bisa membawa pulang satu angka dari San Siro saat duel babak penyisihan grup Liga Champions, Rabu (30/9). Milan baru mengoleksi delapan poin dari delapan pertandingan Serie-A musim ini.
Torehan tiga gol berbanding enam kali kebobolan, semakin menguatkan anggapan banyak kalangan, Milan berada dalam masalah besar. Challandes mengaku tak berani memberikan penilaian yang sama.
Menurutnya, dari segi reputasi, Milan berada jauh di atas Zurich. Lagi pula, performa tim di liga tak bisa begitu saja dibandingkan dengan Liga Champions. Setiap tim akan memiliki motivasi lebih besar untuk tampil sebaik mungkin di pentas Eropa. Milan sendiri, sejauh ini, cukup mampu mempertahankan reputasi sebagai salah satu tim paling sukses di Eropa.
Pada duel pertama di babak penyisihan Grup C melawan Olympique Marseille, Milan membukukan kemenangan 2-1. Berdasar fakta itu, Challandes meminta anak didiknya tetap fokus dan menghormati lawan. Ia tak ingin, anak didiknya termakan rumor dan menjadi besar kepala, yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri.
"Kami bisa mencoba mengambil keuntungan dari kesulitan mereka saat ini. Namun, Milan tetaplah Milan. Mereka masih tim yang besar," ujarnya. Challandes pun menyatakan akan menghadapi Milan, seperti ketika mereka menghadapi Real Madrid di laga pertama babak penyisihan grup.
Saat itu, mereka berhasil menyarangkan dua gol. Meski akhirnya kalah 2-5, membobol gawang Madrid merupakan kebanggaan tersendiri. Melawan Milan, Challandes berharap bisa meraih hasil lebih baik. "Kami tahu kami bisa menampilkan performa bagus dan kami mampu menghadapi tim kelas dunia.
Kami sudah melakukannya kepada Real Madrid," terangnya. "Besok akan menjadi laga besar bagi kami. Saya tahu, kami hanyalah 'Zurich'. Namun, target kami adalah meraih poin. Kami bermimpi, setidaknya, meraih hasil seri di San Siro," tandasnya.
Ia pun mengaku senang bila bisa membawa pulang satu angka dari San Siro saat duel babak penyisihan grup Liga Champions, Rabu (30/9). Milan baru mengoleksi delapan poin dari delapan pertandingan Serie-A musim ini.
Torehan tiga gol berbanding enam kali kebobolan, semakin menguatkan anggapan banyak kalangan, Milan berada dalam masalah besar. Challandes mengaku tak berani memberikan penilaian yang sama.
Menurutnya, dari segi reputasi, Milan berada jauh di atas Zurich. Lagi pula, performa tim di liga tak bisa begitu saja dibandingkan dengan Liga Champions. Setiap tim akan memiliki motivasi lebih besar untuk tampil sebaik mungkin di pentas Eropa. Milan sendiri, sejauh ini, cukup mampu mempertahankan reputasi sebagai salah satu tim paling sukses di Eropa.
Pada duel pertama di babak penyisihan Grup C melawan Olympique Marseille, Milan membukukan kemenangan 2-1. Berdasar fakta itu, Challandes meminta anak didiknya tetap fokus dan menghormati lawan. Ia tak ingin, anak didiknya termakan rumor dan menjadi besar kepala, yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri.
"Kami bisa mencoba mengambil keuntungan dari kesulitan mereka saat ini. Namun, Milan tetaplah Milan. Mereka masih tim yang besar," ujarnya. Challandes pun menyatakan akan menghadapi Milan, seperti ketika mereka menghadapi Real Madrid di laga pertama babak penyisihan grup.
Saat itu, mereka berhasil menyarangkan dua gol. Meski akhirnya kalah 2-5, membobol gawang Madrid merupakan kebanggaan tersendiri. Melawan Milan, Challandes berharap bisa meraih hasil lebih baik. "Kami tahu kami bisa menampilkan performa bagus dan kami mampu menghadapi tim kelas dunia.
Kami sudah melakukannya kepada Real Madrid," terangnya. "Besok akan menjadi laga besar bagi kami. Saya tahu, kami hanyalah 'Zurich'. Namun, target kami adalah meraih poin. Kami bermimpi, setidaknya, meraih hasil seri di San Siro," tandasnya.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment