MILAN — Pelatih AC Milan Leonardo tak bisa berbuat apa-apa selain mengakui bahwa timnya main buruk saat bermain imbang 0-0 dengan Bari dalam lanjutan Serie A, Minggu (27/9). Ia menyatakan siap menerima hujatan-hujatan penggemar.
Sebelumnya, Milanisti sudah kecewa melihat Milan kalah 0-1 dari Udinese dalam lanjutan SerieA, Rabu (23/9). Mereka pun berharap, "I Rossoneri" meraih poin penuh saat menjamu Bari.
Saking inginnya melihat Milan tampil bagus dan menang, Milanisti tak henti-hentinya bersorak memberikan dukungan sepanjang pertandingan. Bahkan, hingga sesaat sebelum laga berakhir, mereka masih terus menyemangati Andrea Pirlo dkk.
Besarnya dukungan dan harapan itu berubah menjadi gelombang hujatan dan kekecewaan, begitu wasit Christian Brighi meniup peluit panjang dengan angka 0-0 tertera di papan skor. Mengingat ketidakberdayaan Milan sepanjang laga, hasil 0-0 sebetulnya cukup bagus. Seandainya kiper Marco Storari sedikit saja lengah, Milan bakal menangisi kekalahan mereka. Toh, aksi Storari tak membuat Milanisti berterima kasih.
Bagi mereka, imbang dengan Bari tak ubahnya sebuah penghinaan, yang sulit dimaafkan. "Bari bermain sangat sangat baik dan kami mengalami kesulitan besar. Cemooh atau tepuk tangan selalu layak dan kami pantas atas hujatan itu," ujar Leonardo.
"Betul bahwa kami sangat sulit menciptakan kesempatan menciptakan gol. Wajar penonton ingin hasil positif di San Siro. Kami punya motivasi, tetapi tak bisa menciptakan peluang," tambahnya. Ujian Milan selanjutnya adalah duel versus FC Zurich dalam lanjutan babak penyisihan grup Liga Champions, Rabu (30/9).
Kali ini pun, Milan akan berstatus tuan rumah. Meski duel ini belum menentukan hasil akhir, Milan tetap berada dalam tekanan wajib menang untuk mengembalikan kepercayaan diri, dan tentu saja memenangkan hati Milanisti.
Sebelumnya, Milanisti sudah kecewa melihat Milan kalah 0-1 dari Udinese dalam lanjutan SerieA, Rabu (23/9). Mereka pun berharap, "I Rossoneri" meraih poin penuh saat menjamu Bari.
Saking inginnya melihat Milan tampil bagus dan menang, Milanisti tak henti-hentinya bersorak memberikan dukungan sepanjang pertandingan. Bahkan, hingga sesaat sebelum laga berakhir, mereka masih terus menyemangati Andrea Pirlo dkk.
Besarnya dukungan dan harapan itu berubah menjadi gelombang hujatan dan kekecewaan, begitu wasit Christian Brighi meniup peluit panjang dengan angka 0-0 tertera di papan skor. Mengingat ketidakberdayaan Milan sepanjang laga, hasil 0-0 sebetulnya cukup bagus. Seandainya kiper Marco Storari sedikit saja lengah, Milan bakal menangisi kekalahan mereka. Toh, aksi Storari tak membuat Milanisti berterima kasih.
Bagi mereka, imbang dengan Bari tak ubahnya sebuah penghinaan, yang sulit dimaafkan. "Bari bermain sangat sangat baik dan kami mengalami kesulitan besar. Cemooh atau tepuk tangan selalu layak dan kami pantas atas hujatan itu," ujar Leonardo.
"Betul bahwa kami sangat sulit menciptakan kesempatan menciptakan gol. Wajar penonton ingin hasil positif di San Siro. Kami punya motivasi, tetapi tak bisa menciptakan peluang," tambahnya. Ujian Milan selanjutnya adalah duel versus FC Zurich dalam lanjutan babak penyisihan grup Liga Champions, Rabu (30/9).
Kali ini pun, Milan akan berstatus tuan rumah. Meski duel ini belum menentukan hasil akhir, Milan tetap berada dalam tekanan wajib menang untuk mengembalikan kepercayaan diri, dan tentu saja memenangkan hati Milanisti.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment