MILAN - Ternyata, skuad AC Milan begitu emosional saat berpisah dengan pelatih Carlo Ancelotti. Menurut wakil presiden Milan, Adriano Galliani, banyak pemain menangis di ruang ganti, usai pertandingan terakhir Serie-A melawan Fiorentina.
Galliani sendiri mengaku sangat sedih pada hari terakhir Ancelotti itu. Kemenangan 2-0 tak dapat menghapuskan kedukaan. Apalagi, saat itu, Milan juga ditinggal kapten Paolo Maldini yang sudah memutuskan pensiun. "Saya masih sedikit terkejut setelah kemarin dengan emosional menyaksikan pertandingan dan kemudian berkumpul di kamar ganti.
Saya bicara dulu, dan mengucapkan terima kasih kepada Ancelotti dan Paolo (Maldini). Mengingat delapan musim dia melatih Milan, banyak pemain menangis," ungkap Galliani. "Di antara semua yang saya ingat, (Gennaro) Gattuso yang paling akrab dengan saya, dan ia meneteskan air mata.
Saya hanya menyebut Gattuso karena ia yang terdekat dengan saya. Tetapi, yang lain juga menitikkan air mata," lanjutnya. Di mata Galliani, Ancelotti lebih merupakan teman ketimbang pelatih. Ia mengaku, ada yang mengganjal dalam dirinya ketika menyaksikan Ancelotti memegang kostum Chelsea saat diumumkan menjadi pelatih "The Blues".
"Relasi saya dengannya lebih sebagai teman ketimbang sebagai manajer. Melihatnya di situs Chelsea memegang kaus Chelsea meninggalkan bekas di diri saya," lanjutnya. Meski begitu, Galliani menegaskan, bahwa relasi Milan dengan Ancelotti tetap baik.
Presiden Milan, Silvio Berlusconi bahkan mengucapkan selamat jalan dan sukses kepada Ancelotti di kantor barunya, Stamford Bridge.
Galliani sendiri mengaku sangat sedih pada hari terakhir Ancelotti itu. Kemenangan 2-0 tak dapat menghapuskan kedukaan. Apalagi, saat itu, Milan juga ditinggal kapten Paolo Maldini yang sudah memutuskan pensiun. "Saya masih sedikit terkejut setelah kemarin dengan emosional menyaksikan pertandingan dan kemudian berkumpul di kamar ganti.
Saya bicara dulu, dan mengucapkan terima kasih kepada Ancelotti dan Paolo (Maldini). Mengingat delapan musim dia melatih Milan, banyak pemain menangis," ungkap Galliani. "Di antara semua yang saya ingat, (Gennaro) Gattuso yang paling akrab dengan saya, dan ia meneteskan air mata.
Saya hanya menyebut Gattuso karena ia yang terdekat dengan saya. Tetapi, yang lain juga menitikkan air mata," lanjutnya. Di mata Galliani, Ancelotti lebih merupakan teman ketimbang pelatih. Ia mengaku, ada yang mengganjal dalam dirinya ketika menyaksikan Ancelotti memegang kostum Chelsea saat diumumkan menjadi pelatih "The Blues".
"Relasi saya dengannya lebih sebagai teman ketimbang sebagai manajer. Melihatnya di situs Chelsea memegang kaus Chelsea meninggalkan bekas di diri saya," lanjutnya. Meski begitu, Galliani menegaskan, bahwa relasi Milan dengan Ancelotti tetap baik.
Presiden Milan, Silvio Berlusconi bahkan mengucapkan selamat jalan dan sukses kepada Ancelotti di kantor barunya, Stamford Bridge.
0 komentar:
Post a Comment