MILAN - DERBY della Madonnina akhir pekan ini di Giuseppe Meazza menjadi partai paling krusial bagi AC Milan dan Inter Milan. Pada pertandingan yang berlangsung Minggu (4/5), rival sekota tersebut sama-sama memburu kemenangan demi tujuan yang berbeda. Ya, Milan memerlukan tiga angka untuk menjaga peluangnya masuk zona Liga Champions. Minimal Rossoneri bisa menjaga selisih dua poinnya dengan Fiorentina yang berada di urutan empat, sekaligus memberikan tekanan kepada La Viola.
Sedangkan bagi Inter, kemenangan akan memastikan mereka meraih Scudetto untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Pasalnya, dengan dua pertandingan tersisa dan unggul enam poin dari AS Roma yang tepat di bawahnya, Nerazzurri tak bisa digeser lagi. Milan menyambut laga penuh gengsi ini dengan kepercayaan diri cukup tinggi. Modal kemenangan telak dalam dua pertandingan terakhir membuat tim besutan Carlo Ancelotti itu cukup optimistis mereka bisa meraih kemenangan, sekaligus membalas kekalahan putaran pertama lalu. Dua pekan lalu Rossoneri membantai Reggina dengan skor 5-1. Kemudian, pekan lalu Kaka yang mencetak hat-trick ke gawang Reggina serta rekan-rekannya kembali melakukan pesta gol setelah mencukur Livorno 4-1.
"Grafik permainan kami mulai menanjak dan kami mulai bermain seperti dulu lagi. Ini membuat kepercayaan diri para pemain meningkat lagi sehingga kami yakin bisa menuai kemenangan. Di sisi lain, kami tak boleh gagal dalam semua pertandingan tersisa demi mengejar tiket menuju Liga Champions," ungkap pelatih Milan, Carlo Ancelotti. Hal senada diungkapkan Kaka. Playmaker asal Brasil ini mengharapkan rekan-rekannya memberikan perlawanan gigih demi mengejar kemenangan, sehingga Rossoneri tetap menjaga peluang ke Eropa dan menunda pesta Inter. "Memang sangat sulit untuk mencegah Inter Milan meraih Scudetto. Yang ideal jika kami mampu menunda pesta mereka. Maka, mari kita tunda pesta mereka," ajak Kaka terhadap para pemain Milan. "Jika juara, itu akan menjadi gelar Inter ketiga kali secara berturut-turut.
Tapi, aku tak akan bangga akan hal itu. Mereka hanya menjuarai Serie-A dua kali lewat kompetisi. Satu gelar lagi seharusnya bukan milik mereka," kata Kaka ketus. Ungkapan itu merujuk pada Scudetto Inter pada musim 2005/06 yang seharusnya jadi milik Juventus. Sayang, Bianconeri terlibat Calciopoli alias skandal pengaturan skor sehingga gelar juaranya dicopot. Milan yang waktu itu menjadi runner-up juga terlibat kasus serupa sehingga Scudetto jatuh ke pundak Inter yang berada di urutan tiga. Nah, Inter ingin membuktikan bahwa mereka memang pantas menjadi jawara pada tiga musim terakhir. Karena itu, tim besutan Roberto Mancini tersebut bertekad menang untuk memastikan diri meraih Scudetto. Namun Nerazzurri datang dengan kondisi pincang karena ada beberapa pemain kunci yang absen.
Zlatan Ibrahimovic, Luis Figo, Ivan Cordoba, Walter Samuel dan Olivier Dacourt hanya bisa menyaksikan laga dari bangku penonton karena mereka masih bergelut dengan cedera. Sedangkan Milan bisa menampilkan kekuatan terbaiknya. Skuad yang mencetak sembilan gol dalam dua pekan terakhir bakal diturunkan lagi oleh Ancelotti, termasuk Filippo Inzaghi yang pekan lalu membuat hat-trick ke gawang Livorno. Menengok kekuatan terakhir kedua kubu, apakah Milan lebih berpeluang menang? Yang pasti, derby selalu memberikan tekanan besar dan laga ini sangat krusial untuk kepentingan kedua tim. So, do or die!
Sedangkan bagi Inter, kemenangan akan memastikan mereka meraih Scudetto untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Pasalnya, dengan dua pertandingan tersisa dan unggul enam poin dari AS Roma yang tepat di bawahnya, Nerazzurri tak bisa digeser lagi. Milan menyambut laga penuh gengsi ini dengan kepercayaan diri cukup tinggi. Modal kemenangan telak dalam dua pertandingan terakhir membuat tim besutan Carlo Ancelotti itu cukup optimistis mereka bisa meraih kemenangan, sekaligus membalas kekalahan putaran pertama lalu. Dua pekan lalu Rossoneri membantai Reggina dengan skor 5-1. Kemudian, pekan lalu Kaka yang mencetak hat-trick ke gawang Reggina serta rekan-rekannya kembali melakukan pesta gol setelah mencukur Livorno 4-1.
"Grafik permainan kami mulai menanjak dan kami mulai bermain seperti dulu lagi. Ini membuat kepercayaan diri para pemain meningkat lagi sehingga kami yakin bisa menuai kemenangan. Di sisi lain, kami tak boleh gagal dalam semua pertandingan tersisa demi mengejar tiket menuju Liga Champions," ungkap pelatih Milan, Carlo Ancelotti. Hal senada diungkapkan Kaka. Playmaker asal Brasil ini mengharapkan rekan-rekannya memberikan perlawanan gigih demi mengejar kemenangan, sehingga Rossoneri tetap menjaga peluang ke Eropa dan menunda pesta Inter. "Memang sangat sulit untuk mencegah Inter Milan meraih Scudetto. Yang ideal jika kami mampu menunda pesta mereka. Maka, mari kita tunda pesta mereka," ajak Kaka terhadap para pemain Milan. "Jika juara, itu akan menjadi gelar Inter ketiga kali secara berturut-turut.
Tapi, aku tak akan bangga akan hal itu. Mereka hanya menjuarai Serie-A dua kali lewat kompetisi. Satu gelar lagi seharusnya bukan milik mereka," kata Kaka ketus. Ungkapan itu merujuk pada Scudetto Inter pada musim 2005/06 yang seharusnya jadi milik Juventus. Sayang, Bianconeri terlibat Calciopoli alias skandal pengaturan skor sehingga gelar juaranya dicopot. Milan yang waktu itu menjadi runner-up juga terlibat kasus serupa sehingga Scudetto jatuh ke pundak Inter yang berada di urutan tiga. Nah, Inter ingin membuktikan bahwa mereka memang pantas menjadi jawara pada tiga musim terakhir. Karena itu, tim besutan Roberto Mancini tersebut bertekad menang untuk memastikan diri meraih Scudetto. Namun Nerazzurri datang dengan kondisi pincang karena ada beberapa pemain kunci yang absen.
Zlatan Ibrahimovic, Luis Figo, Ivan Cordoba, Walter Samuel dan Olivier Dacourt hanya bisa menyaksikan laga dari bangku penonton karena mereka masih bergelut dengan cedera. Sedangkan Milan bisa menampilkan kekuatan terbaiknya. Skuad yang mencetak sembilan gol dalam dua pekan terakhir bakal diturunkan lagi oleh Ancelotti, termasuk Filippo Inzaghi yang pekan lalu membuat hat-trick ke gawang Livorno. Menengok kekuatan terakhir kedua kubu, apakah Milan lebih berpeluang menang? Yang pasti, derby selalu memberikan tekanan besar dan laga ini sangat krusial untuk kepentingan kedua tim. So, do or die!
0 komentar:
Post a Comment