RIO DE JENAIRO, - Pelatih timnas Brasil, Carlos Dunga, simpati terhadap Ronaldinho yang performanya terus menurun. Karena itu, Dunga meminta agar media tidak terus memberitakan hal negatif tentang gelandang AC Milan tersebut, yang justru memperparah kondisinya.
Dinho hijrah dari Barcelona ke Milan pada awal musim 2008-09. Namun, pemain Brasil ini kalah bersaing dengan Ricardo Kaka, sehingga dia jarang tampil dan performanya semakin merosot. Ketika Kaka pindah ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas lalu, Dinho diberi beban untuk menggantikan peran kompatriotnya tersebut sebagai motor serangan "I Rossoneri".
Tugas itu berhasil diembannya dengan sangat baik ketika membawa Milan meraih kemenangan 2-1 atas AC Siena, lewat satu assist-nya. Namun Ronaldinho tak mampu tampil konsisten. Pada laga selanjutnya, dia tampil sangat buruk dan gagal menyelamatkan Milan saat dipukul rival sekotanya, Inter Milan, dengan skor mencolok 0-4.
Inkonsistensi Dinho tersebut menuai keraguan dari banyak kalangan. Bahkan, kondisi Dinho menjadi "santapan" yang lezat untuk pemburu berita. Seakan tak pernah letih, media terus memberitakan apa saja soal Dinho, termasuk terus memberitakan yang negatif. Ini membuat Dunga prihatin. Dia meminta media untuk berhenti memberitakan negatif soal Dinho, karena ini akan membuat pemain tersebut semakin terpuruk.
Dunga optimistis Dinho akan kembali ke performa terbaiknya. "Ronaldinho adalah sang juara dan dia memiliki kualitas yang luar biasa. Kami akan membantunya dengan tidak menyebarkan berita negatif soal dia saat ini," kata Dunga kepada wartawan.
Saya tidak meminta orang-orang untuk berhenti mengkritiknya, tetapi (media) tidak bisa mengarang cerita. Kami telah meninggalkannya sendiri dan membiarkan dia menemukan kembali dirinya dan penampilan yang semua orang tahu," tambah Dunga, yang tidak menyertakan Dinho dalam skuadnya yang akan tampil di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2010 melawan Bolivia dan Venezuela.
Dinho hijrah dari Barcelona ke Milan pada awal musim 2008-09. Namun, pemain Brasil ini kalah bersaing dengan Ricardo Kaka, sehingga dia jarang tampil dan performanya semakin merosot. Ketika Kaka pindah ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas lalu, Dinho diberi beban untuk menggantikan peran kompatriotnya tersebut sebagai motor serangan "I Rossoneri".
Tugas itu berhasil diembannya dengan sangat baik ketika membawa Milan meraih kemenangan 2-1 atas AC Siena, lewat satu assist-nya. Namun Ronaldinho tak mampu tampil konsisten. Pada laga selanjutnya, dia tampil sangat buruk dan gagal menyelamatkan Milan saat dipukul rival sekotanya, Inter Milan, dengan skor mencolok 0-4.
Inkonsistensi Dinho tersebut menuai keraguan dari banyak kalangan. Bahkan, kondisi Dinho menjadi "santapan" yang lezat untuk pemburu berita. Seakan tak pernah letih, media terus memberitakan apa saja soal Dinho, termasuk terus memberitakan yang negatif. Ini membuat Dunga prihatin. Dia meminta media untuk berhenti memberitakan negatif soal Dinho, karena ini akan membuat pemain tersebut semakin terpuruk.
Dunga optimistis Dinho akan kembali ke performa terbaiknya. "Ronaldinho adalah sang juara dan dia memiliki kualitas yang luar biasa. Kami akan membantunya dengan tidak menyebarkan berita negatif soal dia saat ini," kata Dunga kepada wartawan.
Saya tidak meminta orang-orang untuk berhenti mengkritiknya, tetapi (media) tidak bisa mengarang cerita. Kami telah meninggalkannya sendiri dan membiarkan dia menemukan kembali dirinya dan penampilan yang semua orang tahu," tambah Dunga, yang tidak menyertakan Dinho dalam skuadnya yang akan tampil di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2010 melawan Bolivia dan Venezuela.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment