March 31, 2008

0
Milan yang Tak Berpengharapan

MILAN - Menyedihkan mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi AC Milan sekarang. Sudahpun targetnya diminimumkan dengan hanya lolos ke Liga Champions, kini Rossoneri malah terancam absen di pentas terbesar klub Eropa. Di Stadion San Siro, Minggu (31/3/2008) malam WIB, Milan secara (tidak lagi) mengejutkan tumbang di tangan Atalanta yang dalam 17 tahun terakhir belum pernah menang di tempat tersebut. Mungkin tak lagi membalikkan prediksi karena Rossoneri kini begitu rapuh hingga bisa menelan hasil apapun, termasuk menghadapi tim lemah.
Inilah kekalahan kedelapan Milan musim ini, kekalahan yang membuat Paolo Maldini cs makin jauh dengan target lolos ke Liga Champions. Secara riil posisi Milan sebenarnya tak menjauh karena pada pertandingan lain Fiorentina sebagai pemilik posisi empat klasemen juga kalah atas Udinese. Benar, selisih empat poin dengan memang La Viola tidak bertambah. Namun lihatlah posisi Milan yang kini justru tergeser Udinese ke urutan enam, kalau tak juga membaik Sampdoria malah sangat mungkin ikut menodok karena poinnya kini sama dengan Milan.
Penampilan pasukan Carlo Ancelotti sesungguhnya sempat membaik di awal 2008 setelah pernah terlempar ke luar sepuluh besar di bulan-bulan awal kompetisi. Tapi anomali juara Liga Champions tujuh kali itu malah kumat lagi kini. Ingat kalau Milan sempat sangat sulit menang di kandang? Kondisi serupa kini terjadi lagi menyusul tak satupun angka mereka dapat dalam tiga laga terakhir. Kalau kondisi seperti ini bertahan Milan benar-benar terancam tak masuk zona Liga Champions karena dari tujuh pertandingan tersisa, empat di antaranya akan dihelat di San Siro, sementara satu laga tandang adalah menyambangi Juventus. Buruknya Milan juga merambat ke Liga Champions, tempat di mana mereka kadang lebih digdaya.
Tersingkir oleh Arsenal di babak 16 besar adalah hasil terburuk Milan di ajang Liga Champions dalam lima tahun terakhir. Dalam kurun tersebut mereka merengkuh dua titel juara dan sekali menjadi runner up dengan kekalahan di perempatfinal menjadi hasil paling mengecewakan. Baru Mei tahun lalu Paolo Maldini mengangkat tinggi-tinggi tropi juara Liga Champions ketujuh Milan, sementara tiga bulan lalu mereka mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di dunia usai menjuarai Kejuaraan DuniaAntar Klub. Namun Milan kini malah terancam cuma jadi kontestan Piala UEFA. Tak perlu pengamat sepakbola handal untuk mengetahui kelemahan Milan saat ini. Pertama, Mereka terlalu irit untuk membelanjakan uangnya demi mendatangkan pemain berkualitas, Diavolo Rosso memilih dilestarikannya pemain gaek.
Kondisi ini lantas memberi beban berat pada Kaka atau Pirlo yang menjadi kekuatan Milan sesungguhnya. Saat kedua pemain tersebut dimatikan musuh atau kedatangan cedera, maka Milan pun akan mengalami kondisi yang mereka rasakan saat ini. Usaha Milan memperbaiki diri pun terkesan setengah-setengah. Mendatangkan striker muda menjanjikan dalam diri Alexandre Pato di transfer kedua lalu, Milan justru melanjutkan kebiasaan memboyong pemain tua dan murah saat mendapatkan Emerson dari Real Madrid. "Kami membuat kesalahan yang sama seperti yang kami lakukan jika bermain di kandang.
Sangat datar dan sedikit malas di babak pertama. Jadi pada akhirnya kami membayar akibatnya. Dalam beberapa situasi kami seperti kebingungan...," dalih Carletto usai pertandingan di Channel4. Secara matematis, dengan tujuh pertandingan tersisa mengejar ketinggalan lima poin bukan sesuatu yang mustahil untuk di kejar. Tapi Milan musim ini sangatlah sulit diprediksi, yang membuat tiffosi Milan harus siap-siap kecewa timnya jika tampil di Piala UEFA saja, kompetisi yang belum sekalipun dimenangi pasukan Hitam-Merah.

0 komentar:

 
Blog Milanisti | AC Milan News Update | © 2011 by RedBlack | Supported by AC Milan Wallpaper