MILAN - Kaka sedang jadi incaran di bursa transfer. Sepertinya ini memang saat tepat merekrutnya karena musim 2008/09 ditandai Kaka dengan oke. Bersama AC Milan, capaian Kaka musim 2008/09 boleh jadi mengecewakan. Si pemain Brasil itu cuma bisa membawa Milan finis di posisi tiga klasemen akhir Seri A.
Akan tetapi, secara individu Kaka dalam beberapa aspek tampil lebih menonjol sejak musim 2005/06, sebagaimana diperlihatkan oleh data statistik Opta yang diwartakan Setanta. Dari jumlah gol, misalnya, di mana Kaka mampu bikin 16 gol. Meski tujuh di antaranya datang dari titik putih, jumlah itu tetap lebih banyak dari musim 2005/06 (14 gol), 2006/07 (8 gol) dan 2007/08 (15 gol).
Bukan hanya kian tajam, si pemain berusia 27 tahun juga semakin lancar mengirimkan operan. Dengan rata-rata 67 sentuhan ke bola per pertandingan Kaka menuntaskan 86 persen operannya. Itu adalah persentase terbesar ketimbang tiga musim sebelumnya, kendati dalam urusan assist musim 2008/09, sembilan assist, jumlahnya memang masih kalah dari 11 assist yang dia buat musim 2007/08.
Juga terjadi peningkatan dalam jumlah umpan silang yang 112 kali dia lepaskan --nyaris dua kali lipat dibanding musim sebelumnya-- dengan persentase sampai ke rekannya sebesar 29 persen. Lagi-lagi itu adalah yang terbaik semenjak empat musim terakhir. Pemain Terbaik Dunia 2007 itu juga punya signifikansi besar buat Milan di Seri A.
Dengan adanya Kaka di 31 laga, Rossoneri memetik 20 kemenangan, 8 imbang dan 3 kali kalah. Sebaliknya tanpa Kaka di 7 laga, Milan cuma menang 2 kali dan kalah 5 kali. Keberadaan Kaka juga bikin Milan subur dengan munculnya 60 gol dengan rata-rata 1,94 gol per pertandingan. Tanpa Kaka di lapangan, Milan hanya mencetak 10 gol dengan rata-rata 1,43 gol per laga.
Akan tetapi, secara individu Kaka dalam beberapa aspek tampil lebih menonjol sejak musim 2005/06, sebagaimana diperlihatkan oleh data statistik Opta yang diwartakan Setanta. Dari jumlah gol, misalnya, di mana Kaka mampu bikin 16 gol. Meski tujuh di antaranya datang dari titik putih, jumlah itu tetap lebih banyak dari musim 2005/06 (14 gol), 2006/07 (8 gol) dan 2007/08 (15 gol).
Bukan hanya kian tajam, si pemain berusia 27 tahun juga semakin lancar mengirimkan operan. Dengan rata-rata 67 sentuhan ke bola per pertandingan Kaka menuntaskan 86 persen operannya. Itu adalah persentase terbesar ketimbang tiga musim sebelumnya, kendati dalam urusan assist musim 2008/09, sembilan assist, jumlahnya memang masih kalah dari 11 assist yang dia buat musim 2007/08.
Juga terjadi peningkatan dalam jumlah umpan silang yang 112 kali dia lepaskan --nyaris dua kali lipat dibanding musim sebelumnya-- dengan persentase sampai ke rekannya sebesar 29 persen. Lagi-lagi itu adalah yang terbaik semenjak empat musim terakhir. Pemain Terbaik Dunia 2007 itu juga punya signifikansi besar buat Milan di Seri A.
Dengan adanya Kaka di 31 laga, Rossoneri memetik 20 kemenangan, 8 imbang dan 3 kali kalah. Sebaliknya tanpa Kaka di 7 laga, Milan cuma menang 2 kali dan kalah 5 kali. Keberadaan Kaka juga bikin Milan subur dengan munculnya 60 gol dengan rata-rata 1,94 gol per pertandingan. Tanpa Kaka di lapangan, Milan hanya mencetak 10 gol dengan rata-rata 1,43 gol per laga.
0 komentar:
Post a Comment