MILAN — AC Milan dipastikan bakal menurunkan pemain baru, David Beckham, saat melawat ke kandang AS Roma, Minggu (11/1). Debut Beckham di Serie A ini bisa menjadi penanda, apakah Beckham dapat membawa perubahan selama tiga bulan masa pinjamannya atau hanya sekadar pemanis belaka. Keputusan Milan menyewa mantan bintang Manchester United tersebut sudah pasti mengubah aspek finansial klub tersebut. S
oal teknis permainan, itu soal lain. Meski sudah tampil selama 45 menit dalam duel persahabatan lawan Hamburg SV, permainan Beckham belum teruji selama 90 menit penuh. Sayang, pertemuan lawan Hamburg itu tidak bisa dijadikan tolok ukur penampilan Beckham bersama "I Rossoneri".
Selain karena "Il Diavolo" baru bermain setengah hati, Beckham pun belum tampil optimal. Meski demikian, Pelatih Carlo Ancelotti mengungkapkan kepuasannya atas performa Beckham, yang mengisyaratkan kebangkitan dari masa-masa rehat seusai menjalani duel MLS. "Aku siap menjalani pertandingan pertamaku di Liga Italia dengan kaus Milan," kata pemain berusia 33 tahun itu. "Itu akan membangkitkan emosiku, entah aku bermain atau tidak."
Kehadiran winger spesialis umpan-umpan akurat itu tentunya bisa melengkapi permainan Milan yang selama ini lebih banyak mengandalkan manuver duo Brasil, Kaka dan Ronaldinho. Dengan melihat penampilan Kaka saat lawan Udinese saja, "Il Diavolo" sudah patut disebut "Pasukan Setan Merah" yang membahayakan tim mana pun. Masalahnya, penampilan Milan sangat tidak konsisten.
Gelandang Gennaro Gattuso sendiri khawatir timnya tidak dapat mengejar pemimpin klasemen Inter Milan jika timnya tak dapat bermain ajek seperti saat menelan Udinese dengan skor 5-1. Duel lawan Juventus bulan lalu memperlihatkan betapa lemahnya konsistensi Paolo Maldini dkk. Problem inkonsistensi juga menjadi bahan perhatian bagi "I Giallorossi". Itu sebabnya Roma masih belum bisa keluar dari posisi ke-11 papan klasemen Serie A dengan selisih nilai sepuluh di bawah Milan, yang berada di tempat ketiga.
Langkah Roma mengejar zona Liga Champions pun semakin berat menyusul cederanya striker sekaligus il Capitano Francesco Totti. Tanpa Totti, tugas menjebol gawang Christian Abbiati kemungkinan bakal diserahkan penuh kepada Mirko Vucinic, yang sayangnya masih paceklik gol. Untunglah, "Serigala" boleh bernapas lega karena gelandang Alberto Aquilani sudah bisa bermain kembali.
Dengan memasang David Pizarro sebagai penyerang lapis kedua, Roma masih berpeluang menggoyang pertahanan Milan yang masih kehilangan Alessandro Nesta dan Daniele Bonera.
oal teknis permainan, itu soal lain. Meski sudah tampil selama 45 menit dalam duel persahabatan lawan Hamburg SV, permainan Beckham belum teruji selama 90 menit penuh. Sayang, pertemuan lawan Hamburg itu tidak bisa dijadikan tolok ukur penampilan Beckham bersama "I Rossoneri".
Selain karena "Il Diavolo" baru bermain setengah hati, Beckham pun belum tampil optimal. Meski demikian, Pelatih Carlo Ancelotti mengungkapkan kepuasannya atas performa Beckham, yang mengisyaratkan kebangkitan dari masa-masa rehat seusai menjalani duel MLS. "Aku siap menjalani pertandingan pertamaku di Liga Italia dengan kaus Milan," kata pemain berusia 33 tahun itu. "Itu akan membangkitkan emosiku, entah aku bermain atau tidak."
Kehadiran winger spesialis umpan-umpan akurat itu tentunya bisa melengkapi permainan Milan yang selama ini lebih banyak mengandalkan manuver duo Brasil, Kaka dan Ronaldinho. Dengan melihat penampilan Kaka saat lawan Udinese saja, "Il Diavolo" sudah patut disebut "Pasukan Setan Merah" yang membahayakan tim mana pun. Masalahnya, penampilan Milan sangat tidak konsisten.
Gelandang Gennaro Gattuso sendiri khawatir timnya tidak dapat mengejar pemimpin klasemen Inter Milan jika timnya tak dapat bermain ajek seperti saat menelan Udinese dengan skor 5-1. Duel lawan Juventus bulan lalu memperlihatkan betapa lemahnya konsistensi Paolo Maldini dkk. Problem inkonsistensi juga menjadi bahan perhatian bagi "I Giallorossi". Itu sebabnya Roma masih belum bisa keluar dari posisi ke-11 papan klasemen Serie A dengan selisih nilai sepuluh di bawah Milan, yang berada di tempat ketiga.
Langkah Roma mengejar zona Liga Champions pun semakin berat menyusul cederanya striker sekaligus il Capitano Francesco Totti. Tanpa Totti, tugas menjebol gawang Christian Abbiati kemungkinan bakal diserahkan penuh kepada Mirko Vucinic, yang sayangnya masih paceklik gol. Untunglah, "Serigala" boleh bernapas lega karena gelandang Alberto Aquilani sudah bisa bermain kembali.
Dengan memasang David Pizarro sebagai penyerang lapis kedua, Roma masih berpeluang menggoyang pertahanan Milan yang masih kehilangan Alessandro Nesta dan Daniele Bonera.
Data dan statistik pertandingan:
AS Roma vs AC Milan
Stadion Olimpico Roma, Minggu (11/1)
Perkiraan line-up:
AS Roma: Doni; Cassetti, Mexes, Juan, Riise; Perrotta, De Rossi, Brighi; Pizarro, Aquilani; Vucinic
AC Milan: Abbiati; Zambrotta, Kaladze, Maldini, Jankulovski; Seedorf, Pirlo, Beckham; Kaka, Ronaldinho; Pato
Rekor pertemuan di Serie A:
AS Roma menang: 9
Imbang: 13
AC Milan menang: 14
Lima pertemuan terakhir di Serie A:
15-03-2008: AS Roma 2-1 AC Milan
31-03-2007: AS Roma 1-1 AC Milan
15-01-2006: AS Roma 1-0 AC Milan
20-03-2005: AS Roma 0-2 AC Milan
06-01-2004: AS Roma 1-2 AC Milan
Tiga pertemuan terakhir Roma:
21-12-2008: Catania 3-2 Roma
14-12-2008: Roma 3-2 Cagliari
06-12-2008: Chievo 0-1 Roma
Tiga pertemuan terakhir Milan:
21-12-2008: Milan 5-1 Udinese
14-12-2008: Juventus 4-2 Milan
07-12-2008: Milan 1-0 Catania
0 komentar:
Post a Comment