MILAN - Penilik Olahraga Dewan Kota Milan, Alan Rizzi mengonfirmasikan, Pemerintah Kota Milan mencalonkan diri sebagai lokasi final Liga Champions 2014. Ini merupakan upaya untuk mendorong klub, terutama Inter Milan dan AC Milan, dan pemerintah kota untuk merenovasi stadion.
Panitia sengaja mengumumkan pencalonan diri itu pada hari ini, Rabu (16/9), bertepatan dengan gelaran laga Inter versus Barcelona di San Siro. Menurutnya, duel ini akan menyita perhatian banyak orang di seluruh dunia dan karenanya tepat untuk mempromosikan diri.
Setidaknya, itu dibuktikan dengan terjual-habisnya tiket pertandingan tersebut. Stadion akan dipadati oleh 85.000 penonton. "Milan akan mencalonkan diri untuk menggelar final Liga Champions dan Piala Eropa 2016. Kami ingin membantu klub-klub untuk menemukan cara merenovasi San Siro dan ini harus menjadi fokus kami," ujar Rizzi.
San Siro dan stadion di Italia pada umumnya, dinilai kurang seusai untuk menggelar partai-partai besar. Salah satu alasan yang pernah dikemukakan UEFA adalah jauhnya jarak antara lapangan dan tribun penonton karena dibatasi lintasan atletik. Ini membuat atmosfer pertandingan dirasa kurang megah.
Musim lalu, ketika menilik Stadion Olimpico Roma untuk menggelar final Liga Champions, UEFA menyarankan klub dan pemerintah Italia untuk memodernisasi stadion yang ada dengan mengadopsi stadion di Inggris. Namun, karena keterbatasan dana akibat krisis ekonomi, saran itu belum bisa direalisasikan.
Selain itu, ada kesulitan bagi klub melakukan itu karena stadion yang mereka pakai merupakan milik pemerintah lokal. Meski begitu, renovasi tetap dirasa sangat penting sehingga harus terus diupayakan. Renovasi akan semakin mengentalkan aroma Liga Champions yang selama ini melekat pada tim AC Milan, yang memiliki tradisi bagus di Liga Champions dengan raihan tujuh gelar.
Hal itu berbanding terbalik dengan San Siro yang sudah lama tidak dijadikan lokasi pertandingan akbar. Final Liga Champions terakhir di sini, terjadi pada 2001 silam. Saat itu, Bayern Muenchen menjadi juara setelah mengandaskan Valencia.
Panitia sengaja mengumumkan pencalonan diri itu pada hari ini, Rabu (16/9), bertepatan dengan gelaran laga Inter versus Barcelona di San Siro. Menurutnya, duel ini akan menyita perhatian banyak orang di seluruh dunia dan karenanya tepat untuk mempromosikan diri.
Setidaknya, itu dibuktikan dengan terjual-habisnya tiket pertandingan tersebut. Stadion akan dipadati oleh 85.000 penonton. "Milan akan mencalonkan diri untuk menggelar final Liga Champions dan Piala Eropa 2016. Kami ingin membantu klub-klub untuk menemukan cara merenovasi San Siro dan ini harus menjadi fokus kami," ujar Rizzi.
San Siro dan stadion di Italia pada umumnya, dinilai kurang seusai untuk menggelar partai-partai besar. Salah satu alasan yang pernah dikemukakan UEFA adalah jauhnya jarak antara lapangan dan tribun penonton karena dibatasi lintasan atletik. Ini membuat atmosfer pertandingan dirasa kurang megah.
Musim lalu, ketika menilik Stadion Olimpico Roma untuk menggelar final Liga Champions, UEFA menyarankan klub dan pemerintah Italia untuk memodernisasi stadion yang ada dengan mengadopsi stadion di Inggris. Namun, karena keterbatasan dana akibat krisis ekonomi, saran itu belum bisa direalisasikan.
Selain itu, ada kesulitan bagi klub melakukan itu karena stadion yang mereka pakai merupakan milik pemerintah lokal. Meski begitu, renovasi tetap dirasa sangat penting sehingga harus terus diupayakan. Renovasi akan semakin mengentalkan aroma Liga Champions yang selama ini melekat pada tim AC Milan, yang memiliki tradisi bagus di Liga Champions dengan raihan tujuh gelar.
Hal itu berbanding terbalik dengan San Siro yang sudah lama tidak dijadikan lokasi pertandingan akbar. Final Liga Champions terakhir di sini, terjadi pada 2001 silam. Saat itu, Bayern Muenchen menjadi juara setelah mengandaskan Valencia.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment