MILAN - Fasilitas kesehatan AC Milan yang dikenal dengan Milan Lab sempat disebut-sebut sebagai yang terbaik di Eropa. Namun komentar terkini Kaka justru seperti memperburuk citra yang belakangan makin sering dipertanyakan.
Kaka beberapa hari lalu menyebut kalau proses penyembuhan cedera yang dia alami berjalan lima kali lebih cepat setelah ditangani oleh tim medis Brasil. Meski dia sama sekali tak menyinggung soal proses penyembuhan di Milan apalagi soal Milan Lab, namun tetap saja komentar tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan besar soal kompetensi tim dokter Rossoneri.
Sebagai catatan, ini bukan kali pertama Milan Lab dapat sorotan. Dua tahun lalu fasilitas yang dikepalai oleh Jean Pierre Meersseman tersebut juga dapat sorotan tajam setelah dianggap salah memberikan pengobatan pada cedera kaki Ronaldo. Belakangan isu akan buruknya performa Milan Lab makin santer terdengar menyusul makin banyaknya anggota skuad Diavolo Rosso yang cedera dan justru lama sekali pulih. Musim lalu Dida mengalami hal tersebut, sementara musim ini gantian Gennaro Gattuso yang bernasib sial menderita cedera parah.
Itu belum termasuk Alessandro Nesta yang hingga kini belum diketahui kapan akan kembali bermain. Tudingan tersebut jelas disanggah oleh Adrianno Galliani yang menyebut komentar Kaka sama sekali tak berkaitan dengan kondisi dan kualitas staff medis Milan. "Dalam kasus apapun, komentar Kaka pastinya bukan merupakan gambaran terhadap kondisi tim medis kami. Jelas sekali kalau setiap pemain harus menjaga kondisi kebugaran mereka, selain itu pemain juga harus menaati regulasi yang ada di Milan.
Kaka mengerti soal itu dan kami punya hubungan yang sempurna dengannya," ungkap Galliani di Channel4. Milan Lab mulai beroperasi pada tahun 2002 dan disebut-sebut sebagai salah satu fasilitas kesehatan paling mutakhir di Eropa. Rossoneri memutuskan membangun fasilitas tersebut, salah satu alasannya adalah, untuk menggindari pembelian mahal yang kemudian tersia-siakan karena mengalami cedera.
Sukses Milan mempertahankan kondisi fisik banyak pemain senior dan bahkan memenangi Liga Champions pada musim 2003 dan 2007 diklaim merupakan sebagai hasil dari fasilitas tersebut.
Kaka beberapa hari lalu menyebut kalau proses penyembuhan cedera yang dia alami berjalan lima kali lebih cepat setelah ditangani oleh tim medis Brasil. Meski dia sama sekali tak menyinggung soal proses penyembuhan di Milan apalagi soal Milan Lab, namun tetap saja komentar tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan besar soal kompetensi tim dokter Rossoneri.
Sebagai catatan, ini bukan kali pertama Milan Lab dapat sorotan. Dua tahun lalu fasilitas yang dikepalai oleh Jean Pierre Meersseman tersebut juga dapat sorotan tajam setelah dianggap salah memberikan pengobatan pada cedera kaki Ronaldo. Belakangan isu akan buruknya performa Milan Lab makin santer terdengar menyusul makin banyaknya anggota skuad Diavolo Rosso yang cedera dan justru lama sekali pulih. Musim lalu Dida mengalami hal tersebut, sementara musim ini gantian Gennaro Gattuso yang bernasib sial menderita cedera parah.
Itu belum termasuk Alessandro Nesta yang hingga kini belum diketahui kapan akan kembali bermain. Tudingan tersebut jelas disanggah oleh Adrianno Galliani yang menyebut komentar Kaka sama sekali tak berkaitan dengan kondisi dan kualitas staff medis Milan. "Dalam kasus apapun, komentar Kaka pastinya bukan merupakan gambaran terhadap kondisi tim medis kami. Jelas sekali kalau setiap pemain harus menjaga kondisi kebugaran mereka, selain itu pemain juga harus menaati regulasi yang ada di Milan.
Kaka mengerti soal itu dan kami punya hubungan yang sempurna dengannya," ungkap Galliani di Channel4. Milan Lab mulai beroperasi pada tahun 2002 dan disebut-sebut sebagai salah satu fasilitas kesehatan paling mutakhir di Eropa. Rossoneri memutuskan membangun fasilitas tersebut, salah satu alasannya adalah, untuk menggindari pembelian mahal yang kemudian tersia-siakan karena mengalami cedera.
Sukses Milan mempertahankan kondisi fisik banyak pemain senior dan bahkan memenangi Liga Champions pada musim 2003 dan 2007 diklaim merupakan sebagai hasil dari fasilitas tersebut.
0 komentar:
Post a Comment