MILAN - Menjelang derbi Milan, pendukung Inter Milan yang memadati Stadion San Siro Giuseppe Meazza, Minggu (15/2) atau Senin (16/2) dini hari WIB, mencibir kepada semua pemain AC Milan, kecuali Paolo Maldini.
Sebab, mereka juga menghormati kapten AC Milan tersebut. Bagi pendukung Inter, Maldini tak hanya legenda AC Milan saja. Dia juga legenda Kota Milan dan pantas dibanggakan seluruh warganya, baik mereka suporter AC Milan maupun Inter. Terlalu sempit jika dia disebut sebagai legenda AC Milan, karena faktanya dia milik siapa saja di Kota Milan.
Kapten Rossoneri ini bahkan mendapat sambutan meriah dari pendukung I Nerazzurri. Hal itu tercermin dari spanduk besar yang bertuliskan: "Selama 20 tahun kamu adalah rival sejati kami, tapi selamanya kami menghormatimu". Melihat spanduk itu, Maldini memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan ke arah tribun pendukung Inter.
Tak ragu, pendukung Inter pun kembali bertepuk tangan untuk sang legenda Milan. Setelah tampil dalam 55 derbi Milan, akhirnya sang legenda memutuskan menjadikan laga kali ini sebagai derbi terakhirnya, sebelum pensiun akhir musim ini. Dan, episode kali ini menunjukkan, Maldini bukan legenda AC Milan, tapi lebih dari itu, ia memang legenda Milan.
Sayang, derbi ke-56 Maldini berakhir dengan kekalahan 1-2 untuk Milan, meski Maldini bermain habis-habisan. I Rossoneri bahkan sempat tertinggal 0-2 melalui gol Adriano dan Dejan Stankovic, sebelum akhirnya membalas satu gol melalui Alexandre Pato.
Sebab, mereka juga menghormati kapten AC Milan tersebut. Bagi pendukung Inter, Maldini tak hanya legenda AC Milan saja. Dia juga legenda Kota Milan dan pantas dibanggakan seluruh warganya, baik mereka suporter AC Milan maupun Inter. Terlalu sempit jika dia disebut sebagai legenda AC Milan, karena faktanya dia milik siapa saja di Kota Milan.
Kapten Rossoneri ini bahkan mendapat sambutan meriah dari pendukung I Nerazzurri. Hal itu tercermin dari spanduk besar yang bertuliskan: "Selama 20 tahun kamu adalah rival sejati kami, tapi selamanya kami menghormatimu". Melihat spanduk itu, Maldini memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan ke arah tribun pendukung Inter.
Tak ragu, pendukung Inter pun kembali bertepuk tangan untuk sang legenda Milan. Setelah tampil dalam 55 derbi Milan, akhirnya sang legenda memutuskan menjadikan laga kali ini sebagai derbi terakhirnya, sebelum pensiun akhir musim ini. Dan, episode kali ini menunjukkan, Maldini bukan legenda AC Milan, tapi lebih dari itu, ia memang legenda Milan.
Sayang, derbi ke-56 Maldini berakhir dengan kekalahan 1-2 untuk Milan, meski Maldini bermain habis-habisan. I Rossoneri bahkan sempat tertinggal 0-2 melalui gol Adriano dan Dejan Stankovic, sebelum akhirnya membalas satu gol melalui Alexandre Pato.
0 komentar:
Post a Comment