AC Milan pantas menyandang julukan Raja Eropa setelah di laga Super Eropa, Jumat (31/8), sukses mengalahkan Sevilla 3-1 melalui gol Inzaghi, Jankulovski dan Kaka. Kemenangan ini juga memastikan Milan sebagai jawara di ajang Super Eropa setelah meraih gelar terbanyak dengan lima trofi. Bertanding di Stade Louis II markas Monaco, masing-masing tim mengenakan kostum kebesarannya yang bertuliskan nama Antonio Puerta di bawah nomor punggung. Sebelum pertandingan dimulai, terlebih dahulu diadakan hening cipta selama satu menit untuk mengenang meninggalnya Antonio Puerta. Begitu peluit awal dibunyikan, Milan langsung bermain menyerang dan mendapatkan peluang pertama ketika tendangan Kaka membentur mistar gawang. Akan tetapi, Sevilla mampu unggul lebih dulu di menit ke-14 setelah sebuah umpan pojok diselesaikan Renato dengan sundulan yang gagal dihalau oleh Dida. Tendangan Duda juga nyaris menggandakan keunggulan jika saja tidak melambung tipis diatas mistar gawang Dida. Milan hampir saja kembali kebobolan setelah melalui serangan balik, Renato nyaris mencetak gol keduanya jika tendangannya tidak berhasil dihalau oleh bek tengah Alessandro Nesta, setelah Dida meninggalkan posnya.
Di penghujung babak pertama, Filippo Inzaghi mencoba melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti namun masih dapat diselamatkan Andreas Palop dengan baik. Di babak kedua, permainan kedua tim belum menunjukkan perubahan berarti. Milan masih mengatur tempo serangan, sedangkan Sevilla lebih mengandalkan serangan balik cepat. Namun tekanan Sevilla menurun dibandingkan di 45 menit pertama. Pressing ketat terhadap lawan yang dilakukan pasukan Juande Ramos itu mulai mengendur. Alhasil, usaha Milan berhasil setelah I Rossoneri mampu menyamakan kedudukan di menit ke-55. Adalah Inzaghi yang mencetak gol penyeimbang setelah menanduk umpan silang Gennaro Gattuso.
Di penghujung babak pertama, Filippo Inzaghi mencoba melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti namun masih dapat diselamatkan Andreas Palop dengan baik. Di babak kedua, permainan kedua tim belum menunjukkan perubahan berarti. Milan masih mengatur tempo serangan, sedangkan Sevilla lebih mengandalkan serangan balik cepat. Namun tekanan Sevilla menurun dibandingkan di 45 menit pertama. Pressing ketat terhadap lawan yang dilakukan pasukan Juande Ramos itu mulai mengendur. Alhasil, usaha Milan berhasil setelah I Rossoneri mampu menyamakan kedudukan di menit ke-55. Adalah Inzaghi yang mencetak gol penyeimbang setelah menanduk umpan silang Gennaro Gattuso.
Justru Milan berhasil membalikkan keunggulan ketika di menit ke-62 mampu menggandakan skor melalui tendangan first time Marek Jankulovski yang tidak mampu ditepis Palop usai menerima umpan lambung Andrea Pirlo. Pada pertandingan ini, pelatih Milan Carlo Ancelotti memberikan kesempatan bagi Emerson untuk membuat debutnya bagi klub setelah masuk menggantikan Gattuso, yang nampak tidak mampu lagi meneruskan permainan setelah kepalanya terluka. Sevilla bisa saja menyamakan kedudukan jika saja sundulan Seydou Keita mengarah tepat ke gawang Milan. Namun Kaka mengakhiri perlawanan Sevilla ketika tiga menit sebelum bubaran pemain terbaik Eropa itu mencetak gol ketiga Milan. Sebelumnya Kaka dijatuhkan di kotak oleh Ivica Dragutinovic. Kaka sendiri yang mengeksekusinya namun gagal setelah tendangannya masih mampu dibaca Palop. Akan tetapi, bola muntah tersebut langsung ditanduknya tanpa mampu digagalkan untuk kedua kalinya oleh Palop, yang belum mampu bangkit setelah menggagalkan penalti Kaka. Meski mencetak gol, Kaka dan para pemain Milan lainnya tidak larut ke dalam kegembiraan. Hal itu dibuktikan setelah Kaka berlari ke arah fans Sevilla sembari menunjukkan nama Puerta dan memberikan tepuk tangan kepada mereka. Hingga pertandingan usai, Sevilla tetap tidak mampu menyamakan kedudukan sehingga Milan dipastikan menjadi juara Super Eropa.
0 komentar:
Post a Comment