MONACO - Bersama AC Milan, Paolo Maldini tak hanya berjaya di kompetisi lokal. Ia pun turut mereguk sukses bersama Rossoneri di Liga Champions. Untuk itu, UEFA pun memberi Maldini penghargaan khusus atas dedikasinya itu.
UEFA tak hanya mengadakan acara pengundian fase grup Liga Champions, Kamis (27/8/2009) malam WIB, otoritas tertinggi sepakbola Eropa itu juga menghelat acara penghargaan bagi para pesepakbola yang berprestasi baik musim lalu di Liga Champions.
Jika Lionel Messi hadir sebagai yang terbaik dengan dua gelarnya usai membawa Barcelona juara musim lalu. Maka untuk Maldini, UEFA memberikan penghargaan yang dinamakan Special Champions League Achievement Award atas partisipasinya di kompetisi elit benua biru tersebut. Ya, selama 25 tahun berkarir di Milan, Maldini bermain sebanyak 140 kali di Liga Champions, dengan delapan mencapai partai final di mana pria 41 tahun itu merebut lima titel Liga Champions bersama Milan.
Terakhir, Maldini meraihnya pada 2007 usai mengalahkan Liverpool 2-1, setelah sebelumnya pada 1989, 1990, 1994, dan 2003. Bagi Milan, Maldini adalah legenda hidup. Selama memainkan si kulit bundar, anak Cesare Maldini hanya berkostum merah-hitam. Sudah banyak gelar yang dicapainya bersama Il Diavolo Rosso, seperti enam gelar scudetto Seri A, satu kali Copa Italia dan lima gelar Super Eropa.
Namun demikian, catatan bagusnya di tingkat klub tak mampu dibawanya saat memperkuat timnas Azzuri. Prestasi terbaik ayah dua anak ini hanya membawa Italia menjadi runner up Piala Dunia 1994 dan Piala Eropa 2000.
Tapi itu semua tak mengurangi kekaguman banyak pihak pada sosok Maldini yang dikenal sebagai bek tangguh dan mempunyai karisma serta jiwa kepemimpinan yang tinggi. Usai gantung sepatu akhir musim lalu, kostum bernomor punggung tiga pun turut dipensiunkan untuk menghormati pengabdian 1/4 abad Maldini di Milan.
UEFA tak hanya mengadakan acara pengundian fase grup Liga Champions, Kamis (27/8/2009) malam WIB, otoritas tertinggi sepakbola Eropa itu juga menghelat acara penghargaan bagi para pesepakbola yang berprestasi baik musim lalu di Liga Champions.
Jika Lionel Messi hadir sebagai yang terbaik dengan dua gelarnya usai membawa Barcelona juara musim lalu. Maka untuk Maldini, UEFA memberikan penghargaan yang dinamakan Special Champions League Achievement Award atas partisipasinya di kompetisi elit benua biru tersebut. Ya, selama 25 tahun berkarir di Milan, Maldini bermain sebanyak 140 kali di Liga Champions, dengan delapan mencapai partai final di mana pria 41 tahun itu merebut lima titel Liga Champions bersama Milan.
Terakhir, Maldini meraihnya pada 2007 usai mengalahkan Liverpool 2-1, setelah sebelumnya pada 1989, 1990, 1994, dan 2003. Bagi Milan, Maldini adalah legenda hidup. Selama memainkan si kulit bundar, anak Cesare Maldini hanya berkostum merah-hitam. Sudah banyak gelar yang dicapainya bersama Il Diavolo Rosso, seperti enam gelar scudetto Seri A, satu kali Copa Italia dan lima gelar Super Eropa.
Namun demikian, catatan bagusnya di tingkat klub tak mampu dibawanya saat memperkuat timnas Azzuri. Prestasi terbaik ayah dua anak ini hanya membawa Italia menjadi runner up Piala Dunia 1994 dan Piala Eropa 2000.
Tapi itu semua tak mengurangi kekaguman banyak pihak pada sosok Maldini yang dikenal sebagai bek tangguh dan mempunyai karisma serta jiwa kepemimpinan yang tinggi. Usai gantung sepatu akhir musim lalu, kostum bernomor punggung tiga pun turut dipensiunkan untuk menghormati pengabdian 1/4 abad Maldini di Milan.
0 komentar:
Post a Comment