0 Kondisi Fisik, Fokus Milan di Leg II

London - Didominasi pemain gaek dan dibayangi hantu cedera, AC Milan menahan Arsenal di Emirates Stadium. Jika ingin lolos ke perempatfinal, kondisi fisik harus jadi perhatian Rossoneri di leg II. Dengan rata-rata umur kedua tim yang berbeda delapan tahun, Arsenal diprediksi bakal meraih hasil maksimal di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
The Gunners memang mampu mendominasi, tapi pertahanan solid plus keberuntungan menghindarkan Rossoneri dari kekalahan. Dengan hasil 0-0 yang didapat, peluang Milan untuk lolos memang jauh lebih besar mengingat mereka akan menjadi tuan rumah di leg kedua, dua minggu mendatang. Meski begitu perjuangan Paolo Maldini dkk diprediksi tak akan mudah, kondisi fisik dan cedera pemain menjadi musuh yang harus lebih dulu diatasi Milan sebelum menyingkirkan Arsenal.
"Liga Champions punya atmosfer yang berbeda, juga soal pendekatan yang perlu dilakukan dan beberapa hal lainnya. Sekarang kami harus mulai bersiap, semoga kami bisa mengembalikan kondisi kebugaran - terutama Kaka dan Clarence Seedorf, yang sudah absen beberapa pekan dan terlihat kaku – akan ada Milan yang berbeda di leg kedua," ungkap Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani di Channel4, Kamis (21/2/2008). Sebelum disambangi Arsenal, Milan punya tiga pertandingan di Seri A yang harus dilalui.
Setelah menjamu Palermo akhir pekan ini, Diavolo Roso akan bertandang ke Catania pada midweek mendatang dan berlanjut dengan menjamu Lazio. Situasi ini tentu harus jadi perhatian besar buat Anceloti mengingat Milan masih tertinggal tiga angka dari Fiorentina sebagai pemilik terakhir tiket Liga Champions, yang merupakan target mereka musim ini. Makin menambah masalah sang juara bertahan adalah cedera terbaru yang menghampiri Alesandro Nesta dan Alexandre Pato.
"Pato hanya mengalami kram, sementara (kondisi) Nesta juga tak perlu dikhawatirkan. Dia (Nesta) berhenti bermain sebelum sesuatu yang benar-benar serius terjadi, jadi mereka berdua akan pulih dengan cepat," terang Galliani. Dalam beberapa pekan terakhir, jdawal bertanding Milan bisa dibilang lebih padat dibanding beberapa klub Italia lainnya. Mereka kerap bermain di midweek untuk mengejar ketertinggalan jumlah laga menyusul keikutsertaan di Kejuaraan Dunia Antarklub, Desember lalu.