
Situasi ini tak berbeda jauh dengan Pato yang bergabung dengan Milan dalam usia 18 tahun. Altafini membela Milan selama tujuh tahun sebelum pindah ke Napoli dan Juventus untuk mengumpulkan 216 gol di Serie A dan menjadi urutan ketiga top scorer sepanjang masa. Tetapi Altafini menilai tingginya harapan di Milan terhadap Pato akan memberinya beban besar. "Saya belum pernah melihatnya bermain secara langsung, kecuali hanya sedikit potongan di televisi," ujar Altafini kepada Datasport. "Saya pikir semua orang agak berlebihan menyambutnya. Semua orang memperlakukannya bak seorang Mesias. Pato memang pemain yang punya skill, siap meledak dan calon pemain besar.
Tapi ada baiknya tidak memberi beban berlebih kepadanya. "Sebagian orang berpikir dia akan memecahkan masalah Milan. Mungkin saja dia bisa, tapi sebaiknya jangan dulu diberi harapan berlebihan," imbuhnya. Perjalanan Milan di musim ini sangat buruk. Juara dunia itu gagal memenangi tujuh laga kandangnya di Serie A dan hanya mampu mencetak tiga gol serta hanya meraih lima poin dari 21 poin yang tersedia. Akibatnya, kedatangan Pato akan dieksploitasi secara langsung oleh pelatih Carlo Ancelotti saat kompetisi Serie A kembali bergulir akhir pekan esok dengan menjamu Napoli.
Bahkan seluruh media televisi Italia saat ini terus mengikuti langkah Pato, termasuk dalam latihan tim bersama Milan. "Saya mengkhawatirkan itu. Jaman saya, perhatian tak sebesar sekarang dan saya juga tak terkenal," pungkas Altafini.
0 komentar:
Post a Comment