UDINE - AC Milan mengantarkan scudetto kepada Inter Milan usai tumbang 1-2 di tangan Udinese dalam lanjutan Serie-A, Sabtu (15/5). Dengan 71 poin dan dua laga sisa, Milan sudah tak mungkin menyalip perolehan Inter saat ini, yaitu 78 poin.
Maka, sudah pasti Inter akan menggelar pesta di San Siro saat menjamu Siena, Minggu (17/5). menang atau kalah, Inter akan melakukan selebrasi dan pesta. AC Milan sebenarnya ingin terus menekan Inter Milan dan menunggu apakah akan ada keajaiban. Namun, tampil di kandang Udinese, mereka kehilangan geregetnya. Sejak menit awal, Udinese menekan "Il Diavolo Rosso".
Selama separuh babak pertama, Kwadwo Asamoah, Simone Pepe, dan Fabio Quagliarella bergantian mengancam gawang Milan. Untung bagi Milan, kiper Dida tampil luar biasa. Milan baru bisa balas menyerang pada menit ke-24 melalui Clarence Seeforf. Dari luar kotak penalti, Seedorf melepas tendangan ke tengah atas gawang.
Usaha Seedorf bisa dimentahkan Samir Handanovic. Meski belum berbuah gol, upaya itu melancarkan permainan Milan. Hingga menit ke-27, Milan mendapatkan dua peluang gol melalui Paolo Maldini. Lagi-lagi, usaha Milan kandas oleh Handanovic. Terus menyerang, Milan dikejutkan oleh keputusan penalti wasit Nicola Rizzoli, menyusul pelanggaran Paolo Maldini kepada Antonio Floro Flores.
Maldini mendapat kartu kuning atas pelanggaran ini. Gaetano D'Agostino yang dipercaya mengeksekusi penalti, melepas bola ke sudut kanan atas gawang. Kali ini, Dida telat bereaksi sehingga skor berubah 1-0 untuk Udinese. Tertinggal satu gol, Milan melanjutkan tekanan. Namun, Udinese yang tak mau kehilangan tiga angka merapatkan barisan. Babak pertama pun berakhir dengan keunggulan Udinese.
Memasuki babak kedua, Udinese kembali berinisiatif menyerang. Permainan cepat Udinese membuahkan gol kedua yang dicetak oleh Christian Zapata pada menit ke-49. Tendangan penjuru yang dilakukan Felipe berhasil ditanduk Zapata ke sudut kiri atas gawang Milan. Gol kedua ini membuat Udinese tampil lebih percaya diri. Hingga menit ke-75, Milan harus kerja keras menahan serbuan lawan di lini tengah. Dida harus jatuh bangun mengamankan gawang dari ancaman Floro Flores, D'Agostano, dan Gokhan Inler.
Di tengah badai serangan Udinese, Milan berhasil menyelipkan ancaman melalui Filippo Inzaghi pada menit ke76. Sayang, tandukannya yang menyambut umpan silang Pirlo, masih bisa diblok Handanovic. Inzaghi kembali mendapat peluang pada menit ke-79. Berdiri di tengah kotak penalti, dia mendapat umpan dari Ronaldinho. Ia lantas menembakkan bola ke sudut kiri bawah gawang. Tetapi, bola gagal menembus tepisan tangan Handanovic.
Usaha Milan baru membuahkan gol pada menit ke-90 melalui Massimo Ambrosini. Mendapat umpan silang dari Kaka, Ambrosini berhasil menyundulnya ke sudut kanan bawah gawang Udinese. Tak lama setelah gol Ambrosini, pertandingan selesai. Skor 2-1 untuk tuan rumah.
Maka, sudah pasti Inter akan menggelar pesta di San Siro saat menjamu Siena, Minggu (17/5). menang atau kalah, Inter akan melakukan selebrasi dan pesta. AC Milan sebenarnya ingin terus menekan Inter Milan dan menunggu apakah akan ada keajaiban. Namun, tampil di kandang Udinese, mereka kehilangan geregetnya. Sejak menit awal, Udinese menekan "Il Diavolo Rosso".
Selama separuh babak pertama, Kwadwo Asamoah, Simone Pepe, dan Fabio Quagliarella bergantian mengancam gawang Milan. Untung bagi Milan, kiper Dida tampil luar biasa. Milan baru bisa balas menyerang pada menit ke-24 melalui Clarence Seeforf. Dari luar kotak penalti, Seedorf melepas tendangan ke tengah atas gawang.
Usaha Seedorf bisa dimentahkan Samir Handanovic. Meski belum berbuah gol, upaya itu melancarkan permainan Milan. Hingga menit ke-27, Milan mendapatkan dua peluang gol melalui Paolo Maldini. Lagi-lagi, usaha Milan kandas oleh Handanovic. Terus menyerang, Milan dikejutkan oleh keputusan penalti wasit Nicola Rizzoli, menyusul pelanggaran Paolo Maldini kepada Antonio Floro Flores.
Maldini mendapat kartu kuning atas pelanggaran ini. Gaetano D'Agostino yang dipercaya mengeksekusi penalti, melepas bola ke sudut kanan atas gawang. Kali ini, Dida telat bereaksi sehingga skor berubah 1-0 untuk Udinese. Tertinggal satu gol, Milan melanjutkan tekanan. Namun, Udinese yang tak mau kehilangan tiga angka merapatkan barisan. Babak pertama pun berakhir dengan keunggulan Udinese.
Memasuki babak kedua, Udinese kembali berinisiatif menyerang. Permainan cepat Udinese membuahkan gol kedua yang dicetak oleh Christian Zapata pada menit ke-49. Tendangan penjuru yang dilakukan Felipe berhasil ditanduk Zapata ke sudut kiri atas gawang Milan. Gol kedua ini membuat Udinese tampil lebih percaya diri. Hingga menit ke-75, Milan harus kerja keras menahan serbuan lawan di lini tengah. Dida harus jatuh bangun mengamankan gawang dari ancaman Floro Flores, D'Agostano, dan Gokhan Inler.
Di tengah badai serangan Udinese, Milan berhasil menyelipkan ancaman melalui Filippo Inzaghi pada menit ke76. Sayang, tandukannya yang menyambut umpan silang Pirlo, masih bisa diblok Handanovic. Inzaghi kembali mendapat peluang pada menit ke-79. Berdiri di tengah kotak penalti, dia mendapat umpan dari Ronaldinho. Ia lantas menembakkan bola ke sudut kiri bawah gawang. Tetapi, bola gagal menembus tepisan tangan Handanovic.
Usaha Milan baru membuahkan gol pada menit ke-90 melalui Massimo Ambrosini. Mendapat umpan silang dari Kaka, Ambrosini berhasil menyundulnya ke sudut kanan bawah gawang Udinese. Tak lama setelah gol Ambrosini, pertandingan selesai. Skor 2-1 untuk tuan rumah.
Susunan pemain:
Udinese: Handanovic; Felipe, Zapata, Paquale, Isla; D'Agostino (Obodo 85), Asamoah, Inler, Flore Flores (Sanchez 73); Quagliarella, Pepe
AC Milan: Dida, Maldini, Sanderos, Jankulovski, Zambrotta; Pirlo, Ambrosini, Flamini (Inzaghi 46); Kaka, Seedorf (Ronaldinho 60'), Pato (Shevchenko 73)
0 komentar:
Post a Comment