0 Milan yang 'Pendek' dan 'Hadiah' untuk Juve

Turin - Carlo Ancelotti mempermasalahkan gol penentu kemenangan Juventus yang menurutnya diawali dengan keputusan kontroversial wasit. Soal postur Rossoneri juga jadi hal yang disoroti Carletto. Laga Juventus versus AC Milan tersisa 10 menit saat wasit menghadiahi tuan rumah tendangan bebas di sisi kiri kotak penalti Rossoneri.
Mauro Camoranesi yang menjadi eksekutor melepaskan umpan terukur ke kotak penalti yang kemudian ditanduk oleh Hasan Salihamidzic untuk mengubah skor menjadi 3-2. Tak ada yang salah dalam prosesi gol penentu kemenangan Bianconeri, Salihamidzic tak offside juga tak juga melakukan pelanggaran. Yang kemudian diprotes Ancelotti adalah keputusan wasit memberi Juve hadiah tendangan bebas menyusul perebutan bola antara Paolo Maldini dengan Zdenek Grygera.
"Kita bilang saja kalau tendangan bebas yang (akhirnya) menentukan hasil pertandingan adalah 'hadiah' buat Juventus, kecuali aturannya sudah berubah bahwa perebutan bola dengan beradu badan diperbolehkan," protes Ancelotti di Channel4. Dalam laga di Stadion Olimpico Turin, Milan lebih dulu tertinggal lewat gol Alessandro Del Piero sebelum disamakan oleh Filippo Inzaghi. "Si Kurus" malah mampu membawa tim tamu unggul sebelum disamakan Salihamidzic, nama yang disebut terakhir kemudian menjadi penentu kemenangan Juve melalui gol keduanya. Dari tiga gol yang bersarang di jala Zeljko Kalac, dua di antaranya tercipta dari umpan-umpan lambung. Yang pertama datang dari rebound Salihamidzic saat tandukan David Trezeguet meneruskan umpan Camoranesi diblok Kalac, sementara yang kedua lahir langsung dari kepala gelandang Bosnia itu meneruskan tendangan bebas Camoranesi.
Soal hal tersebut Ancelotti yang juga sempat membesut Juve menyebut pasukannya kalah tinggi dibanding pemain tuan rumah. Keunggulan itulah yang kemudian dimaksimalkan oleh pasukan Claudio Ranieri. "Malam ini kami turun dengan tim yang pendek, mengingat Juve punya banyak pemain tinggi yang bagus dalam duel udara. Kami cuma punya Massimo Ambrosini dan (Paolo) Maldini yang bisa menangkal mereka. Hal itu juga membuat Juventus lebih efektif dalam bola-bola mati," simpul Carletto.