September 24, 2008
Pato Meretas Jalan Menjadi Striker Utama
MILAN - Pada musim kompetisi Serie A tahun lalu, Alexandre Pato sudah menunjukkan permainan menawan dengan mencetak 10 gol dari 21 penampilannya. Sebagai striker pendatang baru, rapor Pato sudah cukup bagus. Namun, faktanya Pato tetap tidak menjadi striker pilihan utama.
Faktor senioritas di klub sebesar AC Milan rupanya ikut menentukan pemain yang diturunkan. Itu sebabnya Pelatih Carlo Ancelotti masih lebih memilih pemain gaek Filippo Inzaghi ketimbang Pato. Kalaupun dimainkan, pemain kelahiran kota Pato Branco, Brasil, 2 September 1989 silam ini, hanya hadir sebagai pemain pengganti. Itu pun jika striker Milan yang lain, Alberto Gilardino dan Ronaldo, absen atau main buruk. Selain senioritas, boleh dibilang Pato juga merupakan korban dari strategi Ancelotti.
Pelatih yang bergabung dengan Milan sejak tahun 2001 ini sangat suka dengan pola pohon natal atau 4-3-2-1. Dengan pola itu, otomatis cuma ada satu tempat untuk striker. Akibatnya, persaingan sangat ketat. Apalagi Ancelotti juga sering memaksakan Kaka untuk menjadi striker. Harapan Pato untuk bersinar musim ini sebenarnya bertambah berat seiring kehadiran Ronaldinho serta kembalinya Andriy Shevchenko dan Marco Borriello. Terbukti di dua laga awal Serie A, Pato masih hadir sebagai pemain pengganti.
Akan tetapi, dewi keberuntungan sepertinya mulai mendekati Pato. Perubahan pola yang dilakukan Ancelotti dari 4-3-2-1 menjadi 4-4-2 saat menjalani laga melawan Zurich FC di Piala UEFA memberi kesempatan bago Pato untuk menjadi starter. Cederanya Inzaghi membuat Pato diduetkan dengan Shevchenko. Momentum akhirnya tiba, gol indahnya melalui tendangan bebas ke gawang Zurich di ajang Piala UEFA memantapkan kemenangan Milan. Seolah ingin terus memberi bukti, pemain yang dibeli Milan dari klub Internacional Brasil seharga 22 juta euro itu kembali mencetak gol ke gawang Lazio di laga Serie A, Minggu (22/9).
”Sungguh menyenangkan bisa terus mencetak gol. Lebih menyenangkan lagi jika saya bisa terus bermain bersama Kaka dan Ronaldinho,” ujar Pato. Sejauh ini Pato sudah memberi bukti. Namun, jalan masih panjang untuk Pato dan Milan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment